Setelah artikel Ngopi tentang
akses buku di luar Jawa kemarin-kemarin, kali ini saya akan membagikan saran
dan masukan dari mereka yang telah memberikan waktunya untuk bersedia saya
wawancarai.
Bagaimana saran dan masukan kalian
terkait akses buku di Luar Jawa?
Steven (Ambon)
Buat yang tinggal di luar jawa. Jangan berkecil hati. Manfaatkan
aplikasi iJak. Kalo ada uang lebih bisa beli buku di scoop. #bukaniklan.
Azmi (Lombok)
Kalau di Lombok menurutku akses buku sudah mulai bagus, beberapa taman
baca juga mulai digalakkkan yang mengajak orang-orang untuk membaca, nah ini
bisa jadi salah satu cara masyarakat bisa mendapatkan bahan bacaan atau buku.
Masalahnya sih yaa harga buku yang mahal, dan kesadaran orang-orang di sini
untuk mau baca dan belanja buku karena nyatanya banyak toko buku yang sepi
pengunjung. Jadi sarannya, harus terus mengkampanyekan bahwa membaca itu keren
dan penting, terus turunin harga bukunya dong, minimal sering-sering ada diskon
atau obralan buku.
Maya (Banjarmasin)
Saran aku sih, gimana kalau event-event besar jangan hanya terpusat di
Pulau Jawa saja, tapi menyebar di seluruh Indonesia. Terus ada toko buku import
juga dong.. *kali aja ada pemilik toko buku import yang baca*
Fikriah (Makasar)
Apa ya? Adain festival buku gitu
dong. Kami juga butuh akses buku yang lebih murah dan harga bersahabat –jiwa
pelajar yang nyisihin uang jajan demi buku pun keluar– Sebenarnya banyak yang
ingin kuungkapkan tapi tak tahu bagaimana cara mengungkapkannya.
Resita (Denpasar)
Kalau saran dan masukan, hmm, karena saya juga merasakan gimana
susahnya buat nyari buku tertentu, jadi saya harap penyaluran buku itu ngga
cuma di kota-kota besar aja. Karena kenyataannya masih banyak yang juga
memerlukan di kota-kota maupun daerah lain. Memang sih, alokasinya lumayan
susah, cuma saya harap bisa ditingkatkan lagi. Semoga ada jalan keluar jadi
semua orang khususnya para book-lovers ngga kesusahan lagi buat cari buku-buku
yang mereka perlukan.
Ira Elvira (Padang)
Menurutku agar buku mudah diakses oleh masyarakat umum, sebaiknya
perpustakaan publik diperbanyak. Minimal banget tiap sekolah punya perpustakaan
yang terus diupdate bukunya. Dan seharusnya untuk perpustakaan-perpustakaan
seperti ini harga buku dipermurah atau diberi diskon khusus sehingga bisa terus
memperbarui bukunya dengan dana yang mungkin tidak banyak.
Matris (Sorong)
Saran untuk akses buku di luar pulau jawa apa yahh... menurut saya,
ayoo yang punya modal bangun toko buku dong di sini.. hehehe.. harganya jangan
mahal-mahal yah.. Atau kalo nggak, pihak ekspedisi, jangan mahal-mahal dong ongkirnya
hahaha... sarannya gak mutu yaah?? :)Tapi memang sih, saya perhatikan di sini
minat baca masih kurang. Makanya TB yang sudah tidak ada tadi di atas itu tutup..
Rugi mungkin, lagian saya liat banyak yang cuma numpang baca di situ gak beli.
(Saya tidak termasuk ya... hahahah) Ah, mungkin memang lebih mudah via online shop
saja, meski harus hati-hati memilih online bookshop, jangan sampe ketipu.
Mute (Balikpapan)
Selama biaya distribusi ke luar pulau Jawa masih mahal sepertinya akan
sulit dapat akses buku murah di luar jawa ya..
