Judul Buku
: The Silent Sister
Penulis :
Diane Chamberlain
Enerbit :
St. Martin Press
Tebal : 352
halaman
ISBN : 9781250010728
Everybody has a scar..
Setelah
sang ayah meninggal, mau tak mau Riley harus mengurus administrasi serta wasiat
yang ditinggalkan ayahnya. Hanya tinggal ia dan Danny, kakak lelakinya,
sekarang. Ibu mereka telah lama meninggal karena kanker, dan meskipun mereka
sebenarnya memiliki seorang kakak, Lisa, ia juga sudah meninggal puluhan tahun
lalu.
Saat membereskan wasiat dan dokumen milik sang ayah, Riley menyadari bahwa ada hal hal yang tidak ia ketahui tentang ayahnya. Pada awalnya ia hanya menganggap itu rahasia-rahasia kecil, tetapi semakin dibongkar ternyata Riley malah seakan tak mengenali sang ayah sendiri. Dan yang lebih parah, semakin ia menggali lebih dalam rahasia sang ayah, Riley juga membongkar misteri kematian Lisa.
Selama ini Riley diberi tahu orang tuanya bahwa Lisa meninggal bunuh diri karena depresi. Tetapi sebenarnya saat itu Lisa sedang melalui hukuman percobaan atas kasus pembunuhan guru musiknya sendiri. Dan yang lebih parah lagi, Riley kemudian mengetahui bahwa sebenarnya Lisa tak pernah bunuh diri.
Terus apa yang terjadi dengan Lisa? Rahasia apalagi yang ditemukan Riley dalam berkas-berkas milik sang ayah?
Duh membaca buku ini awalnya derita banget. Kalimatnya panjang panjang, alurnya lelet, dialognya monoton. Ngga ada tegang tegangnya blas. Tapi untungnya saya bertahan membaca sampai habis. Karena setelah lewat bab 40-an (sekitar separuh buku), ceritanya mulai menggeliat penuh keseruan. Alurnya mulai cepat, adegannya bag bug bag bug bikin deg degan sekaligus misuh misuh ngga nyangka. Iya, penulisnya tiba tiba aja bikin twist berkali kali sampai perut saya melilit. Hilang sudah tebakan saya.
Btw membaca buku ini berasa disuguhkan paket komplit dalam satu cerita. Mau tema tentang keluarga? Ada. Mental illness? Ada. Rahasia dan misteri? Ada. Twist edan? Ada. LGBT? Ada. Sampe pusing juga saya mencernanya, dan bahkan setelah ceritanya selesai, saya masih belum percaya kenapa endingnya gitu aja. Ya tapi toh saya sudah cukup dibuat terkaget kaget ria membaca twist cerita.
Secara keseluruhan sih saya cukup menyukai buku ini. Hanya memang harus sabar aja sih, dan kalaupun skip skip juga agak khawatir bakal kelewatan petunjuk misteri dalam cerita. Soalnya yang isinya penting gitu malah dibahas sedikit sedikit, sedangkan yang ngga penting malah dibahas sampai berbusa busa.
Diceritakan
lewat dua tokoh, Lisa dan Riley, secara bergantian membuat rahasia dalam cerita
pelan-pelan terungkap. Lisa digambarkan sebagai sosok yang keras kepala, penuh
perhitungan tetapi terkadang dia juga sembrono. Sebagai seorang violinist, Lisa
memiliki kemampuan spesial di bidang musik. Kariernya sejak kecil begitu
mempesona, dan ia telah menganggap biola sebagai bagian dari hidupnya.
Adakalanya sifat melankolis dan romantis muncul dalam dirinya, dan tergambar
dalam cerita.
Sedangkan Riley merupakan seorang konselor siswa, semacam guru BK gitu kalik ya. Setelah si ayah meninggal, Riley baru menyadari betapa sebenarnya ia tidak dekat dengan ayahnya. Sosok Riley cenderung rapuh dan perasaannya mudah berubah. Sehingga ketika ia tahu ada banyak rahasiabyang disembunyikan dalam keluarganya, ia merasa terkucilkan, terabaikan. Beberapa tindakannya spontan dan terburu buru tanpa memikirkan dampak panjang yang mungkin diakibatkannya. Rasanya gemes aja sih sama Riley, padahal usianya udah dua puluhan lebih tapi masih childish.
Yah sebuah
buku yang lumayanlah kalau mau nyabar nyabarin hati saat membacanya.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar