Slide Show

Tampilkan postingan dengan label Atria. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Atria. Tampilkan semua postingan
Juli 25, 2014

Wonder





Judul Buku : Wonder
Penulis : RJ. Palacio
Penerjemah : Harisa Permatasari
Penyunting : Ida Wajdi
Penerbit : Atria
Tebal : 430 halaman, paperback
Cetakan pertama : September 2012
ISBN : 978-979-024-508-2

Lucu juga kalau mengingat kadang kadang kau sangat mengkhawatirkan sesuatu dan ternyata tak ada yang perlu kaukhawatirkan -292

Sebelum seorang bayi lahir ke dunia, menurutmu, apakah mereka mengambil lotere? Sebuah undian yang  menentukan seperti apa fisik mereka kelak di dunia.

August Pullman lahir dengan fisik yang tidak sempurna, bahkan jauh dari sempurna. Ia menderita kelainan Mandibulofacial Dysostosis, sebuah kondisi rumit yang membuat wajahnya tampak tidak biasa. Selama ini ia sekolah di rumah, dibimbing oleh ibunya. Tetapi begitu usianya telah cukup untuk masuk ke kelas lima, orang tuanya mendaftarkan Auggie untuk masuk ke sekolah umum Beecher Prep. Awalnya Auggie menolak, ia akan sangat ketakutan berada di lingkungan asing, apalagi dengan kondisi fisiknya yang 'berbeda'. Tapi kemudian Auggie mengiyakan untuk memulai sekolahnya.
Juni 26, 2014

Where the Mountain meets the Moon






Judul Buku : Where the Mountain meets the Moon
 Penulis : Grace Lin
Penerjemah : Berliani M. N
Penerbit : Atria
Cetakan pertama : November 2010
ISBN : 978-979-024-460-3

Namanya Minli, ia hidup di sebuah desa yang miskin bersama Ma dan Ba, orang tuanya. Setiap hari Minli membantu kedua orangtuanya berkerja di sawah, untuk mencukupi hidup mereka yang sederhana. Satu satunya kekayaan yang dimiliki Minli, hanya dua batang tembaga yang dihadiahkan kepada Minli sejak hari kelahirannya. Atas kemiskinan ini, Sang Ibu selalu berkeluh kesah, dan beliau amat tidak suka jika suaminya menceritakan dongeng dongeng yang bercerita kekayaan dan impian kepada Minli. Baginya, hidup sudah cukup menderita, apalagi kalau ditambah dengan iming iming harta yang tak akan pernah bisa mereka miliki.


Suatu ketika, dengan tekad yang besar dan impian membahagiakan keluarganya, Minli pergi dari rumah untuk mencari Kakek Rembulan di Gunung tak Berujung. Konon Kakek ini tahu segalanya, dan siapa tahu, sepulangnya nanti, Minli bisa memenuhi rumahnya dengan emas dan kekayaan berlimpah berkat petuah si Kakek Rembulan.
Februari 15, 2013

Sisters Red – Dua Saudari Bertudung Merah




Judul Buku : Sisters Red – Dua Saudari Bertudung Merah
Penulis : Jackson Pearce
Penerjemah : Ferry Halim
Penyunting : Ida Wajdi
Penerbit : Atria
Cetakan Pertama : Februari 2011
Tebal : 432 halaman, paperback
ISBN : 978-979-024-464-1

Penggemar cerita fantasi pasti mengenal kisah Si Tudung Merah, yang dipopulerkan oleh Grimm bersaudara. Sisters Red merupakan pengembangan dari cerita tersebut, dengan dua kakak beradik sebagai tokoh utama.

Scarlett dan Rosie March adalah dua pemburu manusia serigala yang tinggal di pinggir kota, sebuah daerah bernama Ellison. Semenjak tragedi kematian nenek mereka yang juga mengakibatkan Scarlett kehilangan mata kanannya, hidup mereka seakan-akan ditujukan hanya untuk berburu, menyelamatkan gadis-gadis lain yang keselamatannya terancam oleh para Fenris (sebutan untuk manusia serigala).

Suatu ketika, bersamaan dengan kembalinya Silas, lelaki yang menjadi sahabat mereka dalam berburu, intensitas serangan para Fenris semakin bertambah. Bahkan ada banyak kawanan yang berburu bersama-sama, yang kemudian Scarlett sadari bahwa para Fenris pasti sedang mengejar Calon Fenris.  Tapi mereka tidak memiliki informasi yang spesifik tentang siapa Calon tersebut, kapan ia akan muncul atau di mana ia berada saat ini. Dengan semua pertimbangan, mereka memutuskan bahwa perburuan Fenris atau Si Calon akan lebih baik jika dilakukan di kota yang lebih besar yang dekat dengan Ellison, yaitu Atlanta. Di sana jumlah Fenris lebih banyak dan pasti akan ada informasi lebih banyak yang bisa mereka peroleh tentang Si Calon.

Di Atlanta ternyata mereka tidak hanya mengetahui informasi-informasi berharga tentang Calon, tetapi tumbuhnya benih cinta antara Rosie dan Silas tanpa sepengetahuan Scarlett. Rosie yang merasa berutang nyawa terhadap kakaknya tahu betul bahwa Scarlett akan membencinya karena merebut Silas, sahabat sejak kecil. Rosie diam-diam juga mengikuti kegiatan les di luar jam berburunya, kelas-kelas melukis, origami, atas dukungan Silas dan dengan merahasiakannya dari Scarlett. Kegiatan-kegiatan ‘normal’ yang selama ini tidak pernah bisa Rosie ikuti, yang ternyata menggembirakan lagi hidupnya.

Sepandai-pandainya seseorang menutupi kebenaran, akhirnya toh akan tercium juga. Scarlett merasa sejak pindah ke Atlanta, ada yang berubah pada Rosie, ia seakan berubah menjadi gadis ‘capung’ yang biasa diburu oleh para Fenris. Bisakah Scarlett kelak memaafkan Rosie atas apa yang disembunyikan darinya selama ini? Dan di manakah Si Calon yang sejatinya harus segera mereka temukan sebelum menjadi Fenris?

Sebab Fenris baru akan berburu setiap hari dan menjadi lebih cepat, lebih lapar daripada serigala-serigala lainnya. -Hal.123

Lalu bagaimana kisah cinta Rosie dengan Silas?

Membaca buku ini sampai pertengahan, alurnya terasa agak lambat meski banyak diselingi adegan pertarungan yang cukup seru. Tokoh Scarlett dan Rosie masing-masing diberikan porsi yang sama besar dalam hal penokohan dan memiliki karakter yang bertolak belakang. Scarlett cenderung lebih emosional, dominasinya dalam berburu terlihat sekali karena baginya berburu sudah menjadi tujuan hidup. Sedangkan Rosie lebih pemalu dan kurang percaya diri, ia jauh terlihat lebih ’manusiawi’ dan ’normal’ dibandingkan Scarlett. Bagi Rosie, perburuan yang dilakukannya hanya untuk menutupi utang nyawa kepada kakaknya karena Scarlett kehilangan mata kanannya saat melindungi Rosie.

Sisters Red seakan mengingatkan saya bahwa semua individu adalah berbeda, adalah istimewa dan masing-masing memiliki hak untuk memilih kehidupannya sendiri. Seperti kata Silas,


”Kakakmu bukan dirimu. Kau adalah milikmu sendiri, Rosie.”-Hal. 266

  
Posting ini dibuat untuk ikutan di Fantasy Reading Challenge 2013 Bulan Februari :)


Juli 22, 2012

A Long Long Sleep


Judul Buku : A Long Long Sleep
Penulis : Anna Sheehan
Penerjemah : Barokah Ruziati
Penyunting : Ida Wajdi
Penerbit : Atria
Cetakan Pertama : Juni 2012
Tebal : 400 halaman, paperback
ISBN : 978-979-024-499-3

Rasanya pasti menyenangkan kalau kita bisa tidur lamaa tak terganggu lalu bangun-bangun semua permasalahan yang kita hadapi telah lenyap. Betulkan? Ya, tadinya saya juga pernah punya keinginan seperti itu, tapi setelah membaca kisah Rose di buku ini, saya perlu memikirkan keinginan itu lagi. Yeaah, seperti pepatah bilang ”Be careful what you wish for”

Rosalinda Samantha Fitzroy bangun dari tidur panjangnya di tabung stase di lantai bawah tanah apartemen tempat tinggalnya. Ia dibangunkan oleh Bren, seorang putera keturunan CEO perusahaan UniCorp, perusahaan paling berpengaruh di dunia, bahkan juga di antarplanet. Begitu Bren tahu bahwa gadis yang dibangunkannya itu adalah Roalinda Fitzroy, Bren panik dan segera memanggil bantuan. Wajar saja jika Bren panic, sebab Rose ternyata telah tidur selama 62 tahun. Orangtua gadis itu dikabarkan telah meninggal saat Zaman Gelap melanda bumi. Zaman ketika berbagai penyakit serta mutasi genetik berpengaruh besar terhadap kematian manusia. Zaman yang kemungkinan besar juga bertanggung jawab terhadap hilangnya, Xavier, sahabat dan kekasihnya sebelum Rose masuk tabung stase.

Rose yang dihadapkan pada masa yang puluhan tahun ke depan dan berkembang sangat terpukul dan shock. Meski orang tuanya dulu adalah pemilik dan pendiri UniCorp, yang berarti kelak Rose lah yang akan meneruskan tampuk kepemimpinan itu, tapi ia masih belum dapat menerima kenyataan di sekelilingnya dengan baik. Ditemani Bren, Rose berusaha keras agar dapat dterima oleh semua orang, termasuk orang tua angkatnya yang baru, Guillory ~ presiden Unicorp sekarang ~ , orang tua Bren, juga reporter-reporter media massa yang selalu ingin tahu akrivitas ‘Sang Putri Tidur yang telah bangun’ itu. 

Yang lebih parah adalah adaptasinya dengan lingkungan sekolah. Teman-temannya selalu canggung jika duduk di dekat Rose, meskipun ada Bren yang selalu mengajaknya berbicara, lalu para guru yang diberikan perintah oleh Guillory untuk ‘memaklumi’ keadaan Rose menjadikan Rose semakin tak enak hati. Tapi di antara mereka semua, ada Otto, makhluk alien dari proyek Europe ~ dengan modifikasi DNA~ berkulit biru dan bisa membaca pikiran, yang sedikit menjauhi bahkan terkesan takut jika ada Rose.

Seakan semuanya tidak cukup buruk, ada makhluk lain yang mencoba ‘memusnahkan’ Rose. Mampukah Rose bertahan menghadapi perubahan masa di sekitarnya? Dan menemukan fakta yang cukup menyakitkan tentang dirinya, tentang hidupnya, dan tentang orang-orang yang dulu ia sayangi?

Membaca buku ini pada awalnya membuat saya cukup sering mengerutkan kening. Selain bahasa asing semacam ~stase, kondisi stasis, perusahaan antarplanet~ , terjemahan di awal cerita agak sedikit.. kaku. Mungkin karena di cerita, saat itu mereka lebih suka menggunakan bahasa slang seperti ~ selangit, Coit, Kau sadari semua, itu hangus, dan beberapa kata lain yang cukup ‘slang’~

Tapi begitu sampai di pertengahan cerita, saya hampir tidak bisa melepaskan buku ini untuk berhenti dibaca. Awalnya saya kira ini hanya kisah putrid tidur yang ada di era dystopia, masa depan yang lebih modern, Dengan kisah cinta yang sama dan akhir cerita yang bahagia. Yeah, kalau cerita datar itu yang kamu harapkan ada di buku ini, kamu salah besar.

Alur ceritanya lambat, terkadang maju mundur, tapi kalau kamu bertahan membaca sampai separuh buku, kamu akan mendapat kejutan. Tentu saja seperti khas cerita young adult, ada kisah cinta remaja di dalamnya. Terutama kisah cinta antara Rose dan Xavier, kekasihnya di masa lalu. Ide ceritanya memang terkesan sederhana di awal, tapi penulis mampu dengan baik membangun konflik meski baru di pertengahan cerita konflik itu dimulai. Konflik yang membuat saya penasaran dan gemas sama kepolosan Rose, sikap dia yang selalu meminta maaf, yang selalu ingin terlihat baik di mata semua orang.

”Aku melakukan apa yang mereka minta dariku. Hanya itu yang terpikir untuk kulakukan.”-Hal.35

Bagaimana?

Anda penasaran dengan kisah ’Putri Tidur’ ala Ana Sheehan ini?
Silakan baca dan nikmati saja perjalanannya.. :)

-Tambahan-

Hai, kemarin aku berkunjung ke website penulisnya di sini


terus nyoba komentar di sana dan ternyata di mbalas lewat email :D *Seneng banget hihi
 So, here is the message :

Hi Anna, my name is Alvina. I am a book blogger, book reviewer and i live in Indonesia. Today i just finished read your book, a Long Long Sleep.
at the first time, i was not so much interested, the sleeping beauty idea i think so simple.
But i got to much surprise, especially in the end of book.  :)
Are you gonna write the next stories? Probably about Rose's sister or Brother?
I'll love to wait your next story, of course.

Sincerely,
@alvina13
Dan ini jawabannya :D

Hello, Alvina.
A sequel is in the works, but it will be some years coming, and I don't know if it will sell in Indonesia yet.
Yes, the story did get much more complex. I've heard many times that the book starts slow, but interesting things often do.
Thank you for letting me know what you thought!
Anna.

:D
Juni 27, 2012

Suddenly Supernatural #4 : Hantu dalam Bus


Judul Buku : Suddenly Supernatural #4 : Hantu dalam Bus
Penulis : Elizabeth Cody Kimmel
Penerjemah : Barokah Ruziati
Penyunting : Jia Effendie
Penerbit : Atria
Cetakan Pertama : April 2012
ISBN : 978-979-024-496-2



Pernahkah kalian membaca atau menonton cerita tentang seorang yang bisa berkomunikasi dengan Hantu? Yah, Kat Roberts adalah salah seorang yang memiliki anugerah (atau musibah ya?) tersebut.

