Judul Buku
: Ke mana kau Pergi, Bernadette?
Penulis :
Maria Semple
Alih Bahasa
: Nurkinanti Laraskusuma
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Cetakan
Pertama : 2015
Tebal : 408
halaman, paperback
ISBN :
978-602-03-1967-4
Dalam hati aku berseru, Maju terus Mom! Karena begini. Tak peduli apa yang dikatakan orang tentang Mom, jelas dia tahu bagaimana membuat hidup ini lucu.
Dua hari
sebelum Natal, Bernadette Fox menghilang dari rumah. Keluarganya panik dan
cemas, ke mana ia pergi, padahal mereka telah berencana untuk berlibur ke
Antartika. Buku ini berisi catatan yang dibuat oleh Bee, anak perempuan
Bernadette, dalam hal menyelidiki mengapa dan ke mana Ibunya menghilang.
Cerita diawali
dengan permintaan Bee untuk pergi ke Antartika sebagai hadiah atas nilai
pelajarannya yang memuaskan. Ayahnya tak menolak, demikian pula dengan ibunya,
meski sebenarnya si Ibu mulai panik karena pergi ke Antartika artinya ia harus
berada di sekeliling orang-orang baru. Dan Bernadette benci jika harus berada
dekat apalagi berinteraksi dengan orang-orang tersebut.
Bee dan
Ayah Ibunya tinggal di sebuah lahan besar bekas sekolah perempuan yang terletak
di atas bukit. Rumah ini sudah tua, usang dan bobrok dengan banyak lubang bocor
di mana-mana. Tapi mereka tak pernah mempermasalahkannya, semua seakan
ditangani baik oleh Bernadette, meskipun bermodalkan banyak panci dan
handuk-handuk tebal. Bernadette juga menyukai tinggal di tempat tersebut,
membuatnya jauh dari kemungkinan berinteraksi dengan tetangga, apalagi jika
harus berinteraksi dengan orang tua murid di sekolah Bee, ia amat tidak
menyukai hal tersebut. Singkatnya, bertemu manusia lain adalah hal yang amat
sangat dihindari bahkan dibenci Bernadette.
Untuk
itulah ia menggunakan seorang tenaga professional di dunia maya yang bertindak
sebagai asistennya. Manjula, nama asistennya, tinggal di India dan membantu Bernadette
dalam melakukan hal-hal sepele, seperti belanja bulanan, membayar tagihan, mengatur
janji dengan dokter, sampai mengatur perjalanan liburan Bee dan keluarganya ke
Antartika.
Kalau
Bernadette sudah merencanakan kepergiannya dan keluarganya untuk berlibur,
mengapa juga dia malah menghilang? Apakah dia melarikan diri, tapi dari apa?
Bagaimana nasib Bee dan ayahnya setelah ditinggal Bernadette?
Sebenarnya
seru banget membaca buku ini. Meskipun ada beberapa detail yang sempat membuat
saya kepayahan dan tergoda melewatkannya, seperti tentang Kota tempat mereka
tinggal, Seattle, atau tentang penguin, yang dijabarkan dengan panjang oleh Bee
di suatu ketika. Alurnya bolak balik, tetapi karena dicantumkan tanggalnya,
membuat pembaca mudah mengikutinya. Yang menarik dari cara bercerita si penulis
adalah bahwa buku ini tak kesemuanya berbentuk paragraf dari cerita panjang
yang membosankan. Sebagian besar bentuknya berupa email-email pribadi, email
dalam grup, artikel, catatan post-it sampai tagihan pembayaran. Jadi pembaca
makin tertarik dan penasaran dengan ceritanya.
Tokoh
favorit saya? Bernadette dooonk. Ngoahahah. Saya mungkin mengalami sedikiiit
apa yang dialami Bernadette, saya paling males kalau harus ngobrol atau
berinteraksi dengan orang lain. Bernadette tidak pandai berbasa-basi,
berbicaranya juga blak-blakan dan seenak hatinya. Tetapi seringnya dia masih
menghargai keberadaan orang lain, kecuali orang itu membuatnya kesal. Humornya yang
tajam dan sesekali menyinggung perasaan lawan bicaranya malah membuat saya
makin suka dengan karakternya.
Adegan favorit saya waktu Bernadette, Bee dan temannya makan di restoran dan mengelilingkan sebuah kertas ucapan ulang tahun. Apa yang dilakukan Bernadette kemudian setelah kartu ucapan itu kembali adalah hal yang keren dan unik. Seperti itulah kelakuan Bernadette, tak terduga, ekspresif dan percaya diri.
Yang
membuat saya kecewa adalah terjemahannya yang kaku dan garing. Saya seakan
membaca terjemahan kasar lewat google translate. Ini salah satunya :
Dalam edisi
asli : “I don’t know what I’d do if I got managed out. The benefits here are
gold-plated.”
Dalam edisi
terjemahan : “Entah apa yang harus kulakukan kalau aku dipecat. Manfaat di sini
bersepuh emas.”- Hal.24
Moga-moga
sang editor juga lebih jeli lagi saat mengoreksi.
Selanjutnyaaa.....
Setelah melakukan penyelidikan yang memuaskan.
Saya rasa saya berhasil mengungkap siapa SS saya kali ini
Tak lain adalah...
Nina si pemilik The Bookaddict Diaries
Terima kasiih buntelannyaa.. serta pernak perniknya, Ninaaa.
Meski terjemahannya aduhai, saya sukaaa covernyaa. collect-able banget XD
*Penimbun buku dengan cover cantik*
Ya ampun terjemahannyaaaa :))))
BalasHapusApeu banget daahh
NINAAA??? Waaahhh... ternyata ada Santa diantara kita yaaa... :D
BalasHapusMakanya pas Joglo ganti nama pertama (Ada Santa Diantara Kita) sebelum "Typo Maximal" aku udah ketawa iblis duluan haha. Etapi aku sendiri ding yg ngasih kuncinya ke Mbak Vina -_-" buat guest post kemarin haha
HapusWah niiiiiin.. kamu dituduh disini. Apakah bener kamu Santanya mbak Vina???
BalasHapuscovernya kereenn! nggak kayak novel :D hahaa
BalasHapusse..serius itu terjemahan GPU? Kok gitu sih xD
BalasHapussemoga benar tebakannya ya, Vin
Mana riddlenya? :p gak bisa mecahin mbavin?
BalasHapusHaduuuh terjemahannya. Hihiii. Tapi bener, sampulnya kece.
BalasHapusSemoga tebakannya benar mbak.
Euh terjemahannya GPU...editornya kemana ini XD XD
BalasHapusPadahal buku ini terkenal banget ya di Amrik.
Salah satu cerita favoritku, meski banyak yang aku 'skip' karena muter-muter plus slow-pace.
BalasHapusBernadette favoritku juga, tapi entah deh klo punya emak seperti itu, bisa stress kayaknya hahaha ...
btw, memang Nina -kah si SS ?
Aku suka banget buku ini, tapi emang baca versi bahasa Inggris sih. Dan cukup witty memang narasi dan dialognya, mungkin emang susah buat diterjemahin ke bhs indo XD btw jadi santanya udah ngaku belom siiiih
BalasHapusterjemahannya. ha ha ha ha
BalasHapusmungkin editornya kelewatan tuh.
beneran nina santanya vina?