Judul : Belzhar
Penulis : Meg Wolitzer
Tebal : 199 halaman
ISBN : 9781101600276
Penerbit : Dutton Books for Young
Readers (2014)
First of all, this is a legendary class. The person who teaches it, Mrs. Quenell, only teaches it when she wants to
Jam Gallahue tidak pernah menyangka
hidupnya akan sekacau ini setelah Reeve, pacarnya, meninggal. Jam seorang gadis
yang pandai, tetapi ditinggalkan belahan hatinya, sumber kekuatannya, membuat
ia menjadi gadis yang rapuh, murung dan kesulitan menjalani rutinitas
hariannya. Seakan semangat hidup telah direnggut perlahan lahan dari jiwanya.
Karena itulah, orang tuanya mengirim Jam ke sebuah asrama plus sekolah unik
bernama The Wooden Barn.
Tempat itu memang khusus untuk anak
remaja yang pintar tetapi rapuh, yang tentu saja hampir semuanya menderita
kejadian traumatik. Setiap anak memiliki satu teman sekamar, dan DJ adalah
teman sekamar bagi Jam. Di hari pertama, DJ yang memaksa Jam bergegas untuk
hadir di kelas Special Topic in English, sesuai jadwal milik Jam. Kelas itu
adalah kelas yang spesial, hanya dibuka ketika satu satunya guru yang mengajar
kelas itu, Mrs. Quenell, merasa ada kombinasi murid yang tepat dan memenuhi
syarat mengikuti kelasnya. Isinya pun bukan kelas besar, hanya sekelompok anak,
tidak lebih dari 10 bahkan selalu jauh kurang dari itu. Yang membuat banyak
anak rela mendaftar untuk kelas ini selain karena hal tersebut, adalah karena
terkadang ada anak anak yang kemudian keluar dari The Wooden Barn dan hidup
kembali dengan normal. Mereka selalu mengatakan Special Topic in English adalah
kelas yang luar biasa, yang benar benar bisa mengubah hidup mereka.
Semester ini, selain Jam, ada 4 anak
lain di kelas itu, Sierra, Marc, Griffin dan Casey. Topik spesial mereka selama
semester ini adalah novel milik Sylvia Plath berjudul The Bell Jar. Selama satu
semester mereka juga harus mengisi sebuah jurnal kosong yang diberikan
Mrs.Quenell, isinya apa saja, teserah. Yang pasti jurnal itu harus penuh saat
dikumpulkan di akhir semester dan Mrs. Quenell tidak akan membaca isinya, ia
hanya akan mengoleksinya seperti jurnal jurnal milik siswa kelas itu
sebelumnya.
Everyone has something to say. But not everyone can bear to say it. Your job is to find a way.
Di sinilah keanehan terjadi. Saat Jam
menulis jurnal tersebut di kamarnya, ia seperti berpindah tempat menjadi
bersama Reeve, kekasihnya yang seharusnya sudah meninggal tetapi masih hidup di
tempat itu. Peristiwa ini jelas membuat Jam kaget, bingung tapi juga bahagia
karena ia merasa bersama Reeve ia bisa melanjutkan hari harinya. Tapi Reeve
hanya bisa dijumpai ketika Jam menulis jurnal tersebut dan hanya sebentar saja.
Tak pernah bisa terlalu lama, karena waktunya hanya sebatas lamanya menulis 5
halaman jurnal. Begitu terus secara berulang-ulang, setiap Jam mengisi jurnal itu, sekali waktu hanya dapat terisi 5 halaman, setelah itu Jam kembali ke dunia nyatanya.
Terus gimana caranya Jam move on? Nanti kalau halaman jurnalnya habis, apakah Jam bisa bertemu Reeve lagi? Dan apakah Mrs. Quenell tahu keistimewaan jurnal itu?
Ternyata tidak butuh waktu lama bagi saya untuk menghabiskan novel baru ini. Alurnya cepat dan menggelitik rasa ingin tahu, masa lalu apa yang sebenarnya disimpan masing masing murid kelas itu. Pengalaman beberapa tokoh di dalam cerita juga seakan mengingatkan saya akan beberapa hal yang pernah saya dengar, atau saya lihat, mereka mereka yang pernah mengalami kejadian traumatis sampai akhirnya menutup diri dan tenggelam dalam dukanya sendiri.
"We can’t be afraid of change," she tells us. "Or else we’ll miss out on everything”
Di sinilah sang pencerita membuat pembacanya seakan turut dalam self-healing para tokohnya. Perlahan menuntun kita untuk menyadari bahwa ada orang orang di sekitar kita yang menyayangi kita apa adanya. Juga mengajarkan kita untuk lebih menghargai dan memperhatikan apa yang kita miliki saat ini karena suatu saat pasti kita akan kehilangannya. Hanya masalah waktu. Belzhar juga membuat saya lebih mencintai kekuatan kata kata. Ketika apa yang kamu tulis bisa saja menjadi sesuatu yang nyata. Well, kalau yang ini agak menyeramkan bagi saya meski mungkin terlihat menyenangkan.
Kalau kalian penasaran...Baca saja, tidak terlalu tebal kok, dan bagi penggemar roman, mungkin juga akan suka dengan unsur cinta cintaannya. Dan endingnya, bikin kaget sih, tapi ga sampe membuat saya mencak mencak kesal kok. Saya menerimanya dengan ikhlas. ((Halah))
Ini masuk para rom ya.. nice review mba. Pengen baca jadinya.
BalasHapusSaya ada lihat buku ini waktu jalan ke B&B kemaren, kirain buku tentang travelling gitu.hehehe...
BalasHapus