Judul Buku : Harry Potter dan
Batu Bertuah (illustrated edition)
Penulis : JK Rowling
Ilustrasi : Jim Kay
Penerjemah : Listiana Srisanti
dan Dini Pandia
Penerbit : Gramedia Pustaka
Utama
Cetakan Pertama : 2016
Tebal : 264 halaman, hardcover
ISBN : 978-602-03-2480-7
Mars terang malam ini.
Menjelang ulang tahunnya yang
kesebelas, Harry Potter mendapatkan sebuah kejutan. Ia menerima sebuah surat,
pertama kali dalam hidupnya. Surat ini bukan surat biasa, karena alamatnya
tertulis dengan jelas,
Mr. H. Potter
Lemari di bawah tangga
Privet Drive No. 4
Little Whinging
Surrey
Nah, bagaimana bisa ada orang
yang tahu di mana kamar Harry Potter? Apalagi selama 10 tahun, Harry dianggap
tak ada oleh keluarga bibinya. Yang lebih aneh lagi, kelakuan Paman dan Bibinya
jadi berubah. Setelah mereka melarang Harry membaca surat itu, yang tentu saja
membuat Harry penasaran sekaligus marah, mereka malah menyuruh Harry untuk
pindah ke kamar lain yang agak lebih baik kondisinya daripada lemari bawah
tangga.
Tunggu, masih ada lagi keanehan lainnya yang berhubungan dengan surat tersebut. Meski surat pertama sudah dibakar oleh Paman, tetapi hari berikutnya surat tersebut muncul lagi dan lagi dan lagi. Sesering apapun Paman menghancurkan surat itu agar tidak dibaca oleh Harry, tetap saja ada surat surat serupa yang masuk lewat jalan tak terduga. Sampai akhirnya si Paman memutuskan mereka sekeluarga harus pergi menjauh dari rumah menuju pulau terpencil dan tinggal di rumah yang bobrok. Tapi tetap saja keajaiban menghampiri Harry.
Tepat di hari ulang tahunnya, surat itu datang lagi kali ini bersama seorang kurir, namanya Hagrid. Lelaki ini bertubuh besar dan tampangnya sangar. Surat yang dibawanya berisi undangan untuk Harry Potter bersekolah di Hogwarts, sekolah terbaik para penyihir. Ya, ternyata ayah dan ibu Harry adalah penyihir dan mereka meninggal saat melawan seorang penyihir jahat, Voldemort. Rahasia ini tidak pernah diceritakan oleh Paman dan bibi Harry, yang amat tak percaya perihal sihir menyihir.
Dari sinilah petualangan Harry Potter dimulai.
Di Hogwarts ia berkenalan dengan Ron Weasley serta Hermione Granger. Bertanding Quidditch pertama kali. Dibenci oleh guru. Berantem dengan Malfoy. Berurusan dengan naga. Menyelidiki misteri batu bertuah. Serta pertama kali bertemu dengan pembunuh orang tuanya, Voldemort.
Rasanya puas sekali bisa menamatkan buku ini. Seperti mengenang masa lalu, sewaktu membaca novelnya. Sayangnya dulu saya cuma modal pinjam saja, belum punya keaempatan untuk membeli. Jadi begitu tahu bahwa novel HP dicetak ulang plus ilustrasi di dalamnya, saya bertekad akan membelinya. Yah, thanks to Gramedia yang udah nerjemahin dan membuat harganya lebih murah dibanding edisi bukan terjemahan XD
Membaca ulang HP membuat saya kembali terkesan dengan kepiawaian JKR menulis cerita. Joke joke ringannya masih mampu membuat saya tertawa, mungkin karena selama ini saya hanya mengingat garis besar cerita dan mengabaikan detailnya. Maklumlah, sudah puluhan tahun lalu saya membaca HP pertama kali.
Karena ini baca ulang dan saya juga sudah menonton filmnya, mau tak mau saya jadi terpengaruh saat membayangkan tokoh tokohnya. Saat membayangkan HP saya terbayang Daniel Radcliffe, saat membayangkan Hermione saya terbayang Emma Watson, dan saat membayangkan Snape.. Huhu sedihnya, saya patah hati kalau mengingat Snape. Saat membaca tentang seorang tokoh, saya juga teringat ingat ending kisah mereka, seperti yang telah saya baca atau tonton dulu. Ini membantu sih, jadi saya lebih detail dan kompleks saat mengingat ingat mereka.
Adanya ilustrasi di buku ini juga tidak membatasi imajinasi saya, melainkan memperkayanya. Sebut saja contohnya, seperti sosok troll, macam macam telur naga, kunci bersayap. Duh saya mah mana perhatian dulu sama hal hal ini, yang ada mah sering lupanya.
Yah, saya puas membaca buku ini, dan bagi penggemar fantasi maupun cerita anak, saya rasa buku ini layak untuk dikoleksi.
Tak sabar menunggu buku keduanya terbit!
#nabung yuk nabung
nabung aja dulu mbak :D
BalasHapusGa baca bareng sama si Oryz dan Zee, Vin? :-)
BalasHapusIni dibaca bareng sama anak2 bakal menyenangkan kali yaaa
untuk novelnya aku belum punya koleksi lengkap 1-7, mungkin bisa melengkapi yg edisi ilustrasi aja *.*
BalasHapusyuk nabung
@ ren : nggaa ren, ngga pada mau baca paling sesekali doank liat gambarnyaaa
BalasHapus@maya : huhu iya, mari giat menabung x__x
Tapi baca ulang edisi ilustrasi ini agak rempong ya bub. Butuh tempat yang "lebar" untuk membuka bukunya, heheee... *lirik HP Ilustrasi di timbunan*
BalasHapus