Judul Buku : Crenshaw
Penulis : Katherine Applegate
Penerbit : Feiwel and Friends
Tebal : 300 halaman
Life isn't always fair, Jackson
Jackson tiba tiba melihat lagi teman imajinasinya di suatu hari. Tentu bukan sebuah kebetulan yang tepat karena Jackson sekarang sudah duduk di kelas lima. Mana ada anak seusia itu yang memiliki teman imajinasi? Berbagai penyangkalan terus dilakukan Jackson karena ia suka sekali dengan fakta. Dan tak ada satu faktapun yang menurut Jackson bisa menjelaskan mengapa ada kucing berukuran lebih besar darinya terbang dengan payung. Yang lebih parah, kucing itu muncul lagi di apartemen Jackson, sedang mandi di bak mandi yang penuh dengan busa. Mana ada kucing doyan mandi?
Crenshaw, Jackson masih ingat nama kucing itu. Teman imajinasinya itu muncul pertama kali saat Jackson kelas satu. Tapi mengapa sekarang Crenshaw muncul lagi? Kucing itu juga muncul di saat yang tidak tepat. Keluarga Jackson sedang dalam masalah keuangan yang memprihatinkan. Ayahnya yang sakit tidak dapat bekerja sehingga kebutuhan hidup hanya ditopang oleh gaji ibunya sebagai pekerja paruh waktu di beberapa tempat. Gajinya pun tak banyak, bahkan cenderung sedikit. Seringkali Jackson dan Robin, si adik perempuan, kelaparan karena mereka tidak memiliki makanan yang cukup. Pernah juga mereka makan malam dengan Cheetos. Bayangin aja betapa memprihatinkannya hidup mereka.
Jackson selalu bertanya tanya apa yang terjadi dengan keluarga mereka, namun sang ayah dan ibu ini tidak pernah memberikan jawaban yang jujur. Mereka selalu berpura pura bahwa semuanya akan baik baik saja, meski Jackson tahu hal itu tidak benar.
Mungkinkah masalah Jackson berhubungan dengan kemunculan Crenshaw kembali setelah sekian tahun lamanya? Tapi apa gunanya Crenshaw? Jackson tidak merasa membutuhkan Crenshaw di saat keluarganya sedang semrawut seperti sekarang ini. Jackson butuh pengakuan, kejujuran, yang selama ini terus disembunyikan kedua orang tuanya karena menganggap Jackson masih anak anak. Tapi betulkah Jackson tidak membutuhkan Crenshaw?
Awal tahu buku ini saat blogwalking di blog Mba Ferina. Saya tergoda covernya yang manis, dan juga karena penulisnya tentu saja. Dulu saya terkesan saat membaca The One and Only Ivan, jadi saya penasaran tulisan apa lagi yang kali ini ditampilkan Katherine.
Saat saya membacanya, saya terbawa ke keseharian Jackson yang amat sederhana sekaligus sebal bukan main kepada orang tuanya. Bagi saya sebagai orang tua, buku ini berarti banget karena seakan membuka mata saya bahwa anak anak pada dasarnya tidak dapat diabaikan begitu saja. Saat kita memiliki masalah yang berhubungan dengan keluarga, bahkan bersinggungan dengan kepentingan si anak, ada baiknya kita bersikap jujur. Katakan kebenarannya kepada anak karena mereka sebenarnya tahu ada sesuatu yang tak beres. Dan kejujuran itu tentu saja sebagai bentuk pengakuan orang tua kepada si anak, bahwa ia sudah beranjak dewasa, bahwa ia sudah bisa diberi tanggung jawab.
Tokoh favorit saya adalah Marisol, temannya Jackson yang supel, baik dan ramah. Meski saya juga kagum sih sama Jackson, sikapnya dewasa bahkan menurut saya melebihi usianya. Ia memiliki pengertian dan kesabaran yang luar biasa terhadap keadaan kelurganya, meski akhirnya toh tetap saja ia hanya anak anak yang rindu bermain dan menikmati kehidupan seperti teman teman sebayanya.
Sedih, terharu sekaligus tertohok deh baca buku ini. Duh tapi senang juga karena akhirnya ada buku yang saya selesaikan baca setelah hampir seminggu gagal terus menyelesaikan bacaan.
Bacaan yang ringan, dengan alur yang sederhana. Ah betapa saya rinfu membaca Childlit lagi.
Cerita anak-anak memang sering sekali membikin hati hangat pas membacanya. Dan saya suka pada kepolosan yang ditampilkan karakter-karakternya. Sederhana pula.
BalasHapusSaya sungguh tertarik untuk memulai baca buku impor yang menarik seperti ini. Tapi, kendala dari banyaknya buku impor yang tidak terlalu banyak diterjemahkan ke bahasa indonesia membuat saya pingin baca aja yang buku seri bahasa inggrisnya. Walaupun kosa kata bahasa saya belum banyak saya mengerti artinya tapi hal itu tidak menyurutkan minat saya untuk membaca buku impor.
BalasHapusPinjem dong Vin
BalasHapustq sinopsisnya
BalasHapusmenolong banget..
lucu melihat covernya :)