Kali ini petualangan Kat terjadi dalam perjalanan study tour bersama teman-temannya ke Montreal, Canada. Dengan menumpangi sebuah bus pariwisata antar Negara, anak-anak di kelas Bahasa Prancis ikut dalam perjalanan tersebut. Tentu saja seharusnya semua menyenangkan, jalan-jalan ke luar negeri, apalagi dengan cowok impian, Ben.

Nah, sayangnya hidup Kat kali ini nggak mulus-mulus banget, soalnya dalam perjalanan itu ikut pula Ibu Kat dan Ibu Jac sebagai pengawas. Meski Jac adalah sahabat Kat, tapi hubungan Kat maupun Ibu Kat dengan Ibu Jac tidak begitu baik. Kalau boleh diibaratkan, mereka seperti hutan dengan kebun. Yang satu tertata rapi, yang lainnya tampil apa adanya.

Kali ini Kat merasa mengalami peningkatan dalam kemampuan supernaturalnya. Dia mulai dapat mendengar suara-suara hantu!! Padahal hanya seorang clairaudient saja yang bisa mendengar suara-suara hantu, dan Kat setengah yakin bahwa ia bukanlah Clairaudient. Apa kemampuannya bertambah?

Belum lagi kemunculan hantu-hantu yang turut serta mengiringi karyawisata Kat dan teman-teman. Ada hantu anak perempuan, penjaga perbatasan, bahkan sampai pemandu wisata.. Tapi mereka bukannya mendekati Kat malah mendekati Ben, sehingga Kat kesulitan untuk berkomunikasi dengan mereka tanpa salah tingkah di hadapan Ben.

Lalu bagaimana kisah Supernatural Kat kali ini akan berakhir?
Berhasilkah Kat menyeberangkan hantu-hantu itu, atau ia malah dianggap tidak waras oleh Ben, cowok yang ia suka?

Ini adalah seri pertama Kat yang saya baca, dan saya langsung jatuh hati dengan ceritanya meski saya belum membaca seri pertama sampai ketiganya. (Yang kemudian menjadikan saya penasaran kaya apa kisah Kat pada awal dia tahu bahwa dia memiliki kemampuan supernatural?)

Tokoh Kat mengingatkan saya pada Melinda di seri Ghost Whisperer. Mereka sama-sama memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan menyeberangkan arwah ke ’dunia lain’, tetapi Kat memiliki karakter yang cuek dan berani, Melinda (sewaktu kecil) amat tidak nyaman dengan kemampuannya sebagai medium. Mungkin hal ini karena Kat memiliki Ibu yang juga memiliki kemapuan sama dan mengasah kemampuan itu, sedang Melinda tidak.

Cerita yang mengalir dengan sederhana dan ringan membawa saya kembali ke sebuah buku fiksi fantasi baru yang tidak membutuhkan waktu lama untuk menghabiskan ceirtanya. Ukuran huruf yang besar, buku yang ringan, serta cerita yang simpel membuat saya berani merekomendasikan buku fantasi ini untuk anak-anak remaja.

Tentu saja 4 bintang layak untuk Suddenly Supernatural #4

Terima aksih untuk gadis peri @atrianic yang membuntelkan saya hadiah buku ini karena menang kuisnyaaa

 :)
Maret 14, 2012

Semburat Senyum Sore



Judul Buku : Semburat Senyum Sore
Penulis : Vinca Callista
Penyunting : Jia Effendie
Penerbit : Atria
Cetakan Pertama : Mei 2011
Tebal : 244 halaman, paperback



 Langit Astreila Kawiswaran adalah seorang gadis berumur 20 tahun yang bekerja sebagai seorang penyiar di Ganendra Radio. Untuk merayakan ulang tahun Ganendra Radio yang kesepuluh, general manager Ganendra meminta Langit untuk membuat naskah film. Bahagia bukan kepalng, Langit tentu saja langsung menyanggupi permintaan itu. Me nulis sudah menjadi kebahagiaan tersendiri bagi gadis yang supel itu, ia telah sering membuat cerpen, tulisan di blog, bahkan sampai menulis novel. Tapi keinginan terbesar Langit sebenarnya adalah membuat jalan cerita sebuah film.

Ternyata membuat sebuah film itu tidaklah mudah. Menentukan jalan cerita yang sesuai dengan kemauan banyak pihak dan terlibat langsung dalam pengambilan gambarnya membuat Langit cukup lelah, meski dijalaninya dengan semangat 45. Padahal saat itu di keluarganya sedang ada masalah. Oom kesayangannya meninggal dunia, sementara tantenya berbuat semena-mena terhadap Mama Langit dan Nini, neneknya. Belum lagi masalah yang timbul dari kisah cintanya Langit. Khas anak muda, menyukai dua orang pada saat yang bersamaan. XD

Tapi pertemuan Langit dengan Nenek Romlah dan Waris membuat cara pandang Langit terhadap hidup ini berubah. Pedagang tasbih di pinggir jalan itu menyadarkan Langit bahwa Langit masih jauh lebih beruntung daripada banyak orang yang tak mampu seperti Si Nenek. Pertemuan sederhana membuat Langit terlibat dan terikat lebih erat dalam jalinan kasih sayang yang diciptakan melalui senyum tulus dan keikhlasan Nenek Romlah.

