Judul Buku : Tarian Bumi
Penulis : Oka Rusmini
Tebal : 186 halaman, baca di SCOOP
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ketiga : Maret 2017
Semua harus dihadapi dengan berani. Semua orang memiliki peristiwa-peristiwa besar dalam hidupnya.
Sekar sudah capek menjadi orang miskin. Sudah dikucilkan tetangga karena bapaknya diduga PKI, ibunya dirampok dan diperkosa pula. Bagi Sekar, jalan menuju kebahagiaan yang ia cari adalah dengan menjadi seorang penari dan menikah dengan lelaki Brahmana. Apapun akan ia lakukan demi mendapatkan kebahagiaan tersebut sekalipun menjadikan hati dan telinganya beku dan batu dari gunjingan orang-orang.
Telaga lahir di keluarga terhormat, keluarga Brahmana. Ibu dan neneknya amat menyayangi Telaga dengan cara mereka yang berbeda. Sang Ibu terkadang amat menuntut Telaga dengan dalih untuk kebahagiannya, sedangkan sang nenek selalu menjejali Telaga dengan petuah kebangsawanan.
Kisah dua orang ini diceritakan dengan konflik yang berkelindan, berserta konflik para wanita di sekitar mereka. Wanita-wanita yang iri, yang membenci, atau yang mencintai sesama mereka.
Sewaktu melihat buku ini di scoop, saya sudah jatuh hati pada covernya. Setelah membaca buku ini pun, saya rasa covernya memang mewakili isi cerita yang bertumpu pada seluk beluk wanita. Jika pada buku Sagra, cerita para wanitanya hanya dikisahkan pendek pendek saja, maka di Tarian Bumi ini, kisahnya lebih rumit, mungkin serumit perasaan wanita itu sendiri.
Bagi saya, buku ini mengupas kisah wanita Bali dengan amat apik. Saya juga jadi nambah pemahaman dan pengetahuan tentang wanita penari Bali serta hubungannya dengan kasta-kasta mereka.
Buku ini memang cakap dalam menceritakan latar budaya yang kuat dalam ceritanya, ia juga mengungkap rahasia serta kekuatan yang dimiliki oleh seorang wanita, maka saya sendiri tak heran jika ia mendapat Penghargaan Sastra Badan Bahasa di tahun 2003.
Coba deh baca, semoga kamu juga suka.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar