Judul Buku
: Kismet
Penulis :
Nina Addison
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 296
halaman, paperback
Cetakan
pertama : Maret 2015
ISBN : 9786020314877
Forgiveness may take a lifetime to come, Al
Alisya dan
Cia bertemu dalam sebuah insiden di kedai kopi. Dari pertemuan tersebut, mereka
memutuskan untuk tinggal dan berbagi apartemen bersama di New York City yang
keras dan kejam. Awal awal hubungan mereka tidak terlalu menyenangkan. Sampai
kemudian Alysa mencoba mencari apartemen baru, lebih baik dia pindah daripada
makan hati melihat kelakuan Cia yang jelas jelas menunjukkan tidak suka
dengannya.
Singkat cerita, pertengkaran itu malah membuat mereka berubah menjadi teman baik. Ulang tahun mereka yang berdekatan serta kehidupan yang ternyata tak jauh beda membuat Cia makin merasa bahwa ia dan Alysa adalah kismet. Destiny. Takdir.
Semua berjalan biasa biasa saja sampai waktu menghadirkan perpisahan antara mereka. Perpisahan yang pahit dan harus mereka terima karena mereka tahu itulah jalan terbaik bagi masing masing. Tapi toh mereka tak berhenti berkomunikasi. Mereka masih sepasang sahabat meski terpisah ribuan kilometer.
Bertahun tahun kemudian kehidupan mereka menjadi lebih baik. Persahabatan mereka juga makin karib. Sampai sebuah masalah percintaan membuat keduanya bermusuhan.
Tema ceritanya memang umum, tapi toh saya masih aja suka ama kisah Alis dan Cia. Mungkin karena detil yang dengan apik disisipkan penulis, atau ada konflik keluarga yang disisipkan selain konflik utama.
Home has never been a house or a place. And friendships are even rarer than red diamonds
Tokoh yang paling saya sukai adalah Ethan, adiknya Alisya, yang ganteng dan pintar memasak! Ethan punya selera humor yang tinggi, baik banget sama kakaknya, gampang bergaul ama orang baru, dan yang terpenting hormat banget sama keputusan atau kehidupan orang lain. Dan dialah satu satunya orang yang mendukung Alisya saat wanita itu stress berat.
Meski tema utamanya persahabatan dan percintaan, adanya konflik keluarga juga membuat cerita makin kompleks. Bagaimanapun juga, keluarga adalah tempat kita berlabuh, sejauh jauhnya kita pergi. Serta seberapa buruk dan sialnya kita, keluarga adalah tempat terbaik untuk meminta dukungan dan perlindungan.
Oh iya.. saya juga suka dengan detil yang disuguhkan penulis, karena ternyata ada banyak bukan adegan utama yang saling berkelindan. Jadi setelah tahu, saya cuma bisa bengong, "oh jadi itu tuh terjadi karena itu."
Buku yang bagus, saya jadi penasaran mau baca buku lain dari penulis yang sama ^^
Be First to Post Comment !
Posting Komentar