Halo Selamat
Pagi!
Sudah
melaksanakan kewajiban pilkada hari ini?
Sambil mengisi
waktu luang kamu, saya akan menghadirkan seorang tamu di blog Mari Ngomongin
Buku.
Penulis ulasan Rampokan
Jawa & Selebes berikut adalah Steven S, pemilik blog Buku Haremi.
Membaca duo
Rampokan Jawa & Selebes adalah pengalaman menyenangkan. Seperti dikisahkan
dalam sinopsisnya, komik ini mengajak kita untuk menyelami perjalanan Johan
Knevel di Hindia Belanda. Lewat novel grafis ini saya serasa diajak berkelana
dengan mesin waktu untuk merasakan "suasana" jaman dulu. Saat
Indonesia masih baru saja merdeka dan penduduk Belanda masih memiliki
cengkeraman yang kuat dimana-mana.
Harus saya akui
Rampokan ini adalah buku yang berat (dalam arti sebenarnya). Alhasil kerap kali
tangan saya lelah saat membaca. Akhirnya saya menamatkannya dalam dua
kesempatan. Di lain waktu ketika membaca lagi bab awal Rampokan Selebes, saya
agak blank dengan jalan ceritanya. Saran saya, setelah menghabiskan
Rampokan Jawa. Istirahat sejenak. Makanlah sedikit cemilan dan minum segelas
limun. Baru melanjutkan petualangan berikutnya di Rampokan Selebes :).
***
Meskipun style
komik yang sederhana ini kadang menyulitkan saya untuk mengingat para tokoh,
saya tetap mampu menikmatinya. Lewat guratan yang khas ala Hergé & cerita
yang disajikan membuat saya serasa ikut hadir di dunia cerita. Melihat
bagaimana bentuk rumah di jaman itu. Mengagumi arsitekurnya. Mengamati dinamika
kehidupan saat itu. Memerhatikan pedagang asongan yang ada di tepi jalan.
Pengayuh becak yang kelelahan. Membayangkan ikut hadir dan mendengarkan musik
dari biduan Tionghoa yang meramaikan acara pesta. Bahkan suasana batin yang
dirasakan oleh penduduk asli yang ketakutan oleh sikap kejam orang Belanda.
Semua itu berkat riset bertahun-tahun yang dikerjakan komikus asal Belanda,
Peter Van Dongen.
Hal yang patut
diapresiasi dari usaha GPU menerbitkan dua judul dalam satu buku utuh adalah
novel grafis ini memberi alternatif bacaan yang berkualitas bagi pembaca. Roman
sejarah dan psikologis dalam bentuk komik ini baik dibaca oleh semua kalangan.
Baik mahasiswa sampai penggila sejarah. Berhubung harganya yang agak mahal,
saya rasa butuh lebih dari sekedar promosi biasa untuk mengenalkan bacaan ini
kepada masyarakat. Harapan saya semoga semakin banyak komik bermutu seperti
Rampokan yang diterbitkan. Dengan harga yang relatif terjangkau oleh pembeli
tentunya. Salam.
Rampokan Jawa
& Selebes karya Peter van Dongen
Alih bahasa Jawa
: Bernie M. Liem
Alih bahasa
Selebes : Egbert Wits
Terbit tahun 2014
oleh Gramedia Pustaka Utama
Saya sendiri
belum sempat membaca buku ini, padahal sepertinya menggoda meski harganya jujur
saja agak mencekik kantong. Tapi memang bikin penasaran sih, soalnya saya belum
pernah membaca komik/novel grafis tentang sejarah.
Terima kasih
sudah mau mengisi blog saya dengan jejakmu, Steven!
Eits, kalau kamu
juga mau mengisi blog saya dengan artikelmu, silakan kontak saya saja langsung
via email atau twitter ya. ^^
Be First to Post Comment !
Posting Komentar