Judul Buku
: Cinderella Teeth
Penulis : Sakaki
Tsukasa
Penerbit : Haru
Penerjemah
: Nurul Maulidia
Cetakan
pertama :Oktober 2015
Tebal : 272
halaman
ISBN :
978-6027-742-63-5
Menjalani begitu saja tanpa tahu apa-apa dengan alasan hanya bekerja paruh waktu itu tidak baik.
Sebelum
bercerita tentang Saki, ijinkan saya curhat dulu sedikit tentang saya Vs Dokter
gigi. Sama seperti Saki di buku ini, saya punya pengalaman buruk ke dokter
gigi, waktu kecil dulu saya ingat akan mencabut gigi, nah gusi saya kemudian
disuntik dan proses selanjutnya saya udah ngga inget lagi diapain, yang
teringat cuma rasa sakit yang kebangetan sepulang kunjungan itu. Semenjak itu,
saya selalu menolak pergi ke dokter gigi.
Malangnya saya, 5 tahun yang lalu, gigi saya berlubang dan luar biasa nyeri. Waktu itu baru punya satu anak, dan di bulan puasa pula. Mau ngga mau, saya pergi ke dokter gigi, kalau ngga salah sampai empat kali kunjungan, lalu akhirnya ditambal permanen.
Sepertinya saya memang ngga pernah bisa jauh jauh dari masalah gigi, karena akhir tahun kemarin, gigi saya yang ditambal itu bermasalah lagi sampai bengkak. Kali ini saya disarankan oleh seorang teman (yang juga dokter gigi) untuk pergi ke dokter gigi spesialis. Okelah lalu saya pergi dan berobat ke spesialis konservasi gigi, selama hampir lima belas kali pertemuan saya lakukan demi memperbaiki gigi gigi saya yang benar benar bermasalah. (Kalau penasaran dengan cerita lengkapnya, kamu bisa tengok di blog saya satunya).
Itulah awal mula mengapa saya bersemangat banget buat punya novel Cinderella teeth ini, sebab berhubungan dengan gigi! XD
Cinderella Teeth menceritakan Saki, seorang mahasiswi yang sedang mencari pekerjaan selama libur musim panasnya. Atas tawaran ibunya, Saki kemudian bekerja di Shinagawa Dental Clinic, sebuah klinik gigi. Saki sebenarnya benci dokter gigi atas trauma masa kecilnya, tapi karena pamannya juga bekerja di klinik tersebut serta sepertinya orang orang di sana cukup menyenangkan, maka ia menerima pekerjaan tersebut.
Di buku ini tak hanya kisah Saki yang diceritakan, tetapi kisah para pengunjungnya juga menjadi tema tiap bab di buku ini. Ada lima bab, Cinderella teeth, Phantom Vs Phantom, Cara Belanja Orang Belanda, Tuan Putri dari Taman Bermain serta Pesan dari Tuan Fletcher. Cerita favorit saya? Hmm.. Saya rasa semua ceritanya asyik diikuti, tetapi saya paling suka Pesan dari Tuan Fletcher.
Meski diceritakan per bab, tapi pembaca harus memulainya dari awal, soalnya sebenarnya ini bukan bab yang berdiri sendiri tapi merupakan pasien pasien unik yang ditemui Saki sejak hari pertama bekerja.
Keunikan cerita di buku ini adalah pembaca dibuat penasaran dengan rahasia apa yang dibawa oleh tiap tiap pasien tersebut. Ada yang pacarnya ngamuk ngamuk datang ke klinik, ada yang selalu terlambat, ada yang selalu ditemani asistennya, nah saya malah berasa jadi detektif waktu baca kisah kisah mereka. Seru. XD
Tokoh favorit saya, hmm.. Saki dan Yotsuya. Saki ini lugu, polos, sedikit pemalu, sensitif, tapi pekerja keras. Sedangkan Yotsuya ini lelaki yang dingin tapi amat perhatian, dan karena kerjanya sebagai teknisi gigi, dia teliti dan perhatian terhadap hal kecil apapun. Terus kalau si Yotsutya ini lagi salah tingkah, dia suka menimbun sesuatu secara tiba tiba. Kiyut banget pokoknya mah. XD
Meski terjemahannya kaku, saya ngga tau juga apa memang cara penulisannya yang kau atau memang penerjemahnya yang kurang luwes, tapi it's ok sih. Saya masih bisa menikmati ceritanya. Terus dari buku ini saya juga belajar banyak hal, terutama dari pengalaman pasien-pasien di klinik tersebut. Eng, kalau penasaran, mending baca aja deh ceritanya XD
Kalau tidak tahu, jadi terasa menyeramkan, kan? - 194
Be First to Post Comment !
Posting Komentar