Judul : The Forgetting Time
Penulis :
Sharon Guskin
Cetakan
pertama : Februari 2016
Tebal : 304
halaman
ISBN : 9781250076434
When people are not meant to remember. That’s why most of us don’t. People are meant to forget
Janie
memiliki anak berusia empat tahun bernama Noah. Anak yang ekspresif, penuh
imajinasi dan sering mengetahui hal hal yang tak lazim diketahui oleh anak
seumuran dia. Tapi bagian buruknya, Noah sering terbangun karena mimpi buruk
dan meminta pulang ke rumahnya. Rumah dan ibu yang sebenarnya, menurut Noah
bukanlah Jenie. Ibu mana yang tidak sakit hati, sedih sekaligus ketakutan
dengan sikap anaknya yang seperti itu? Tapi toh Jenie terus menenangkan diri
dan berharap masalah ini segera berlalu, apalagi ia seorang single parent.
Sayangnya,
harapan Jenie tak semudah itu terjadi. Suatu hari Kepala sekolah merumahkan
Noah sampai keadaan psikologisnya jauh lebih baik, sebab Noah tak hanya membuat
teman melainkan gurunya juga ketakutan dengan ceritanya. Hari hari Janie
kemudian dilalui dengan kunjungan ke beberapa psikiater anak untuk mengetahui
apa yang salah dengan Noah. Kunjungan ke dokter terakhir mengatakan bahwa
mungkin Noah memiliki penyakit schizoprenia dan diresepi obat obatan penenang.
Tentu saja setiap orang tua tak rela jika anaknya disebut memiliki penyakit
jiwa.
Wasn’t that the lesson of adulthood, of motherhood? You had to be where you were. The life you’re living, the moment you’re in
Tetapi
sebuah kebetulan terjadi. Ketika ia sedang mencari tahu di internet akibat dari
pemberian obat tersebut terhadap anak anak, Ia tidak sengaja menemukan
gejala-gejala kelakuan yang sama dengan Noah. Sebuah penelitian tentang
reinkarnasi.
Jerry
adalah seorang psikiater, ilmuwan yang fokus penelitiannya pada reinkarnasi.
Setelah ia bertemu dengan Noah, ia yakin betul bahwa anak itu adalah
reinkarnasi seseorang di masa lalu. Yang harus mereka lakukan sekarang adalah
mencari tahu siapa dan dimana seseorang tersebut tinggal. Mungkin dengan
demikian Noah tidak akan mimpi buruk lagi.
Yang tidak
diketahui mereka adalah bahwa pencarian itu akan mengantarkan mereka ke misteri
hilangnya seorang anak bertahun tahun yang lalu.
Awalnya
saya semangat 45 buat nyelesein baca buku ini, tapi ternyata di awal kok
membosankan ya. Saya ngga sabar buat buru buru mbayangin gimana adegan ketemuan
si Noah sama keluarganya. Well, keluarga sebelumnya, maksud saya. Terus gimana
tanggapan keluarganya, apakah skeptis dulu kayak si Janie atau langsung percaya
gitu aja. Alurnya lambat sih, di awal agak bertele tele juga, malah ada yang
menceritakan tentang awal mula perburuan reinkarnasi yang dilakukan Jerry. Ya
mungkin niatnya si penulis sih membangun sekaligus mempengaruhi pembaca untuk
lebih dapat menerima konsep reinkarnasi ini. Kalau saya sih, alihalih makin
percaya yang ada malah ngga sabaran XD
Untuk
thrillernya, saya sebenernya cukup penasaran lho, apa hubungan mereka dengan
anak yang hilang. Tapi ternyata penyelesaiannya ya.. Gitu doank. Ya memang
fokus cerita di reinkarnasinya sih ya bukan di thriller anak hilangnya. Jadi
saya agak agak tertipu gitu deh, udah pasang harapan setinggi tingginya eh
malah njomplang XD
Untuk tokoh
favorit, sejujurnya sih saya ngga punya tokoh favorit di buku ini. Tapi saya
cukup menyukai Jerry, yang semangat banget untuk mempertemukan Noah dengan
keluarga lamanya. Mungkin ini yang disebut passion ya, ketika kita melakukan
hal yang kita sukai, meskipun saat itu kita sedang berduka atau sedang
kesusahan pun, tetap aja dilakukan dengan penuh semangat.
Mengenai
reinkarnasi, di buku ini banyak diselipkan fakta-fakta tentang reinkarnasi,
salah satunya adalah Shanti Devi yang
kasusnya sempat diselidiki oleh komite yang ditunjuk oleh Mahatma Gandhi.
Shanti yang masih kecil mampu menceritakan dengan tepat silsilah keluarga dari
masa lalunya. Jika Anda penasaran tentang perihal reinkarnasi, coba saja kunjungi
web ini.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar