Judul Buku
: Take Off My Red Shoes
Penulis :
Nay Sharaya
Penerbit :
Grasindo
Cetakan
pertama : Juni 2015
Tebal “ 234
halama, paperback
ISBN :
978-602-375-0580
Lo ngga berhak marah sama orang yg cinta sama lo, seburuk apapun dia
Athalia dan
Natasha adalah sepasang gadis kembar. Meski demikian, keduanya amat berbeda,
kecuali jika kamu melihat sekilas wajah mereka maka akan kamu temukan
kemiripan di sana. Lainnya, sama sekali berbeda. Alia seorang gadis yang supel,
suka jalan-jalan, dan banyak memiliki teman. Sedangkan Atha lebih pendiam,
jarang bergaul dan cenderung menyimpan perasaannya sendiri. Kedua gadis ini
diadopsi oleh sebuah keluarga dengan satu anak lelaki bernama Ares. Sebenarnya
mereka hanya ingin mengadopsi Alia tetapi entah bagaimana Atha tetap ikut serta
juga, sehingga jadilah keduanya diadopsi bersamaan.
Buku ini bercerita ketika Ares dan kedua adik adopsinya bersekolah di SMA. Alia dan Atha tidak sekelas, sedangkan Ares satu tingkat di atas mereka. Suatu hari, Atha melihat sepatu cheerleaders yang berwarna merah manyala, dan timbul keinginan kuat untuk bisa memiliki dan menggunakan sepatu itu. Ternyata Atha memang berambisi dengan barang barang yang berwarna merah, ia bahkan memiliki tempat khusus untuk menyimpan barang barang berwarna merah koleksinya. Sejak itu ia bersemangat untuk mendaftar sebagai anggota cheerleaders, tanpa memberitahu Alia ataupun Ares tentang ambisi di balik rencananya tersebut.
Nah
ternyata, ada yang janggal dalam ambisi Atha maupun tingkah laku antara dia dan
keluarga angkatnya… Apaan? Nah, baca aja ya XP
Buku ini
nggak terlalu berat sih ceritanya, jadi bisa selesai dalam waktu yang singkat,
saya bahkan hanya butuh waktu 3 jam untuk menyelesaikan ceritanya. Alurnya
cepat, meski dialognya di beberapa bagian agak kaku, plus typo yang membuat
saya gatal pingin protes, tetapi saya bertahan untuk menyelesaikannya. Kenapa?
Karena si penulis pinter bener deh menggiring pembaca berasumsi yang
macam-macam. Udah gitu konfliknya nggak terlau terlihat di awal, karena tadinya
saya piker palingan ini kisah roman biasa, semacam cinta segitiga atau persaingan
antar saudara. Lha ternyata, sampai ke belakang, saya baru sadar kalau konflik
yang ada jauh lebih kompleks daripada itu tadi.
Tetapi ada
beberapa hal yang saya kurang puas saat menutup lembar terakhir bukunya. Konflik
yang dibangun jauh lebih panjang daripada penyelesaiannya yang saya harus puas
karena nggak kelihatan tahapannya. Diceritainnya hanya secara garis besar doank
gitu deh. Udah gitu agak ganjil juga sama tokoh Keyra, ini cewek muncul
sebentar dan secara tiba-tiba. Si Alana juga di akhir cerita sempat membuat
kening saya berkerut, loh kok jadi mantunya si itu, bukannya dia sama si ini.
Mungkin karena novelnya kepanjangan, lalu jadi dipaksa dipotong ya? Terus
kenapa namanya nggak Natasha dan Nathalia? Kenapa malah Athalia dan Natasha?
*banyak protes* X))
Secara
keseluruhan sih, saya suka, apalagi karena ini cerita yang terinspirasi dari
dongeng. Duh ajdi gatel pengen baca novel serupa yang lainnyaaaa.
PS. terima kasih buntelannya, kak Nay dan Atria
konflik yg komplek. jadi penasaran dngan plotnya.
BalasHapusDari tulisan Nay yg udah ak baca, buku ini paling favorit, emosinya dapat banget
BalasHapusKonfliknya sepertinya seru nih.. Bikin penasaran ajah.. Kayaknya emosinya dapet banget yaa, mba.. Feelnya ngeklik gitu di hati..
BalasHapusKenapa namanya bukan Natasha dan Alvina? *langsung kabur*