Ira (Amuntai)
Saran untuk akses buku di luar pulau Jawa ya? Yang baru kepikir oleh
saya sekarang sih seperti apa yang dilakukan oleh Penerbit Mizan dengan program
buku murahnya itu (dasar ga kreatif XD). Tapi serius, program itu sangat
membantu sekali lo Mbak. Buku-bukunya Mizan jadi lebih mudah didapat. Dapat
diskon lagi. Saya sangat berterima kasih sekali karena program mereka nyampe ke
kota sejauh kota Amuntai. Sebagai contoh, saya ga bakalan bisa mendapatkan
buku-buku Rick Riordan atau Jostein Gaarder kalau ga beli online atau pergi ke
Banjarmasin. Tapi dengan adanya program itu , saya bisa mendapatkannya
dengan sangat mudah. Masih rada mahal memang. Tapi waktu 4 bulan sekalinya saya
rasa cukup untuk menabung lagi untuk obral berikutnya XD Saya benar-benar
berharap penerbit lain juga punya program seperti itu. Meskipun suaranya sering
ga kedengeran, tapi di kota kecil ini penimbun buku ada banyak kok. Sediakan
aja bukunya, pasti ada banyak yang beli XD Terus harapan saya, semoga nanti ada
toko buku besar di kota kecil ini. Jadi kalau kami pengen beli buku, ga
perlu nunggu ke Banjarmasin dulu, atau nunggu orderan buku online datang, atau
nunggu program buku murah 4 bulan sekali. Syukur-syukur nanti saya yang
punya toko bukunya, ahaha, tolong bantu di aminin yak XD At last, saya
yang berterima kasih loh Mbak karena termasuk member BBI di Luar Pulau Jawa
yang ikut ditanya. Semoga nantinya bisa menjadi langkah pertama untuk bisa
lebih membuka akses buku ke kota kecil kami tercinta. *eaaaa*. Kayaknya kita
sudah kenyang deh sama rasa iri dengan mudahnya akses buku di kota besar XD .
Semoga nanti benar-benar ada aksi nyata untuk kemudahan akses buku di kota-kota
kecil di seluruh Indonesia. (Amiiin!)
Linda (Palembang)
Saran untuk yg sering ngadain diskonan, please dong notice Palembang.
Readers di sini bukan aku aja lho. Kami (yang bokek ini) butuh buku diskonan. XD
Amaya (Kendari)
Soal akses, seperti yang saya bilang tadi, gak begitu sulit (selama
ramah di saku). Tapi saya berharap, bukunya bisa lebih lengkap (dari semua
penerbit), dan displaynya bisa lebih lama. Kadang, ada buku yang cuma display
beberapa bulan, setelah itu langsung diretur. Pas dicari, udah gak displayed,
padahal lagi butuh. Harapan terbesar sih, soal harga. Tapi mau gimana lagi,
syarat jangkaunya emang menuntut biaya lebih. Indonesia Timur euy!
Yovano (Gorontalo)
Untungnya di tempatku, akses buku nggak susah-susah banget. Biar kata
suka ngeluh2 mahal, tapi saya tetep ngucapin makasih buat Gramedia
hahahahaha.*penjilat busuk*
Dhani (Jeneponto)
Yang pastinya jangan beda 5000an
lah harganya, 500 atau 1000 lah. Hahaha. Terus yah, toko-toko buku yang besar
itu bikin cabang mini gitu di Kabupaten-kabupaten, biar meningkatkan minat baca
juga. Hehehe.
Desty (Palopo)
Diperbanyak dan dipermudah. Ini sih buka novel aja ya...buku
pelajaran juga. Tahu nggak, mahasiswaku jaraaaaang banget ada yang mau baca buku.
Padahal untuk kepentingan mereka juga. Boro-boro ebook bahasa inggris ya...bahasa
indonesia aja malaas. Kenapa? Karena ga terbiasa. Di sini susah dapat buku
referensi. Di perpus kampus aja koleksinya terbatas. Sampai ada larangan dosen
ga boleh minjam buku biar mahasiswa kebagian. Sedih banget deh.
Evyta (Medan)
pengennya sering-sering ngadain bazar buku atau bookfair di medan juga. Biar
kita bisa ngerasain langsung hebohnya bookfair kayak di jawa. Jadi gak perlu
terbang ke jawa dulu biar bisa ikut heboh2an bookfair :D
Demikiaan rangkaian ngobrol saya perihal akses buku di luar Jawa. Semoga ada banyak manfaat dan informasi tambahan bagi kita bahwasanya minat baca yang rendah bisa jadi dipengarui oleh susahnya akses membaca bagi mereka.
Meski demikian, ada banyak program hibah buku untuk saudara saudara kita di luar Jawa atau di daerah-daerah terpencil di Jawa. Barangkali kalau kamu punya kelebihan buku di lemari bisa disumbangkan kepada mereka. :)
*Sungkem satu satu*
Thanks to :
Resita - My Little Kingdom
Sumber-sumber artikel didapat dari :
Artikel Ngopi : Akses buku di Luar Jawa saya bisa dimulai di baca di sini :
Terima kasih telah menyimak. Sampai jumpa di ngopi selanjutnya :)
nyimak gan :)
BalasHapusSalam kenal. Nice post
BalasHapuswww.slaranesia.com
Bersyukur saya tinggal di pulau jawa. Yang ada di sana, jangan berkecil hati. Tetap semangat membaca, ya ^^
BalasHapuskalau di meulaboh, aceh barat malah toko buku yang gak ada :(
BalasHapus