Judul Buku : A Long Long Sleep
Penulis : Anna Sheehan
Penerjemah : Barokah Ruziati
Penyunting : Ida Wajdi
Penerbit : Atria
Cetakan Pertama :
Juni 2012
Tebal : 400
halaman, paperback
ISBN :
978-979-024-499-3
Rasanya pasti
menyenangkan kalau kita bisa tidur lamaa tak terganggu lalu bangun-bangun semua
permasalahan yang kita hadapi telah lenyap. Betulkan? Ya, tadinya saya juga
pernah punya keinginan seperti itu, tapi setelah membaca kisah Rose di buku
ini, saya perlu memikirkan keinginan itu lagi. Yeaah, seperti pepatah
bilang ”Be careful what you wish for”
Rosalinda Samantha Fitzroy bangun dari tidur panjangnya di
tabung stase di lantai bawah tanah apartemen tempat tinggalnya. Ia dibangunkan
oleh Bren, seorang putera keturunan CEO perusahaan UniCorp, perusahaan paling
berpengaruh di dunia, bahkan juga di antarplanet. Begitu Bren tahu bahwa gadis
yang dibangunkannya itu adalah Roalinda Fitzroy, Bren panik dan segera
memanggil bantuan. Wajar saja jika Bren panic, sebab Rose ternyata telah tidur
selama 62 tahun. Orangtua gadis itu dikabarkan telah meninggal saat Zaman Gelap
melanda bumi. Zaman ketika berbagai penyakit serta mutasi genetik berpengaruh
besar terhadap kematian manusia. Zaman yang kemungkinan besar juga bertanggung
jawab terhadap hilangnya, Xavier, sahabat dan kekasihnya sebelum Rose masuk
tabung stase.
Rose yang dihadapkan pada masa yang puluhan tahun ke depan
dan berkembang sangat terpukul dan shock. Meski orang tuanya dulu adalah
pemilik dan pendiri UniCorp, yang berarti kelak Rose lah yang akan meneruskan
tampuk kepemimpinan itu, tapi ia masih belum dapat menerima kenyataan di
sekelilingnya dengan baik. Ditemani Bren, Rose berusaha keras agar dapat
dterima oleh semua orang, termasuk orang tua angkatnya yang baru, Guillory ~
presiden Unicorp sekarang ~ , orang tua Bren, juga reporter-reporter media massa yang selalu ingin
tahu akrivitas ‘Sang Putri Tidur yang telah bangun’ itu.
Yang lebih parah adalah adaptasinya dengan lingkungan
sekolah. Teman-temannya selalu canggung jika duduk di dekat Rose, meskipun ada
Bren yang selalu mengajaknya berbicara, lalu para guru yang diberikan perintah
oleh Guillory untuk ‘memaklumi’ keadaan Rose menjadikan Rose semakin tak enak
hati. Tapi di antara mereka semua, ada Otto, makhluk alien dari proyek Europe ~ dengan modifikasi DNA~ berkulit biru dan bisa
membaca pikiran, yang sedikit menjauhi bahkan terkesan takut jika ada Rose.
Seakan semuanya tidak cukup buruk, ada makhluk lain yang
mencoba ‘memusnahkan’ Rose. Mampukah Rose bertahan menghadapi perubahan masa di
sekitarnya? Dan menemukan fakta yang cukup menyakitkan tentang dirinya, tentang
hidupnya, dan tentang orang-orang yang dulu ia sayangi?
Membaca buku ini pada awalnya membuat saya cukup sering
mengerutkan kening. Selain bahasa asing semacam ~stase, kondisi stasis,
perusahaan antarplanet~ , terjemahan di awal cerita agak sedikit.. kaku.
Mungkin karena di cerita, saat itu mereka lebih suka menggunakan bahasa slang
seperti ~ selangit, Coit, Kau sadari semua, itu hangus, dan beberapa kata lain
yang cukup ‘slang’~
Tapi begitu sampai di pertengahan cerita, saya hampir tidak
bisa melepaskan buku ini untuk berhenti dibaca. Awalnya saya kira ini hanya
kisah putrid tidur yang ada di era dystopia, masa depan yang lebih modern,
Dengan kisah cinta yang sama dan akhir cerita yang bahagia. Yeah, kalau cerita
datar itu yang kamu harapkan ada di buku ini, kamu salah besar.
Alur ceritanya lambat, terkadang maju mundur, tapi kalau kamu
bertahan membaca sampai separuh buku, kamu akan mendapat kejutan. Tentu saja seperti khas cerita young
adult, ada kisah cinta remaja di dalamnya. Terutama kisah cinta antara Rose dan
Xavier, kekasihnya di masa lalu. Ide ceritanya memang terkesan sederhana di
awal, tapi penulis mampu dengan baik membangun konflik meski baru di
pertengahan cerita konflik itu dimulai. Konflik yang membuat saya penasaran dan
gemas sama kepolosan Rose, sikap dia yang selalu meminta maaf, yang selalu
ingin terlihat baik di mata semua orang.
”Aku melakukan apa
yang mereka minta dariku. Hanya itu yang terpikir untuk kulakukan.”-Hal.35
Bagaimana?
Anda penasaran
dengan kisah ’Putri Tidur’ ala Ana Sheehan ini?
Silakan baca dan
nikmati saja perjalanannya.. :)
-Tambahan-
Hai, kemarin aku berkunjung ke website penulisnya di sini
terus nyoba komentar di sana dan ternyata di mbalas lewat email :D *Seneng banget hihi
So, here is the message :
Hi Anna, my name is Alvina. I am a book blogger, book reviewer and i
live in Indonesia. Today i just finished read your book, a Long Long
Sleep.
at the first time, i was not so much interested, the sleeping beauty idea i think so simple.
But i got to much surprise, especially in the end of book. :)
Are you gonna write the next stories? Probably about Rose's sister or Brother?
I'll love to wait your next story, of course.
Sincerely,
@alvina13
Dan ini jawabannya :D
Hello, Alvina.
A sequel is in the works, but it will be some years coming, and I don't know if it will sell in Indonesia yet.
Yes, the story did get much more complex. I've heard many times that the book starts slow, but interesting things often do.
Thank you for letting me know what you thought!
Anna.
:D