Judul Buku : Teka Teki Terakhir
Penulis : Annisa Ihsani
Editor : Ayu Yudha
Penerbit : Gramedia Pustaka
Utama
Tebal : 256 halaman, paperback
ISBN : 978-602-03-0298-0
Janganlah terlalu fokus pada satu hal hingga lupa menghargai apa yang ada di sekelilingmu
Buku ini berkisah tentang Laura
dan keluarga Maxwell yang misterius. Perkenalan Laura dan keluarga itu berawal
saat Tuan Maxwell memberikan sebuah buku tentang angka nol kepada Laura.
Bingung hendak dikemanakan buku itu setelah selesai ia baca, Laura memutuskan
untuk mengembalikan buku itu ke rumah Maxwell.
Kelak Laura akan berteman dengan Nyonya Maxwell yang pintar memasak dan senang berkebun, Juga mengetahui hasrat, ambisi yang dimiliki Tuan Maxwell terhadap Teorema Terakhir Fermat.
Tidak pernah mengenal Fermat? Tidak menyukai matematika? Mungkin kamu tetap akan menyukai buku ini, kok. Tenang saja. Meski ada banyak penjelasan tentang matematika di dalamnya, saya akui buku ini tidak sesulit bahasa matematika di Abundance of Catherine milik John Green, misalnya.
Membaca buku ini sebenernya terasa seperti membaca novel terjemahan. Meaki bahasanya ringan, mudah dimengerti, tapi entah kenapa saya merasa agak membosankan. Mungkin karena latarnya di tahun 1992? Jadi terasa agak kuno dan kaku. Tapi toh latarnya bukan di Indonesia, di Littlewood, dan entah saya juga tak tahu Littlewood itu di mana. Di daratan Eropa sana sepertinya.
Tapi tentu saja ada hal hal yang saya suka, seperti halnya teenlit, novel yang bidikannya memang remaja ini mengusung tema yang sederhana. Persahabatan, Keluarga, tentang orang asing yang dulu kita jauhi tetapi setelah kenal kok ternyata klop jadi kalian terus berteman. Tentang sahabat lama yang merasa ditinggalkan karena ada orang baru yang masuk ke lingkaran pertemanan. Tentu saja ada bumbu cintanya, tapi bukan menu utama dalam buku ini. Bahkan cinta yang ada bukanlah cinta picisan ala anak muda, tetapi rasa cinta antara pasangan Maxwell yang yah tentu saja sudah lanjut usia.
Ada banyak quote yang menarik di buku ini salah satunya berikut
Quote ini saya ambil karena
mengajarkan sesuatu kepada saya. Betul kita hidup di dunia hanya sebentar dan
betul pula mengapa kita tidak meninggalkan sesuatu hal yang baik selama kita
hidup?
Menulis tentang sesuatu, berkebun, menggambar, mengoleksi buku, apapun itu yang kelak saat kita mati, orang yang melihat hal yang kita tinggalkan itu akan mengingat kita. Meski mungkin tidak akan berlangsung lama, karena tidak ada yang abadi di dunia ini, kan?
Ahh kayaknya seru :) makasih reviewnya :)
BalasHapusKelihatannya bukunya menarik sekali tuh mbak ...
BalasHapusIni yang kemarin dibahas di grup itu ya bub? Ada di Ijak kah? *buru2 pinjem*
BalasHapusPerkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)