Penulis : Carlos Maria Dominguez
Penerjemah : Ronny Agustinus
Penerbit : Marjin Kiri
Cetakan kedua : Oktober 2016
Tebal : 76 halaman, paperback
ISBN : 078-979-1260-62-6
Namun demikian, ada suatu
momen tertentu saat kita sudah mengumpulkan begitu banyak buku sampai mereka
menembus garis batas tak kasat mata.
Kematian Profesor Bluma
membuat seorang koleganya harus menggantikan posisi mengajar wanita tersebut.
Suatu hari, sang kolega ini menerima paket berisi buku yang cukup aneh. Buku
yang merupakan karya dari Joseph Conrad itu berlapis kerak semen dan berisikan
sebuah pesan kepada seseorang bernama Carlos.
Berbekal rasa penasaran yang
besar, ia kemudian melakukan penyelidikan tentang Carlos dan buku tersebut.
Ternyata rasa penasaran itu membawanya bertemu dengan para pencinta buku yang
unik dan gila. Dan ketika pembaca menelusuri kisahnya, mungkin kita juga akan
bertanya-tanya, apakah kita termasuk para pencinta buku seperti di dalam
cerita.
Sebenarnya
menurut saya, buku ini tidak mudah untuk direview. Selain karena bukunya tipis
dan khawatir mengandung spoiler, sebenarnya sih saya bingung mau berkomentar
apa tentang buku ini.
Kesan saya
setelah membaca buku ini sebenarnya hanya satu, yaitu takut. Hahah. Iya sih
memang ini bukan cerita horor atau setan setanan, tapi rasa takut itu muncul
begitu saja tanpa saya ketahui apa sebenarnya alasannya. Mungkin saya takut
menjadi sang pencinta buku yang gila, yang tiap jengkal rumahnya terdapat
tumpukan buku. Karena meski awalnya terlihat cukup keren, saya sadar bahwa segala
yang berlebih-lebihan adalah tidak baik.
Sang kolega
di buku ini menjadi protagonis yang menyadarkan pembaca bahwa ada hal-Hal tak
lazim yang berkenaan dengan pencinta buku. Tapi karena ia sendiri juga
merupakan pencinta buku, dan kemungkinan besar para pembaca Rumah Kertas ini
juga adalah pencinta buku, maka ada perasaan kita yang berhubungan tiap kali ia
berkisah tentang rasa cinta terhadap buku. Tentang rasa bahagia tiap menemukan
buku baru untuk dikoleksi, rasa bangga dengan berbagai buku-buku langka yang
kita miliki, juga rasa kehilangan yang besar jika harus menyingkirkan barang
satu atau dua buku-buku yang “bersejarah” dalam hidup kita.
Jauh lebih sulit membuang buku ketimbang memperolehnya.
Penyelidikan
yang dilakukan si kolega juga mengantarkan pembaca pada hal yang hampir
mustahil dilakukan oleh pencinta buku. Namun siapa sangka, suatu peristiwa
dapat berpengaruh terhadap cara pandang kita atas hal yang kita cintai sepenuh
hati. Perasaan memiliki, terobsesi, serta rasa takut kehilangan adalah hal-hal
yang dapat membawa manusia bertindak melampaui
apa yang bisa diperkirakan.
Yah, baca sendiri ajaa deh yaa bukunyaa. Sebuah cerita yang menurut saya wajib dibaca para pencinta buku dan mereka yang bukan pencinta buku...
Yah, baca sendiri ajaa deh yaa bukunyaa. Sebuah cerita yang menurut saya wajib dibaca para pencinta buku dan mereka yang bukan pencinta buku...
dari judulnya udah suka. bagus nih bukunya sepertinya
BalasHapus:a
BalasHapusBuku ni emang ngeri2 syedap he he.. Tapi ternyata emang ada lho mba yg terobsesi banget sama buku sampe hrus masuk penjara... Misalnya dalam buku "the man who loved books too much" karyanya Allison hoover bartlett
BalasHapus