Judul Buku : Mengapa Luka tidak Memaafkan Pisau
Penulis : M Aan Mansyur
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 98 halaman, paperback
ISBN : 9786020644813
Cetakan Pertama : Desember 2020
Rasanya ngga lengkap kalau buku terakhir yang saya baca di tahun ini ngga direview. Jadi biar lah ya saya review meski sekelumit dan tak mendalam.
Mengapa Luka Tidak memaafkan Pisau adalah buku puisi yang terdiri dari lima babak. Bagi saya dua babak pertama terasa lebih romantis daripada babak belakangnya.
Meski romantis tapi sebenernya ngga manis manis amat sih. Sederhana, tapi telak. Tepat dalam penggunaannya. Tapi tentu saja ada bagian yang rumit.
Porsi jatuh cinta dalam buku ini menurut saya sangat sedikit. Kalaupun membahas tentang cinta, bahasan yang dibahasakan adalah cinta yang lebih jauh, lebih luas, lebih dalam. Ini bukan lagi sekadar pertemuan antara si a dan si b lalu jatuh cinta. Tapi lebih ke kenangan masa lalu terhadap ibu (seperti di puisi ibuku-&aku atau pada puisi percakapan).
Juga tentang pernikahan, tentang anak anak, tentang harapan dan ketakutan tentang dunia.
Dan tentang negara (yang menurut saya bakal saya baca lagi barangkali dengan begitu saya lebib paham atau mungkin akan saya abaikan saja karena pada akhirnya saya pun tak akan paham)
Puisi favorit saya? Tentu saja yang judulnya Jatuh cinta. Juga yang berjudul Rumah Tangga.
Maaaanis sekali bahasanya. Juga kaya dalam pemilihan diksinya. Kek gini misalnya
malam alangkah raya. segala perkara sudah tidur, kecuali namamu & pikiranku. namamu kaki-kaki hujan. pikiranku sungai yang tidak lelah berjalan.
Selain itu, yang membuat saya suka buku ini adalah pilihan warna utamanya, biru dan hitam. Meskii tentu ada kekurangannya, seperti pemilihan ilustrasi yang unik, kadang malah membuat tulisannya tidak terbaca di beberapa bagian. Lalu huruf yang mungil, membuat saya jadi perlu ekstra waktu untuk menghabiskan buku ini. Mungkin memang sengaja agar pembacanya tidak tersedak karena terburu buru membaca puisi puisi yang padat dalam buku ini.
Secara keseluruhan, bintang empat buat buku ini. Bacaan ringan yang menyenangkan di akhir tahun.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar