Penulis : Yudhi Herwibowo
Cetakan Pertama : Juni 2024
Tebal : 276 halaman, paperback
Penerbit : BACA
Ambil yang kalian anggap berbahaya! Cuma orang bodoh saja yang takut dengan buku!
Waktu pertama membuka buku ini, saya kira ini adalah sekumpulan cerpen biasa yang mengambil tema tentang buku. Totalnya ada 33 cerpen! Tapi ternyata saya sedikit keliru dalam menebak ke mana cerpen cerpen ini akan bermuara akhirnya. Dari 33 cerita tadi, setelah makin lama makin membaca ke belakang barulah saya sadar bahwa semua kisah di cerpen ini saling berhubungan. Entah bagaimana si Penulis bisa menggariskan benang merah atas semua ceritanya, sehingga ketika kita selesai membaca satu cerpen mungkin awalnya kita bingung akan bersambung ke sebelah mana dari "pohon utama cerita" buku ini.
Ceritanya tentang sebuah toko buku yang ada di sebuah kota kecil. Terletak di depan rumah kolonial tua yang punya halaman luas. Sepasang suami isteri yang sudah berumur menempati rumah itu berdua. Mereka mempekerjakan seorang asisten untuk menjadi penjaga toko buku itu. Toko buku itu dinamakan Toko Buku Abadi, koleksinya tidak seperti toko buku besar yang punya cabang di mana-mana. Buku-bukunya dikurasi oleh pemilik sehingga ada banyak buku antik dan unik yang dijual di sana. Toko itu juga tidak besar dan tidak luas, dan tidak selalu ramai oleh pembeli. Tetapi orang-orang ada saja yang datang ke sana entah untuk membeli buku atau untuk menitipkan buku agar dijual di sana.
Di antara cerpen yang ada di dalam buku ini ternyata menyimpan rahasia kelam tentang apa yang terjadi dengan tokoh utama satu sama lain. Yang saya cukup pusingkan adalah karena ada 33 cerita, alhasil ada banyak nama di dalam buku ini. Bahkan hampir selalu ada satu nama baru dalam satu cerita. Meski demikian, saya masih bisa mengikutinya dengan baik karena sebagian besar cerita yang sambung menyambung ini terjadi di luar cerita si tokoh utama. (Tapi saya bingung juga soalnya tokoh utamanya yang manaXD)
Selain 33 cerita pedek tadi ada satu cerita tambahan dari penulis yang mengambil tema Toko Buku Abadi sebagai latar cerita-ceritanya. Saya sendiri sih suka buku ini karena ada banyak tokoh yang bergulat dengan buku dalam kesehariannya. Mereka yang idealis, individualis, atau yang kapitalis pun bisa ditemukan dalam buku ini. Mulai dari fiksi fantasi (bayangin aja ada pohon yang berbuah buku) sampai peristiwa pembunuhan tertuduh komunis bisa diceritakan dalam satu buku. Mungkin itu juga yang membuat saya kurang puas sebenarnya dengan ceritanya yang seakan mengambang karena ada banyak masalah yang kompleks yang terjadi di semua tokoh yang berkaitan ini.
Tapi buat saya ini tetaplah recommended, sebuah buku yang menyenangkan dan ringan dibaca, semoga kamu juga menyukainya :)
Be First to Post Comment !
Posting Komentar