Sebuah cerita yang benar-benar padat dan sarat makna. Yang paling saya suka dari buku ini adalah kata-kata indah yang ditulis di bagian bawah bab baru. Sebenarnya memang merupakan inti dari kisah yang tertuang dalam bab tersebut, tapi dengan manis, penulis menulisnya dalam kalimat yang panjang, tapi bermakna.

Membaca cerita ini sebenarnya membuat saya seperti menonton alur padat sinetron, cerita khas anak muda dan reality show tentang kehidupan yang disajikan secara singkat. Terlalu banyak masalah pada tokoh utama sehingga menyebabkan masalah itu jadi berlompatan di tiap-tiap bab. Kurang terpadu, kesannya.

Tapi tetaplah, pembawaan Langit yang riang. Alur yang cepat. Bahasanya yang keren dan gampang melekat, membuat saya memberi 4 bintang untuk buku ini.

Satu kalimat Langit yang saya suka,
“Kalau kita nggak bisa dapet apa yang kita suka, lebih baik kita suka apa yang udah kita dapet.”
Januari 17, 2012

Dunsa

Judul Buku : Dunsa

Penulis : Vinca Callista

Penyunting : Jia Effendie

Penerbit : Atria

Cetakan Pertama : November 2011

ISBN : 978-979-024-492-4


Dunsa adalah sebuah novel fiksi Fantasi dengan penulis orang Indonesia. Sebenarnya sejak awal, kehebohan novel ini terus muncul di antara review teman-teman. Bahkan bintangnya pun cukup tinggi di Goodreads. Alhasil, saya sebagai konsumen novel fantasi ikut mencoba rasa fantasi dalam buku ini.


Dunsa bercerita tentang seorang gadis bernama Merphilia Dunsa. Seperti yang sudah ditulis di covernya, gadis ini harus membunuh Ibu kandungnya yang bernama Ratu Veruna. Alkisah, ketika Phi, panggilan akrab Merphilia, berulang tahun yang ketujuh belas, ia dan Bibinya didatangi oleh seorang Zauberei. Sebuah berita kemudian diterimanya, Phi harus membunuh Ibu kandungnya yang sangat Jahat. Ratu Merah atau Ratu Veruna, atau Mergogo Dunsa adalah seorang wanita yang pernah mencintai Claresta Ardelazam, maharaja yang memimpin negeri Naraniscala. Kecintaan itu sayangnya tidak berjalan dengan baik, karena perbedaan status mereka membuat Mergogo Dunsa ditolak mentah-mentah oleh Ibu dari Claresta. Akhirnya Mergogo tersingkirkan, Claresta terpaksa menikahi Danella, wanita pilihan Ibunya.


Batas antara cinta dan benci itu sangat tipis, karena kemudian Mergogo memberontak terhadap Istana. Claresta bahkan mati ditangannya saat mencoba membujuk wanita yang dicintainya itu untuk tidak membelot terhadap Istana. Perang kemudian terjadi, sampai Mergogo yang kemudian dikenal sebagai Ratu Merah berhasil dibunuh. Sialnya, Jiwa Ratu Merah berhasil disimpan oleh orang kepercayaannya dan kemudian dibangkitkan lagi.


Perang yang terjadi saat Ratu Merah berkuasa disebut Masa Merah, kali ini Naraniscala tidak ingin peristiwa itu terjadi lagi. Ratu Merah harus dimusnahkan, dan menurut penafsiran Zauberei atas kitab Kahrama, hanya dapat dilakukan oleh Merphilia Dunsa.


Phi yang merasa tidak pernah mengenal ibunya, mengiyakan perintah Ratu Alanisador untuk mencari Ratu Merah dan membunuhnya. Tapi cerita Phi tidak hanya tentang membunuh ibunya. Di buku ini juga diceritakan bagaimana kisah cintanya dengan Pangeran Skandar Ardelazam, kakak tirinya. Serta cinta segitiga yang terjadi antara Phi, Skandar dan Putra Mahkota Naraniscala.


Buat pembaca yang suka akan makhluk magis, di buku ini ada banyak makhluk baru yang bisa anda temui, seperti Wyattenakai, Ororoku, Fata dan lainnya. Anda bisa membayangkannya berbekal glosarium yang ada di bagian akhir buku. Masing-masing makhluk dijelaskan dengan rinci. Di bagian awal buku, kita dapat membaca peta dan silsilah Istana Naraniscala. Sayangnya, huruf yang dipakai agak “keriting” dan ukuran yang mungil membuat saya agak susah membacanya.


