Judul Buku
: A Untuk Amanda
Penulis :
Annisa Ihsani
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Cetakan
pertama : Maret 2016
Tebal : 264
halaman, paperback
ISBN : 9786020326313
Kadang- kadang aku tidak bisa mengontrol rentetan pikiran di kepalaku; mereka datang perlahan, merayap melalui sudut-sudut benakku.
Saya memang
sedang tergila gila dengan novel bertema mental illness, jadi ketika tahu bahwa
A untuk Amanda ini juga mengambil tema serupa, saya langsung semangat untuk
membaca buku buku karya Annisa Ihsani. Tentu saja saya membaca sesuai urutan,
Teka teki Terakhir adalah buku yang pertama saya baca, tapi ternyata tidak
meninggalkan kesan yang mendalam. Tadinya saya mau mandeg buat baca Amanda,
tapi kok ya sayang, wong tekad saya tahun ini adalah mulai mengurangi timbunan
buku cetak yang belum terbaca (sebenarnya sih ini tekad tahun demi tahun yang
terus ditekadi). Ternyata meski di awal awal buku saya sempat bosan, sampai
pertengahan saya mulai menyukai cerita tentang Amanda.
Bercerita tentang Amanda, gadis SMA yang mengalami depresi impostor syndrome. Amanda adalah siswi terbaik di sekolah, nilai nilainya memuaskan, bahkan hampir selalu sempurna. Guru guru menyayanginya karena ia cerdas, mengerjakan PR tepat waktu, menjawab pertanyaan guru di kelas dengan benar, dan lain-lainnya. Sampai saat itu, dunia Amanda masih sempurna, ia berencana kuliah di universitas terbaik di bidang fisika (karena ia amat menyukai fisika), mengikuti ekstrakulikuler komputer, bahkan ia mulai berpacaran.
Tapi toh dunia seseorang runtuh biasanya terjadi setelah semua hal amat sempurna, kan?
Itulah yang terjadi dengan Amanda. Ia tak merasa baik baik saja, sampai kemudian memberitahu keadaannya yang sakit itu kepada ibunya. Beruntung Amanda memiliki ibu yang amat mendukungnya, sehingga alih alih menasihatinya dengan berbusa-busa, Ibu Amanda mengantar Amanda untuk berkonsultasi dengan seorang psikiater bernama Dr.Eli.
Sama seperti Teka Teki terakhir, novel Amanda ini juga diceritakan dengan bahasa yang mirip dengan terjemahan. Saya jadi penasaran, jangan jangan Mba Annisa menulis draftnya dalam bahasa Inggris baru menerjemahkannya ke bahasa Indonesia kah?
Saya
pribadi lebih suka membahas mental illness yang dialami Amanda, meski impostor
sebenarnya sudah tidak disebut lagi dengan illness (berdasar wikipedia).
Sindrom Impostor ini sering terjadi pada orang orang yang sukses, ketika ia
merasa bahwa sebenarnya kesuksesan yang ia dapatkan merupakan faktor
keberuntungan. Di buku ini, menurut Amanda, ia kurang bekerja keras untuk
mendapatkan hasil yang ia inginkan. Karena menganggap keberhasilan itu
keberuntungan, Amanda sering terserang rasa panik dan ketakutan kalau-kalau
suatu waktu ia menjawab salah dan orang-orang menjudgenya sebagai seorang
penipu atas kesuksesannya. Di sisi lain ia mencoba berbagai hal untuk menggapai
makin banyak prestasi dan meyakinkan diri sendiri bahwa ia memang layak dalam
kesuksesan, tapi di sisi lain ia makin terpuruk seakan apa yang ia lakukan tak
akan pernah cukup berarti, karena toh dia menganggap dirinya pembohong. Apalagi
masyarakat memiliki perspektif yang seringnya menganggap remeh wanita.
Saya rasa ini nilai plus dari cerita Amanda, bahwa mungkin saja di luar sana ada banyak remaja remaja yang senasib dengannya. Bukankah sebagian besar dari mereka yang berhasil sebenernya pernah mengalami impostor?
Kamu bisa
simak beberapa kisah tentang impostor di sini
Nah, dengan membaca cerita Amanda, setidaknya saya tahu bahwa syndrome ini sebenarnya umum terjadi. Hanya saja mungkin kondisi Amanda makin memburuk karena ia terus terusan ketakutan. Tapi beruntung ia memiliki ibunya yang selalu mendukungnya.
Begitulah, karakter si Ibu ini adalah satu-satunya karakter yang saya suka. Meski di awal dia terlihat cuek dan menuntut anaknya, tetapi ternyata dia cukup peka dan perhatian terhadap Amanda. Saya sih berharap semoga ada banyak ibu ibu yang membaca buku ini juga, jadi bisa aware sama kelakuan anaknya kalau kalau berubah jadi depresi.
Cerita yang lumayan bagus buat diikuti, dan sepertinya penulis memang sengaja menyajikan cerita cerita yang bertema science ya. Saya cukup suka. ^^
Be First to Post Comment !
Posting Komentar