Judul : Mozaik
Penulis : Ita Susanto
Penyunting : Ani Nuraini Syahara
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer
Cetakan pertama : 2016
Tebal : 200 halaman, paperback
ISBN : 978-6023-941-834
Memasuki mahligai pernikahan
lebih mudah daripada mempertahankannya. Ada banyak rintangan dan persoalan yang
kelak hadir sebagai pemberi warna bagi putihnya kisah cinta dua manusia.
Demikian pula yang terjadi pada pernikahan Nia dan David.
Sifat David yang cenderung cuek bertolak belakang dengan Nia yang lebih halus dan sensitif. Memasuki tahun kesepuluh pernikahan, Nia yang kesepian malah berhubungan kembali dengan teman masa lalunya, Kevin. Berawal dari basa basi, percakapan mereka mulai menjurus ke arah perselingkuhan. Kevin mengungkapkan rasa sayang yang dulu memang belum sempat ia katakan kepada Nia. Sedangkan Nia? Tentu saja sebagai wanita yang kesepian, Nia merasa tergoda dan terpuaskan oleh perhatian dan kasih sayang dadakan dari Kevin.
Tak hanya lewat pesan atau telepon, Nia dan Kevin mulai merancang waktu untuk bertemu. David mungkin cuek dan tidak terllau mengkhawatirkan kelakuan istrinya. Namun tidak demikian dengan istri Kevin, Ashanti, yang mulai mencium gelagat ngga beres dari suaminya.
Apa yang akan terjadi kemudian?
Apakah pernikahan mereka akan kandas karena cinta masa lalu? Atau akankah
kokohnya ikatan pernikahan tak mudah dihempas badai perselingkuhan?
Sebuah cerita pernikahan memang
asyik untuk dikulik. Saya rasa ada begitu banyak novel yang mengambil tema
perselingkuhan. Tapi sejujurnya, novel Mozaik ini terasa berbeda bagi saya.
Karena selain ceritanya yang singkat, novel ini juga disisipi pesan moral dan
keagamaan yang kuat. Ada hubungan yang disuguhkan penulis tentang Pernikahan di
mata Tuhan, juga tentang dosa-dosa yang mengatasnamakan perselingkuhan dan
cinta.
Cinta itu anugerah dari Tuhan.
Tapi cinta itu nggak boleh keluar dari pribadi-Nya yang suci.
Tokoh-tokohnya, sayangnya, bagi
saya masih kurang berkesan dan belum maksimal dalam karakterisasinya. Tidak ada
bagian yang membuat saya greget emosi atau pingin nangis. Meski sebenernya
pingin juga nampol Nia #eh. Tapi yaa, itulah pernikahan. Serapat dan sekuat
apapun pondasinya, pasti akan tetap ada badai yang menerpa, apalagi isu
perselingkuhan.
Saya jadi ingat akan kalimat
yang entah saya baca atau dengar dari mana, kurang lebih demikian. Jika kamu
berselingkuh, lalu meninggalkan pasangan demi selingkuhanmu. Bukan mustahil
jika kelak selingkuhanmu akan meninggalkanmu demi orang yang lain lagi.
Semacam karma is exist gitu deh.
Sebuah buku yang menghibur,
bermakna dan cukup memberikan pesan yang kuat bagi pembacanya. Baik yang belum,
akan atau sedang berada di biduk pernikahan. Bahwasanya pernikahan memanglah
merupakan mozaik, dan kita sendiri yang harus menyusun kepingan-kepingan
perbedaannya bersama pasangan yang telah kita pilih.
Tertarik? Yuk ah, dibaca!
Hemm singkat padat dan mengena mbak..review yang sekaligus mengajarkan nilai pada pembaca.Makasih mbak
BalasHapus