Kelemahan buku ini juga terlalu banyak judul buku yang disisipkan di dalamnya. Okelah kalau Phi dan Skandar suka membaca, tapi masa iya perlu sedetail itu sampai menulis judul-judul buku yang panjang itu? Kejanggalan lainnya saya rasakan di awal cerita, ketika Bruzila membereskan kamar Phi dan kasurnya yang basah karena hujan menghancurkan langit-langit kamar. Bruzila membereskannya dengan cepat. Padahal kalaupun memanggil tim “bedah rumah”, saya rasa juga tidak akan secepat itu beresnya. Dan anehnya, Phi terima begitu saja, bahkan kecurigaan Phi kalo Bibinya pakai sihir juga terkesan hanya main-main.


Lalu kurangnya peran kerajaan Ciracindiga di dalam cerita, Padahal ketiga negeri lainnya mampu dilibatkan ke dalam jalannya cerita. Kejanggalan lainnya ketika Phi harus masuk ke Lukisan. Awalnya dia tidak mampu menyentuh lukisan tersebut tanpa berhalusinasi bahkan sampai kejang-kejang, tapi kenapa dia bisa masuk tanpa kejang-kejang lagi? Apakah karena pengaruh Wyattenakai, atau karena sudah dijampi jampi dulu begitu? Mungkin penulis bisa lebih mengembangkan bagian ini. Serta saat di mana Phi dirasuki dua jiwa selain jiwanya sendiri. 3 jiwa dalam satu tubuh? Wow, bagi saya terlampau berat untuk dibayangkan.


Tapi selain itu, saya suka adegan perangnya, ketegangan yang ditimbulkan saat membaca dan akhir percintaan Phi yang… emmm.. baca sendiri aja ya… XD


Secara keseluruhan, 3 bintang untuk buku ini. Dua jempol untuk penulisnya, yang mampu membangkitkan kembali fiksi fantasi dalam negeri. :)

November 14, 2011

Dark Goddess


Judul Buku : Dark Goddess

Penulis : Sarwat Chadda

Penerjemah : Ferry Halim

Penyunting : Fenty Nadia

Penyerasi : Jia Effendie

Penerbit : Atria

Cetakan I : September 2011

Tebal : 480 halaman, softcover

ISBN : 978-979-1411-98-1


Pernahkah Anda membaca atau mendengar cerita tentang Ksatria Templar? Kisah-kisah mereka sering diceritakan dalam peristiwa Perang Salib, dan pernah muncul juga di cerita Da Vinci Code yang kontroversional itu. Buku ini menceritakan salah satu Templar muda yang bernama Billi SanGreal. Setelah pertarungannya di buku pertama melawan Malaikat Agung, Michael. Kali ini Billi dan Ksatria Templar lainnya berjuang untuk menghentikan seorang Penyihir yang bernama Baba Yaga menghancurkan kehidupan alam beserta isinya.

Baba Yaga


Baba Yaga ternyata sedang mencari seorang Anak Musim Semi untuk disantap jiwanya. Yak, mungkin agak seram kedengarannya, tapi dengan cara itulah Baba Yaga akan mendapatkan kekuatan tambahan. Anak Musim Semi itu bernama Vasilisa, yang dipercaya merupakan seorang Avatar, Sang Oracle super. Vasilisa memiliki kekuatan besar yang diincar Baba Yaga untuk meremajakan kembali kekuatan miliknya sendiri, sehingga kelak Umur Baba Yaga akan bertambah panjang dan sihirnya bertambah kuat. Celakanya, Vasilisa sudah ia miliki, sedangkan waktu upacara pada saat bulan pertama hanya bersela kurang dari seminggu lagi. Billi dan Para Templar harus mencari dan menemukan anak itu, sebelum Baba Yaga berhasil menciptakan Fimbulwinter, bencana dahsyat yang akan membersihkan muka bumi dari para manusia.


Petualangan Billi berlangsung di Rusia, karena di sanalah Baba Yaga bertempat tinggal. Di kegelapan hutan belantara dengan pasukan manusia serigala yang menyembahnya. Templar membutuhkan bantuan, terutama karena mereka akan berada di daerah yang asing. Karena itu mereka meminta bantuan kepada Pasukan Bogatyr yang bercokol di Rusia. Tapi berhasilkah mereka mendapatkan Vasilisa kembali? Karena jika tidak, maka pilihannya hanya dua, membunuh Baba Yaga yang sangat sulit untuk dilakukan, atau membunuh Vasilisa, agar mencegah kekuatan yang dimilikinya dikuasai Sang Penyihir jahat itu.


Sejujurnya ketika mengetahui bahwa ini adalah cerita yang asing di telinga saya, saya mencari beberapa referensi dari google. Dari Google saya menemukan bahwa ada sebuah dongeng kuno juga yang menceritakan kisah Vasilisa dengan Baba Yaga, tentu dengan versi lain. http://en.wikipedia.org/wiki/Vasilissa_the_Beautiful .

