Judul Buku : Bird Box
Penulis : Josh Malerman
Tebal : 272 halaman
ISBN : 9780062259653
They are monsters, Malorie thinks. But she knows they are more than this. They are infinity.
Apa yang ada di pikiranmu jika
selama 4 tahun kamu tinggal di dalam kegelapan? Yah, tidak pernah sekalipun
terlintas di pikiran Malorie bahwa ia akan tinggal selama 4 tahun lebih di
dalam kegelapan, bahkan membesarkan anaknya pun di dalam kegelapan sementara di
luar rumahnya matahari bersinar seperti biasa.
Semua ini diawali dengan tragedi tragedi yang muncul di beberapa negara, sampai akhirnya tragedi tersebut muncul di Amerika. Seseorang yang telah melihat "sesuatu" sudah bisa dipastikan ia nanti akan bunuh diri bahkan ada pula yang kemudian membunuh orang terdekatnya. Karena peristiwa ini, banyak orang ketakutan. Rumah rumah ditutup rapat, jemdela dilapisi berbagai macam barang agar kita tidak dapat melihat ke luar ke "sesuatu" tersebut. Sedikit demi sedikit kekacauan terjadi, sampai kemudian Malorie kehilangan orang orang terdekatnya, padahal ia sedang hamil meski belum menikah.
Saat itulah Malorie menemukan iklan yang menawarkan tumpangan tempat tinggal untuk mereka yang masih tersisa dan bertahan dari tragedi tersebut. Malorie pindah ke sana dan kelak hidup selama 4 tahun hanya bertiga dengan dua anaknya.
Singkat cerita, Malorie pernah ditawarkan untuk pindah ke tempat yang lebih baik yang berada searah dengan aliran sungai di belakang rumahnya. Tapi ia selalu merasa belum siap, sampai tiba hari ini ketika ia akhirnya memutuskan bahwa anak anaknya dan dia sendiri sudah siap untuk keluar rumah dan pergi ke tempat yang lebih baik tersebut. 4 tahun menunggu,tapi apakah mereka bisa berhasil sampai dengan selamat? Yang lebih parah, apakah bangunan itu masih ada di pinggir sungai? Bagaimana kalau ternyata Malorie hanya menjerumuskan dirinya dan anak anaknya ke dalam bahaya besar?
Oke, selesai membaca novel ini membuat saya benar benar tegang. Bahkan ngga bisa berhenti baca sebelum tahu endingnya, apakah mereka selamat sampai di tujuan atau nggak. Deskripsi penulis tentang ketegangan yang dialami Malorie benar benar memainkan benak pembaca. Bukan seram karena bentuk fisik hantu dan sebagainya, tapi lebih ke psikologi thriller yang ngga keliatan musuhnya tapi keberadaannya bisa dirasa.
All of this is heard. None of it is seen
Tetapi setelah saya selesai membaca buku ini dan mengendapkannya berhari hari, saya mulai berpikir ada banyak "bolong" di plot cerita dan detail yang kurang diberikan si penulis. 4 tahun membesarkan dua anak sendirian itu nggak mudah loh, apalagi di ruangan super gelap dan kalau keluar harus menutup mata. Untung aja si Malorie ngga jadi gila duluan. Terus pasokan makanan, mungkin kelihatannya ngga penting amat mikirin pasokan makanan mereka dari mana, gitu, tapi kalau 4 tahun cuma mengandalkan supermarket deket rumah yang udah tutup juga kok kayaknya mustahil bener. Minumannya aja dijelasin dapat dari sumur di belakang rumah, kenapa makanannya ngga dijelasin? Terus tenang sikap si anak anak. 4 tahun itu masa kritisnya bocah, mereka akan banyak ngasih pertanyaan, minta penjelasan, nuntut ini itu, harusnya sih.. tapi mungkin kondisi ekstrem tentang perlakuan yang mereka terima dan kebiasaan juga berpengaruh terhadap pengembangan diri? Yah siapa tau, ya. Tapi tetap aja ngerasa janggal gitu ngeliat betapa nurutnya mereka sama si Malorie. Ada lagi, waktu mereka bertemu laki laki di sungai, itu lelaki kok gampang bener ngelepasin mereka buat pergi gitu aja. Malah aneh kan jadinya. ._.
Tokoh Malorie sendiri, saya ngga tahu harus suka apa nggak sama dia. Yang pasti sih saya kasihan dan bener bener ngga bisa ngebayangin hidup 4 tahun dengan gelap gelapan dan mempertahankan hidup hanya dengan senjata berupa penutup mata.
Tapi ngga bisa dipungkiri, saya suka ketegangan yang dihasilkan oleh penulis lewat buku ini. Keren lah meski idenya agak "ekstrem"
Mungkin penulis ingin
mengirimkan pesan tersembunyi tentang suatu hal? Silakan baca dan rasakan
sendiri. Entar kalau udah selesai, baru deh boleh cari celanya. Btw penulis
novel ini seorang penyanyi band loh, keren kaan? kamu ngga minat ganti
pekerjaan juga, gitu, kayak dia? :p
Be First to Post Comment !
Posting Komentar