Judul buku : Extremely Loud and Incredibly Close
Penulis : Jonathan Safran Foer
Cover&Ilustrasi : Penguin Books
Penerjemah : Antie Nugrahani
Penerbit : Mahda Books
Tahun terbit : 2010
Tebal : 430 halaman
ISBN : 978-979-19926-3-3
Aku berpikir bahwa jika kau menghitung semuanya -dari lubang kunci sepeda hingga tingkap di atap hingga wadah manset- mungkin ada sekitar 18 lubang kunci untuk setiap orang di New York City, yang berarti ada sekitar 162 juta lubang kunci, yang berarti sejurang penuh lubang kunci
Saya kesulitan membuat sinopsis dari buku ini. Bercerita tentang Oskar, ayahnya (yang telah meninggal dunia), ibunya (yang Oskar anggap tidak pernah bersedih atas kematian suaminya), neneknya (yang kehilangan anaknya tapi juga kehilangan suaminya), kakek (yang tidak pernah ditemui Oskar tetapi Oskar tahu kalau kakeknya pergi meninggalkan neneknya begitu saja).
Dimula dari pesan di mesin penjawab telepon yang disimpan Oskar secara rahasia dari ibunya dan neneknya. Pesan itu dari ayahnya, yang berkabar kalau ia berada di gedung WTC saat ditabrak oleh pesawat, ia baik baik saja dan akan segera diselamatkan. Tapi sang ayah tidak pernah pulang, ia hilang.
Pemakaman dilakukan tanpa jenazah sang ayah, hanya peti kosong sebagai simbol yang membuat Oskar semakin bersedih dan merasa penasaran apa betul ayahnya telah meninggal dunia.
Secara tidak sengaja, Oskar menemukan sebuah kunci unik dalam amplop surat yang bertuliskan "Black" di kamar ayahnya. Nah, dimulailah petualangan Oskar mencari seseorang dengan nama Black yang mungkin mengetahui kunci apakah itu dan apa hubungannya dengan si ayah.
Sebenarnya buku ini sudah lama banget ada di timbunan, sempat saya coba baca berkali kali tapi ngga pernah bisa bertahan. Untunglah diniatkan baca bareng ama anak joglosemar lainnya di bulan Maret ini, alhasil semangatnya muncul lagi. Sempat mandeg juga di tengah tengah karena saya bosan sama ceritanya, konfliknya ngga seru, dan meski banyak permasalahan yang dialami Oskar tetap saja ngga bisa buat saya penasaran.
Oskar adalah seorang anak, setidaknya itu yang saya rasa tersurat di dalam buku, ini membuat Oskar menjadi spesial dalam menceritakan pengalamannya. Ia mampu menceritakan perasaannya, tetapi ia lebih sering mengungkapkannya dalam hal yang secara eksplisit bagi pembaca. Contohnya bagaimana suatu hal yang mempengaruhinya secara negatif akan diungkapkan Oskar sebagai hal yang membuat sepatunya berat. Ia juga sering tiba tiba menceritakan ide tentang penemuan penemuan baru yang sebenarnya nyambung aja sih sama cerita, tapi ya...ajaib aja jadinya.
Selain berkisah tentang Oskar dan perburuannya, buku ini juga bercerita dari PoV kakeknya Oskar, yang menulis surat untuk anaknya (ayahnya Oskar) yang belum pernah ia temui.
Buku ini mengambil rentang cerita yang jauh yang saya sendiri ngga paham sebenarnya apa relasi kedua kejadian ini dalam hidup Oskar atau ayahnya Oskar. Tapi ya mungkin penulis merasa perlu untuk menjelaskan asal muasal si Kakek yang kelak berkelindan dengan masa sekarangnya si Oskar.
Buku yang berat, tapi disusun dengan apik oleh penulisnya. Meski padat dan hurufnya kecil kecil, buku ini diselingi foto foto yang berhubungan dengan cerita. Juga tulisan tulisan, halaman kosong, cetakan berwarna, dan beberapa hal lain yang membuat kita saat membaca juga makin terhubung dengan cerita.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar