Judul Buku
: Handle With Care –Sentuh dengan Hati-hati
Penulis : Jody Picoult
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 640 halaman
ISBN : 9786020308456
Penulis : Jody Picoult
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 640 halaman
ISBN : 9786020308456
Willow berusia enam setengah tahun, dan dia sudah mematahkan 68 tulang dalam waktu selama itu.
Seorang
bayi, yang amat dinanti orang tuanya, lahir dengan penuh limpahan kasih sayang.
Orang-orang akan berebut untuk menggendongnya, mencium pipi mungilnya dan
menghirup aroma khas yang dimilikinya. Lalu kedua orang tuanya akan sibuk
memilihkan nama, sambil membayangkan kelak kegiatan yang akan mereka lakukan
bersama sang anak. Berlari, bermain sepak bola, bermain layangan, atau
berenang?
Tapi tidak
demikian yang dirasakan Charlotte ketika ia melahirkan bayinya. Bukan kelegaan
yang bercokol dalam hatinya melainkan ketakutan serta kekhawatiran akan keadaan
anak perempuannya yang dulu kehadirannya amat didambakan. Anak itu terlahir
dengan kelainan pada tulangnya, ia menderita Osteogenesis Imperfecta, kondisi
ketika tulang-tulang di tubuhnya amat rapuh karena ia kekurangan kolagen. Kelainan
ini membuat si anak kelak akan mudah mematahkan tulangnya, baik karena
terpleset, ataupun terjatuh. Bahkan saat bersin sekalipun. Anak itu kemudian
diberi nama Willow. Saat ia lahir, ada tujuh fraktur yang dalam masa
penyembuhan dan 4 fraktur baru akibat proses persalinan.
Pada dasarnya, yang anda lihat adalah hidup yang diisi oleh rasa sakit, sekalipun waktunya pendek.
Sautu hari,
Willow dan keluarganya berlibur ke Disneyland. Tetapi sebuah kecelakaan
terjadi, Willow terpleset dan tulangnya patah. Berada di luar kota membuat Sean
dan Charlotte tidak bisa meminta pertolongan dokter langganan mereka, dan rumah
sakit tempat Willow dirawat mencurigai kalau Willow adalah korban kekerasan
oleh orang tua. Meski kemudian kesalahpahaman ini dapat diatasi, tetapi Sean terlanjur marah dan sakit hati. Ia
menghubungi pengacara untuk menuntut orang-orang yang telah menuduh mereka
melakukan penganiayaan anak.
Di kantor
pengacara dijelaskan bahwa mereka tidak dapat menuntut kasus tersebut. Tetapi
sang pengacara malah memberikan ide lain kepada keluarga Willow, bahwa ada
kemungkinan mereka bisa mengajukan tuntutan malpraktik kelahiran. Sebab
seharusnya tanda-tanda janin pembawa OI dapat diidentifikasi lebih dini oleh
dokter kandungan yang memeriksa. Kemungkinan jika deteksi dini dilakukan, maka
sang ibu dapat diberikan pilihan apakah mempertahankan janin tersebut atau menggugurkannya.
Sean tentu
saja menolak melakukan gugatan tersebut, ia dan Charlotte amat menginginkan kehamilan
tersebut. Tetapi Charlotte memiliki pandangan lain. Seluruh harta mereka
tercurah untuk memenuhi kebutuhan Willow. Biaya rumah sakit, operasi, obat, perawatan,
serta perlengkapan untuk mendukung ketidakmampuan fisiknya di rumah membuat keluarga
mereka bangkrut. Jika tuntutan ini berhasil, mereka akan memiliki jaminan untuk
memberikan Willow kehidupan yang layak dan nyaman. Belum lagi mereka juga
memiliki Amelia, si sulung yang sering terabaikan karena Willow.
Tuntutan
ini makin runyam karena dokter yang memeriksa kehamilan Charlotte adalah Piper,
sahabatnya sendiri. Sanggupkah Charlotte melawan hatinya sendiri untuk
menggugat sahabatnya yang bahkan telah membantu dalam proses kehamilannya? Dan
yang lebih penting secara moral, apakah layak, seorang ibu menggugat dokternya
karena ia tidka diberi kesempatan untuk mengugurkan kandungannya sendiri?
Saya
benar-benar menyukai buku ini, bagaimana penulis bisa membuat pembacanya
terikat secara emosional dengan tokoh-tokoh dalam cerita. Membuat kita seakan
enggan beranjak dan berhenti sebab terlalu penasaran dengan akhir yang dialami
keluarga ini.
Saya tak
punya tokoh favorit, Karena kesemua tokoh utama memiliki keunikannya
masing-masing. Mereka secara individual terasa menonjol, kadang membuat saya
iba, tak jarang juga membuat saya kesal. Tetapi saya akan menceritakan sosok Charlotte sekilas di buku
ini. Charlotte merupakan wanita yang mandiri, terutama ketika ia sedang berada
di dekat Willow, ia yang terkadang terlihat rapuh dan membutuhkan perlindungan
langsung berubah menjadi sosok wanita yang percaya diri dan begitu melindungi
anaknya. Seluruh kehidupannya dipusatkan kepada Willow. Seakan dengan sepenuh
tenaga dan kemampuannya, ia sanggup memberi rasa aman pada Willow, meski itu
sulit. Sosok Charlotte di buku ini membuat saya seakan berkaca, mungkin memang
itu tujuan para Ibu di dunia. Memberikan dan memastikan anak-anaknya melangkah
dengan aman ke depan, meskipun sebenarnya tak ada jaminan yang dapat meyakinkan
kami.
Buku ini
amat kompleks, dan saya beruntung telah membacanya meski belum memiliki waktu
untuk mengupasnya lebih jauh.
Sedikit
tentang Osteogenesis Imperfecta (sumber)
Osteogenesis
imperfecta (OI) is a genetic disorder characterized by bones that break easily,
often from little or no apparent cause. A classification system of different
types of OI is commonly used to help describe how severely a person with OI is
affected. For example, a person may have just a few or as many as several
hundred fractures in a lifetime.
Prevalence
While the number of people affected with OI in the United States is unknown, the best estimate suggests a minimum of 20,000 and possibly as many as 50,000.
While the number of people affected with OI in the United States is unknown, the best estimate suggests a minimum of 20,000 and possibly as many as 50,000.
Diagnosis
OI is caused by genetic defects that affect the body’s ability to make strong bones. In dominant (classical) OI, a person has too little type I collagen or a poor quality of type I collagen due to a mutation in one of the type I collagen genes. Collagen is the major protein of the body’s connective tissue. It is part of the framework that bones are formed around. In recessive OI, mutations in other genes interfere with collagen production. The result in all cases is fragile bones that break easily.
OI is caused by genetic defects that affect the body’s ability to make strong bones. In dominant (classical) OI, a person has too little type I collagen or a poor quality of type I collagen due to a mutation in one of the type I collagen genes. Collagen is the major protein of the body’s connective tissue. It is part of the framework that bones are formed around. In recessive OI, mutations in other genes interfere with collagen production. The result in all cases is fragile bones that break easily.
It is
often, though not always, possible to diagnose OI based solely on clinical
features. Clinical geneticists can also perform biochemical (collagen) or
molecular (DNA) tests that can help confirm a diagnosis of OI in some
situations. These tests generally require several weeks before results are
known. Both the collagen biopsy test and DNA test are thought to detect almost
90% of all type I collagen mutations.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar