Judul Buku
: Tales From The Dark
Penulis :
Poppy D Chusfani, Lexie Xu, Luna Torashyngu, dkk
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Cetakan
Pertama : November 2013
Tebal : 344
halaman, ebook (getscoop)
ISBN : 9789792299991
Ini adalah kumpulan kisah kami. Kisah-kisah yang kami bisikkan dalam kegelapan, kisah-kisah sebelum kami bertemu kematian...
Sudah lama
saya berniat membeli buku ini, hanya saja sayangnya sudah susah diperoleh di
toko buku. Terus tadi keingetan seminggu ini bakal sibuk bolak balik ke rumah
mertua buat idul fitri, jadi berinisiatif nyetok 4 ebook deh, salah satunya ya
buku ini yang merupakan kumpulan dari 13 cerita pendek bergenre misteri. Para
penulisnya juga banyak yang tak asing di mata kita, para pembaca. Sebut saja
ada Poppy D Chusfani, Lexie Xu, Christina Juzwar, Luna Torashyngu dan 9 orang
lainnya.
Karena ada 13 cerita, jadi hanya akan ada beberapa saja yang saya ceritakan kembali di sini. Tentu saja akan saya pilihkan cerita-cerita favorit saya :))
Pertama adalah milik Poppy D Chusfani yang berjudul Detensi. Berkisah tentang tiga orang anak, Haryo, Liam dan Amira yang mendapat Detensi dari Pak Suraji, guru olahraga mereka, di hari Minggu untuk menyusun buku-buku di perpustakaan sekolah. Awalnya sih tidak ada yang aneh, sampai muncul seorang anak perempuan bernama Dinda yang mengaku sebagai anak kepala sekolah. Dinda menunjukkan sebuah lorong di dalam perpustakaan tersebut, serta meminta bantuan kepada tiga orang tadi untuk melakukan satu hal. Yaitu menemukan … blabla bla (sembunyiin spoiler). Yup. Dinda ternyata hantu. Dan nggak cuma itu, ternyata ada kekuatan jahat yang ada di dalam lorong tersebut, yang bisa saja menyebabkan ketiga anak itu terkurung di sana selamanya. Terus gimana cara mereka membebaskan diri mereka sendiri dan Dinda?
Cerita berikutnya berjudul Cerita Malam milik Valleria Verawati. Berkisah tentang seorang murid perempuan, Felice, yang ikut Camp Paskibra di sebuah villa di Puncak Pass. Seperti biasanya, pasti ada acara jurit malam donk yaah, itu.. semacam adu keberanian gitu. Nah, Felice mendapatkan pengalaman seram selama Camp tersebut. Mulai dari bertemu kakek kakek, kran WC yang mengalir sendiri, sampai ketemu anak kecil malam malam. Euh dan yang lebih seramnya lagi adalah.... yah, baca sendiri ya XD Yang pasti, cerita ini mengingatkanku sama LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan) yang dulu juga pernah aku ikuti. Jadi kayak mengenang masa lalu gitu deh.. ((halah))
Apalagi karena ini cerpen dan sekali dibaca langsung habis, saya jadi ngga lama lama ketakutannya, nggak kayak novel yang kadang ngga habis dalam sekali baca. Dari ketiga belas judul di buku ini, ada beberapa yang mengambil tema serupa, tetapi tentu saja pengemasannya beda. Meski begitu, tentu saja ada cerpen cerpen yang bagi saya biasa-biasa saja, bahkan malah binngung sama ceritanya. Seperti Membunuh Galuh, Si Penguntit atau The Deathly Music Box.
Saya
menyesal kenapa baru sekarang beli buku ini. Hahahhaa. Cocok banget deh buat
kamu yang suka misteri tapi belum yakin untuk membaca satu novel penuh.
Covernya juga elegan, saya lebih suka cover cover model begini sih, yang mistis
dan elegan daripada yang "brutal dan menyeramkan" kayak beberapa
novel misteri yang baru baru ini beredar. Nggak gilo kalau dibawa ke mana mana
buat dibaca. *no offense* Tapi ilustrasi di dalamnya… errr.. ngga banget deh.
Kesemua judul duh punya ilustrasi yang serupa, hanya ada beberapa bagian yang
diganti di tiap cerita. Nah. Kalian baca aja di goodreads, udah ada review dari
seorang goodreader yang lengkap banget nguploadin fotonya.
Baca cerpen tuh kadang malah nanggung sama ending ceritanya. Makanya rada saya hindari. Tapi untuk genrenya, saya belum pernah baca genre ini. Masih belum mau mencobanya. Sebab, saya khawatir horornya nanggung.
BalasHapus