Inheritance – Warisan

Judul Buku : Inheritance – Warisan

Penulis : Christopher Paolini

Alih Bahasa : Poppy D Chusfani

Editor : Donna Widjajanto

Penerbit :  Gramedia Pustaka Utama

Tebal : 920 halaman, paperback

Cetakan pertama : Juni 2012

ISBN : 978-979-22-8499-7

Buku ini sudah lebih dari setahun terendapkan di timbunan. Bayangin aja, dari ikut PO jaman baheula eh baru saya baca sekarang! Habisnya jiper banget lihat tebelnya. Huhuhu. Eh ternyata... saya menyesal membacanya!..

Kenapa coba baru saya baca sekarang?!

Kenapa ga dari dulu dulu aja. Biar saya tahu endingnya lebih cepat…

Dan menyakitkan.

Buku ini menceritakan lanjutan pertarungan Eragon, kaum Varden dan kawan kawan mereka dalam melawan Galbatorix beserta pasukannya. Pelan pelan, sedikit demi sedikit Kaum Varden dan pasukan mereka berhasil menguasai kota demi kota yang dikuasai Galbatorix. Sampai akhirnya mereka harus maju ke kota di mana Galbatorix bersemayam, Urubaen, dan berhadapan dengan Raja kejam itu.

Tapi bagaimana caranya? Mana salah satu dari pimpinan Varden dan pasukannya diculik Galbatorix, pula. Duh, semakin tipis lah kesempatannya. Eh apa iya?

Deuh, baca aja pokoknya mah. Seruuu tapi menyakitkan. (((Halah)))

Di awal sampai pertengahan memang alurnya lelet banget kayak siput. Tapi setelah mulai twistnya, wow berasa diaduk aduk deh perasaan pembacanya. Ngga sabar menamatkan ceritanya, tapi sekaligus ngga yakin mau tahu endingnya atau nggak, soalnya jadi kayak dijungkirbalik gitu sama penulisnya.

Karakter di buku ini tetap lah ya Saphira dan Eragon yang mendominasi, tapi taj hanya mereka, Glaedr juga menurut saya jadi tokoh utama di buku ini. Mungkin karena secara tak langsung ia aka nada di mana Eragon dan Saphira hadir, jadi ya mau nggak mau dia juga jadi kayak tokoh utama. Sedangkan untuk adegan favorit saya… ada di pertengahan cerita. Nggak bisa saya ceritain tanpa spoiler, tapi bisa saya bocorin sedikit, ada hubungannya dengan Ruang Jiwa-jiwa.

Ynag pasti membaca ending cerita ini membuat saya misuh misuh sambil nangis kejer. Tega bener kamu, Mas Pao!! T_T