Vasilisa The Beautiful


The Death of Koschei dari The Red Fairy Book


Di cerita lainnya saya menemukan bahwa ada tokoh bernama Koschkei, yang mana sebutannya sama persis dengan Koschkey di cerita ini, yaitu Koschkey yang Tidak Bisa Mati.


Jadi begitu membaca kisah di buku karangan Sarwat Chadda ini, Anda bisa menikmati banyak dongeng yang terangkum padat dalam satu cerita. Tidak ketinggalan sedikit kisah cinta juga disisipkan di dalamnya. Tapi kelemahan novel ini menurut saya adalah kurangnya cerita Templar di dalamnya. Cerita Billi di sini juga lebih ke personal, bagian ke-Templar-annya hanya ditunjukkan ketika ada aksi berkelahi. Tokoh yang kuat di buku ini justru ada di Baba Yaga. Mungkin karena judulnya Dark Goddess, jadi yang dibahas Sang Penyihir ya? Sementara dari segi terjemahan, ada beberapa dialog dalam bahasa Rusia yang saya tidak mengerti, sehingga agak sulit memahaminya. Dari segi typo, masih ada beberapa kata yang salah eja dan hilangnya beberapa tanda petik pengawal dialog.


Secara keseluruhan 3/5 bintang untuk Dark Goddess. Dongeng-dongeng kunonya itu yang menakjubkan.

Oktober 24, 2011

A Tale Dark and Grimm


Judul buku : A Tale Dark and Grimm

Penulis : Adam Gidwitz

Penerjemah : Khairi Rumantati

Penyunting : Jia Effendie

Penyelaras : Fenty Nadia

Pewajah isi : Husni Kamal

Tebal : 230 halaman, paperback

Penerbit : Atria

Cetakan I : Juni 2011


Pernah membaca atau mendengar tentang kisah kakak adik, Hansel dan Gretel? Iya, yang kisahnya melibatkan penyihir dan rumah cokelat. Well, cerita di buku ini bukan seperti cerita Hansel Gretel yang itu. Yang ini lebih.. asli dan.. berdarah-darah. Syukurlah Sang penulis sudah memperingatkan di bagian belakang buku, bahwa ini bukan bacaan yang tepat untuk anak-anak. Kalaupun ada anak-anak yang bersikeras membacanya, jangan salahkan kami, karena kami sudah memperingatkan terlebih dulu.

Kisah ini dimulai pada suatu hari di sebuah kerajaan bernama Grimm. Hiduplah seorang pelayan yang bernama Johannes, ia melayani keluarga kerajaan selama bertahun-tahun dan ia sangat setia. Nah, setelah Sang Raja meninggal dan meninggalkan Raja Muda seluruh kekayaan istana. Raja tersebut juga menyampaikan sebuah peringatan kepada Johannes bahwa Di sebuah ruangan di dalam istana, ada lukisan seorang putri yang cantik jelita, tapi Sang Raja Muda tidak boleh membuka kamar itu apalagi mengetahui lukisan Putri yang cantik jelita itu. Sebuah malapetaka akan terjadi pada Sang Raja Muda kalau ia sampai menikahi putri di lukisan itu.


Tapi namanya anak muda, kalau dilarang biasanya malah semakin penasaran. Maka dibukalah pintu kamar itu dan Sang Raja Muda langsung jatuh cinta kepada putri berambut emas di dalam lukisan itu. Tentu saja Sang Raja Muda tersebut, memerintahkan Johannes dan pasukannya untuk menjemput Puteri itu dari rumahnya di suatu pulau. Setelah berhasil menjemput Puteri, Sang Raja Muda yang sudah menjadi Raja tersebut bersikeras akan menjadikan putri itu Permaisurinya.


Tepat di kapal, Johannes mendengar para gagak sedang bercakap-cakap tentang ramalan masa depan yang menyebabkan Puteri ataupun Sang Raja kelak menjadi celaka. Tapi para Gagak juga menjelaskan cara menghindari kutukan atau ramalan-ramalan yang buruk itu. Karena Johannes sedemikian setianya terhadap Raja, maka ia berusaha agar Sang Raja dan Putri tidak celaka. Meski akhirnya Johannes menerima kutukan menjadi batu dari ujung kepala sampai ujung kaki. Nah, setelah peristiwa ”membatunya” Johannes, Sang Ratu dan Sang Raja menaruh patung Johannes di dekat ranjangnya, agar ketika mereka bangun di pagi hari, mereka ingat betapa setianya Johannes kepada mereka.


