Judul Buku :
Malam-malam Terang
Penulis :
Tasniem Fauzia Rais dan Ridho Rahmadi
Penerbit : Gramedia
Pustaka Utama
Cetakan kedua :
Desember 2015
Tebal : 244 halaman,
paperback
ISBN :
978-602-032-454-8
Review di Steller
Jadilah bintang yang paling terang kelak, jangan menyerah
Penerimaan nilai Ujian Nasional
merupakan momok yang menakutkan bagi Tasniem. Jika nilainya tak cukup untuk
masuk ke sekolah negeri favorit di kotanya, entah mau ditaruh di mana mukanya.
Segala kerisauan yang dia alami kemudian menjelma menjadi mimpi mimpi buruk yang
meneror malam malamnya. Tak hanya itu, rasa ketakutan itu kemudian menjadi
nyata. Nilai Ujiannya tak cukup untuk mendaftar ke SMA impiannya.
Diserang panik dan patah hati yang sangat, Tasniem kemudian memilih untuk meninggalkan rumahnya di Jogja sejenak menuju rumah Si Mbahnya di Solo. Dalam perjalanan, ia berkali kali tanpa sengaja menemukan hal hal kecil tentang Singapura. Salah satunya majalah berisi panduan pendidikan di Singapura. Tapi sinyal sinyal yang mungkin berupa petunjuk dari Allah itu sepertinya masih belum jelas diterima Tasniem. Barulah ketika ia mendapat wejangan dari si Mbahnya, Tasniem mendapatkan ide mengenai permasalahan nilai UNnya yang tak memuaskan tersebut. Ia akan bersekolah di Singapura.
Sayang, ibunya tak bisa mengabulkan keinginannya karena beliau tak memiliki biaya yang cukup bagi sekolah di luar negeri. Tapi kemudian berbekal hasil menjual tanah bagiannya dan restu dari kedua orang tuanya, Tasniem berangkat sendiri ke Singapura untuk melanjutkan pendidikannya.
Bersekolah di Globe College of Singapore merupakan sebuah tantangan yang tak main main. Murid muridnya berasal dari seluruh dunia dan kemampuan akademik yang mumpuni. Merasa dirinya memiliki kekurangan dalam hal memahami pelajaran dan kemampuan berkomunikasi bahasa Inggris membuat Tasniem semakin menggenjot usahanya untuk sukses di sekolah tersebut. Di awal awal tahun pelajaran, ia selalu membawa kamus bahasa dan mencatat kata kata baru dan sulit yang ia temukan. Begitupun menjelang ujian, ia rela bangun jam 3 pagi untuk lebih berkonsentrasi dalam belajar. Selain itu ia tak berhenti memohon kepada Allah melalui sujud sujud panjangnya di tiap malam, puasa sunnah serta yang paling penting adalah tidak pernah meninggalkan sholat wajibnya.
Tak hanya tentang Tasniem dan sekolah barunya, buku ini juga bercerita tentang dia dan sahabat sahabatnya. Bahasa yang digunakan asyik untuk diikuti, terutama bagi remaja yang masih dalam tahap menemukan motivasi diri. Buku ini mengajarkan banyak hal bagi pembacanya, tentang perjuangan, pengorbanan untuk mendapatkan keberhasilan. Tentang merelakan, toleransi, kepedulian juga rasa setia kawan. Bahwa dukungan dari keluarga juga sangat berperan dalam keberhasilan kita. Bahwa doa-doa panjang tak cukup untuk menebus sebuah kebahagiaan, melainkan perlu adanya kerja keras yang mengiringinya.
Sosok Tasniem yang keras kepala
namun lembut sangatlah mencerminkan karakter anak muda yang sering dilanda
kebimbangan atas banyak hal dalam hidup mereka. Oh satu lagi, lewat buku ini
saya jadi mengetahui bahwa sekalipun Tasniem berasal dari keluarga terpandang,
bukan berarti hidupnya mulus-mulus saja. Tasniem sama seperti remaja lainnya,
gelisah karena sekolah, bahagia bersama teman dan juga merasa jatuh cinta.
Buku yang apik meski saya belum
puas sebenarnya dengan cerita-cerita di dalamnya. Tapi toh ini merupakan bacaan
ringan yang menyenangkan dan menimbulkan semangat positif saat selesai
membacanya.
Sepertinya ini bagus buat dibaca.
BalasHapus