Every Day

Judul Buku : Every Day

Penulis : David Levithan

Tebal : 322 halaman

ISBN : 9780307931887

The only way I can navigate through my life is because of the 98 percent that every life has in common

Bagaimana kalau kamu setiap hari bangun di tubuh yang berbeda? Well, kalau saya sih jelas ngga pernah terbayang hal itu. Sesekali emang kayaknya seru sih ya kalau bangun tidur eh .. terus menjadi orang lain. Tapi kalau tiap hari pindah pindah tubuh.. ngga deh ya.
Tapi begitulah yang dialami A, dia bangun setiap hari di tubuh orang yang berbeda selama hidupnya. Diitung itung sih kurang lebih dia udah 16 tahun, jadi udah lebih dari 5000 orang yang pernah ia singgahi dan tak pernah sekalpun ia bangun di tubuh orang yang sama, setiap hari selalu orang yang berbeda.

Di hari ke 5994, A bangun dalam tubuh Justin, seorang remaja yang hidupnya biasa biasa saja. Tetapi Justin memiliki kekasih yang membuat A jatuh cinta. Rhiannon, gadis itu, sebenarnya merasakan ada perubahan pada diri James hari itu. Kekasihnya itu tumben tumbenan berlaku amat baik dan romantis, Mereka bahkan berjalan  jalan ke pantai sampai hampir malam.
Sayangnya, seperti hidup yang sudah digariskan, A bangun keesokan harinya di tubuh orang lain. Tapi ia masih memikirkan Rhiannon, dan diam diam menghitungi jarak di antara mereka. Lebih nekadnya lagi, ia kemudian terus berusaha menghubungi gadis itu meskipun bangun berkali kali di tubuh yang tak ada sangkut pautnya dengan Rhiannon.

Every answer leads to more questions. The only way to survive is to let some of them go.

Di tubuh Amy, ia berkendara ke sekolah Rhiannon dan berpura pura menjadi anak baru. Di tubuh Nathan, ia datang dan berkenalan dengan Rhiannon di sebuah pesta, dan seterusnya. A terus berusaha agar ia masih bisa berhubungan dengan Rhiannon meski berpindah pindah tubuh, sampai suatu ketika A memutuskan untuk mengakui semuanya kepada gadis itu. Bahwa ia adalah entitas yang tak terikat tubuh, yang setiap hari harus berpindah dan tak bisa menebak ke mana ia akan pindah. Terus gimana cara dia meyakinkan Rhiannon? Sementara ituuu.. Si Nathan yang sempat di'hinggapi' A, sadar kalau ada entitas yang pernah merasuki dia. Celakanya, dia mengaku ke media kalau dia dirasuki setan. Well, langsung ramai deh media cetak membicarakan hal ini karena kemudian banyak pengakuan orang lain yang juga merasa "dirasuki" setan  . Intinya si Nathan akan berusaha menangkap entitas itu agar tidak masuk lagi ke tubuh tubuh lainnya termasuk ke tubuh dia lagi.

Kesan saya setelah membaca buku ini? Wow, penulisnya keren banget lah, bisa memberikan "nyawa" dan identitas ke puluhan tokoh yang dihinggapi si A. Mulai dari pengguna narkoba sampai ke cewek setipe dengan "Beyonce" , semuanya punya ciri khas masing masing yang memudahkan pembaca mengingat mereka. Si penulis ini juga menyamarkan identitas Si A, dengan tidak membatasinya dengan gender. Ia bisa berpindah pindah ke perempuan atau lelaki, atau ke gay atau ke lesbi dengan mudahnya, dan dia tidak takut juga dengan batasan itu.

I have never fallen in love with a gender. I have fallen for individuals

Baginya cinta itu ya seperti itu, tidak perlu dikotak kotakan atau melihat penampilan. Tetapi seiring berkembang (atau menyempit yah?) Cara pandang Si A melihat dunia dengan emmbandingkannya dari sudut oandang Rhiannon, A malah kecewa ketika ia sadar ia sudah membatasi cinta  itu sendiri, tidak seperti saat awal ia merasakan cinta terhadap Rhiannon.
Pada dasarnya mungkin memang novel berat sih, tapi karena dibawakan dengan asyik, jadi dirasa enteng enteng aja.

Setelah membaca buku ini saya jadi penasaran, bagaimana kalau kita jadi seperti A? Sanggupkah kita mencintai tanpa ada batasan batasan tertentu?