Sang Raja dan Sang Puteri lalu hidup bahagia dan memiliki seorang anak lelaki yang diberinama Hansel dan anak perempuan yang diberi nama Gratel. Selesai? Belum. Ini baru pengantarnya. Cerita demi cerita masih akan dibawakan oleh Sang Penulis yang di buku ini berperan besar dalam menceritakan dongeng seram ini. Yah, nggak seram-seram banget sih, palingan ada beberapa tukang sihir, cerita tentang Iblis dan Naga. Yak, belum pernah denger Naga di dalam cerita Hansel Gretel kan? Kalau belum, maka Anda harus baca buku ini, karena dongeng di dalamnya diceritakan dengan banyak misteri dongeng yang bermacam-macam.


Sang penulis dengan semaunya seringkali menuliskan ”tamat” di beberapa bagian cerita, meski sebenarnya belum. Yang ada malah membuat penasaran bagaimana kelanjutan cerita petualangan kakak beradik ini. Sayangnya masih ada beberapa typo yang muncul di sana-sini, tapi selain itu ceritanya asyik untuk diikuti. Hurufnya yang besar-besar dan ukurannya yang tidak terlalu tebal membuat saya betah membaca ceritanya.


Ow, ya. Ada kutipan yang saya suka di halaman 136,


”Kesetiaan itu penting. Memahami itu penting. Tapi, tak ada yang lebih berharga selain anak.”


4/5 Bintang untuk Hansel dan Gretel!!

Agustus 30, 2011

Hold Me Closer, Necromancer


Penulis : Lish McBride
Tebal : 460 halaman
Penerbit : Atria
Cetakan Pertama : Juni 2011
ISBN : 978-979-024-481-8

Namanya Samhain Corvus Hatfield, biasa dipanggil Sam, terkadang dipanggil Sammy. Sebenarnya dia hanya seorang remaja laki-laki biasa, putus kuliah di tengah jalan, karier pekerjaan sebagai koki gorengan di sebuah restoran siap saji, hidup dikelilingi teman, apartemen yang semrawut. Semuanya tak ada yang special, kecuali kenyataan bahwa dia adalah seorang Necromancer. Ya, Necromancer yang berhubungan dengan mayat, kematian, dan segala yang berhubungan dengan arwah.

Pada awalnya Sam juga tak tahu dirinya adalah seorang necromancer sampai pertemuannya dengan seorang laki-laki di restoran tempat Sam bekerja. Douglas, nama laki-laki itu, adalah seorang Necromancer utama di Seattle. Dia juga seorang Dewan yang bertugas mengatur kehidupan makhluk ”lain” yang hidup bersama manusia di Seattle. Semenjak pertemuannya dengan Douglas, Sam mulai merasa kehidupannya berubah menjadi lebih mengerikan. Kenyataan bahwa ada keluarganya yang menutupi kemampuannya sebagai Necromancer semakin memperburuk keadaan. Douglas mulai mendekati dan mengancam kehidupan Sam dan orang-orang terdekatnya. Brooke, sahabatnya berubah menjadi mayat hidup dan Sam tak mau jatuh korban lagi dari siapapun di antara orang terdekatnya.
Sementara itu, Douglas diam-diam menculik seorang hibrid manusia serigala untuk diteliti, lalu Douglas juga menculik Sam untuk menjadikannya murid. Namun ternyata Douglas mengambil perhitungan yang salah, Sam jauh lebih kuat daripada yang Douglas kira meski Sam tidak menyadari kemampuannya sendiri. Hidup Sam dalam bahaya, juga gadis hibrid yang dipenjara bersamanya oleh Douglas. Dan sepertinya Douglas sedang menyiapkan rencana kotor yang tersembunyi. Bisakah Sam menyelamatkan diri? Atau justru Douglas yang akhirnya memenangkan kekuasaan?
Hold Me Closer, Necromancer adalah novel yang banyak direkomendasikan teman-teman saya. Tadinya ketika mendengar kata necromancer, yang ada di bayangan saya adalah sejenis dengan ceritanya John Dee di Nicholas Flamel atau kaya film Ghost Rider yang bisa berhubungan dengan arwah-arwah. Ternyata novel ini jauh dibandingin sama cerita-cerita yang pernah saya baca tentang ”hal dunia hitam”. Gaya penulis menceritakan hidup Sam penuh dengan humor yang khas Amerika. Meski ceritanya cukup drmatis alias penuh darah-mayat-arwah dan berkesan penuh ilmu hitam, tapi pembawaannya yang ada di jaman modern begini malah jadi seru kalo dibayangin beneran. Sayangnya typo di buku ini masih perlu dibenahi, kesalahan penulisan tokoh (Ramon jadi Sam), dan beberapa kesalahan eja cukup membuat nggak nyaman waktu baca. Tapi overall, buku ini ceritanya keren, seru, ada romantisnya juga meski rada ”vulgar”. Wajib dibaca bagi penggemar YA atau penggemar fiksi fantasi. :)

Salam,

Salam,