Judul Buku
: Liars, Inc.
Penulis :
Paula Stokes
Tebal : 384
halaman
ISBN : 9780062238450
Sometimes I think I’m the worst sheep of all
Liars, Inc.
adalah kelompok yang akan menutupi kebohongan kebohongan kecilmu di sekolah
Vista Pallisades. Terdiri dari Max, Parvati (kekasihnya) dan Preston
(sahabatnya), kelompok ini akan membantumu membuat surat ijin palsu, bertukar
peran saat ujian, bahkan memberikan alibi palsu. Yah seperti misalnya kau bisa
berkencan dengan pacarmu tetapi kau pamit ke orang tuamu untuk belajar
kelompok, nah, Liars, Inc. ini akan memberikan alibi itu.
Suatu hari, Preston meminta bantuan kepada Max untuk memberinya alibi karena ia akan pergi berkencan ke Vegas. Sebagai sahabat, tentu saja Max mengiyakan, toh ia hanya perlu berpura pura bersama Max semalam. Sialnya, Preston malah menghilang. Ia tidak dapat dihubungi bahkan tidak memberi kabar ke Max, Parvati maupun keluarganya.
Keadaan semakin rumit karena Preston seorang anak Senator, polisi dan FBI langsung turun tangan menyelidiki kasus ini. Nah, karena Max adalah orang terakhir yang bertemu dengan Preston, tentu saja Max yang dicurigai telah berbuat sesuatu. Malang bagi Max, bukannya membeberkan kisah sebenarnya tetapi ia masih mempertahankan alibinya yang menutup nutupi kencan Preston di Las Vegas. Akibatnya Max makin terdesak dan beberapa pernyataannya malah menyudutkannya sendiri.
Sementara Max dan Parvati mencoba mencari tahu ke mana Preston pergi, Max malah menemukan berbagai petunjuk yang membuatnya meragukan dua orang terdekatnya tersebut. Ada kebohongan kebohongan yang dibuat Parvati dan Preston terhadap Max, sehingga Max tak tahu siapa lagi yang dapat ia percayai.
Whoaa, judul dan covernya bikin penasaran abis. Sinopsisnya juga menjanjikan. Saya lebih kepincut lagi karena bukunya ngga tebel, jadi ya harapan saya sih kalau ternyata saya ngga cocok ya ngga ngoyo amat nyeleseinnya. Sebenernya ceritanya cukup bikin penasaran, awalnya sih saya pikir paling cuma main main ngga jelas gitu kan soalnya tokoh utamanya baik hati dan innocent banget. Siapa tahu cuma kejutan ulang tahun gitu kek, berhubung si Max ini memang akan berulang tahun yang kedelapan belas. Eh lama lama kok makin membingungkan, saya sebagai pembaca juga ikutan bingung siapa yang harus saya percayai jika menjadi Max. Terus endingnya, saya rasa ada banyak kebetulan di cerita ini dan saya ngga puas.
Max digambarkan sebagai seorang remaja yang biasa biasa saja. Di rumah ia tinggal bersama orang tua angkat dan adik adik angkat lainnya yang diadopsi, ia sayang kepada adik adiknya, dan meskipun agak cuek tetapi dia menghargai kedua orang tuanya. Ia bukan bintang kelas, juga bukan pembuat onar. Satu satunya hal yang membuat ia banyak dikenal teman temannya di sekolah adalah karena Max bergaul dengan Preston dan Parvati.
Parvati adalah anak seorang kolonel, ibunya seorang pengacara. Sejak kecil ia dibesarkan menjadi gadis yang pemberani. Ia cantik, sehingga orang orang akan heran mengapa gadis secantik dia yang dapat memilih lelaki mana saja di sekolah malah memilih Max sebagai kekasihnya. Cita citanya bekerja di CIA dan ia amat ahli dalam berbohong.
Preston dibesarkan dengan gelimangan harta. Ia anak semata wayang dan dengan kekuasaan yang ia punya, ia mampu memacari setiap gadis di sekolah. Tapi toh setiap orang dapat menipu kebahagiaan yang ia perlihatkan, demikian pula dengan Preston. Siapa sangka ia menyimpan misteri dalam hidupnya yang terlihat baik-baik saja.
Yah dari buku ini saya jadi makin mengetahui bahwa manusia memanglah kompleks. Tak pernah merasa puas, tidak bersyukur dengan apa yang ia punya, serta menyalahkan orang lain atas carut marut kehidupannya. Apa kamu juga begitu?
whoaaaa kayaknya seru banget :D jadi pengen baca juga :D
BalasHapusmakasih ya :D
Sepertinya bagus tapi kalau endingnya tidak memuaskan, malas baca juga jadinya ya.
BalasHapusWah seruuuu
BalasHapus@hana : sama samaa
BalasHapus@ arfina : he eh agak seru tapi ngebosenin jugaa sihh x(
@chipurai : beneer, coba kalau endingnya lebih kelam x)