Judul Buku : Gone Girl
Penulis : Gillian Flyn
Edisi pertama : 2012
Penerbit : Crown Publishing
Group
Tebal : 434 halaman
ISBN : 0307588386
But I don’t understand the point of being together if you’re not the happiest
Saya sering bertanya tanya, apa
sih yang ada di pikiran para lelaki ketika mereka berkenalan dengan seorang
wanita? Apa mereka memikirkan bentuk tubuh si Wanita? Senyumannya? Lirikan
matanya? Ada ngga sih, lelaki yang memikirkan bentuk tengkorak si Wanita saat
mereka baru pertama kali bertemu? Memikirkan bagaimana bentuk otak si Wanita,
misalnya?
Yeah, its f-ing freaking out, isn't it?
Tapi begitulah yang ada di pikiran Nick ketika ia pertama kali berjumpa dengan Amy. Tentunya disertai "klik" antarkeduanya, kisah mereka berakhir bahagia di pelaminan. Tidak, ini bukan akhir cerita. Ini adalah awal ketika mimpi buruk mereka dimulai..
I never thought I’d be the kind of woman who’d be told to fuck herself by her husband
Tepat saat lima tahun pernikahan mereka, di suatu pagi, Amy menghilang secara misterius. Pintu terbuka, kucing kesayangannya melenggang santai di jalanan, setrika bahkan belum dimatikan. Nick tahu sesuatu yang salah sedang terjadi. Amy, Amazing Amy istrinya selama ini, menghilang dengan meninggalkan petunjuk perburuan harta karun yang biasa mereka lakukan saat ulang tahun perkawinan. Petunjuk ini terlihat biasa biasa saja, sesuatu yang romantis, yang mungkin Amy lakukan untuk memperbaiki pernikahan mereka yang memang lagi kacau.
Nick grew up with a father who never, ever apologized, so when Nick feels he has screwed up, he goes on offense
Tapi benarkah begitu? Sebab satu demi satu bukti mengarah ke petunjuk mengerikan. Amy mungkin dibunuh oleh suaminya sendiri...
Wow, setiap menemukan satu persatu kejutan di buku ini, saya selalu berbisik "gilak ini penulisnya". Twist twist tak terduga, permainan psikologis, karakter yang membuat saya gemas bukan main, makin memperkuat keinginan saya cepat cepat menemukan akhir cerita. Jangan tanya siapa tokoh favorit karena sesungguhnya saya membenci semua pemerannya. Nick yang bajingan, Amy yang terlalu sempurna, Go yang terlalu sabar, ah dsb dsb. Tapi herannya saya tidak benar benar membenci mereka, terkadang saya kasihan, terkadang saya tertawa melihat kelakuan mereka.
Yah, sepertinya buku gilak dari penulis sakit jiwa memang bisa membuat jiwa pembacanya labil juga.
Semua kebosanan saya di awal terbayar sudah, segala detil detil serta alur maju mundur yang membuat saya berkali kali hampir menyerah ternyata bermanfaat di tengah tengah cerita. Sebenarnya saya termotivasi Mia dan Mbak Astrid juga dalam menyelesaikan buku ini, karena saya tahu selera keduanya cukup selektif dalam memilih bacaan, jadi kalau mereka bilang bagus, itu pasti benar benar bagus. Dan yaaah...menilik review mereka, saya rasa endingnya juga mungkin bikin mereka teriak teriak "penulisnya gilak". Hahahha.
Pesan kisah ini? Jangan pernah percaya pada pandangan pertama!
Mengutip kalimat Mia,
[13/11 22:32] Mia: Jd intinya
jgn main2 dgn perempuan #lah
[13/11 22:32] Mia: You never
know.
Yeah. It's absolutely right.
Ediiit, setelah nonton pilmnya :
Demi ikut RC mba Astrid dan rasa penasaran, akhirnya saya nonton Gone Girl. Emang yah,nggak boleh mbanding mbandingin buku sama filmnya, karena bisa jauh berbeda. Sensasi yang ditimbulkan saat menonton filmnya berbeda dengan apa yang kita dapatkan dari membaca bukunya. Di film ini alurnya lebih cepat, sehingga saya ngga bosan menyimaknya. Tetapi ada yang jelas beda, ketika di buku, saya membayangkan tokoh Nick jauh lebih sadis dan garang dibanding Ben Afflect, lalu Amy jauh lebih manis daripada Rosemund Pike. Sehingga ketika kebenaran itu terungkap, saya amat terkejut. Mungkin juga karena pengaruh saya tahu endingnya, jadi saat menonton filmnya jadi berasa datar aja gitu. Hahhaha.
Tapi aktingnya Ben udah keren, dia menjiwai peran Nick yang "kurang dewasa" dan tanpa arah saat menemui berbagai petunjuk yang menyudutkannya. Aktingnya Rose juga bagus, apalagi waktu sifat aslinya keluar. Beberapa detil memang berbeda dengan bukunya, seperti tanggal di jurnal yang tak sama dengan di buku. Di film juga lebih sedikit porsi "amazing amy" yang ditampilkan lewat masa lalunya, yah karena emang ngebosenin juga sih bacanya. Oh dan adegan hotnya, definitely ini bukan film untuk ditonton bersama anak anak.
Begitulah, dengan ini sepertinya saya akan memberikan 3 bintang untuk filmnya :)
Ediiit, setelah nonton pilmnya :
Demi ikut RC mba Astrid dan rasa penasaran, akhirnya saya nonton Gone Girl. Emang yah,nggak boleh mbanding mbandingin buku sama filmnya, karena bisa jauh berbeda. Sensasi yang ditimbulkan saat menonton filmnya berbeda dengan apa yang kita dapatkan dari membaca bukunya. Di film ini alurnya lebih cepat, sehingga saya ngga bosan menyimaknya. Tetapi ada yang jelas beda, ketika di buku, saya membayangkan tokoh Nick jauh lebih sadis dan garang dibanding Ben Afflect, lalu Amy jauh lebih manis daripada Rosemund Pike. Sehingga ketika kebenaran itu terungkap, saya amat terkejut. Mungkin juga karena pengaruh saya tahu endingnya, jadi saat menonton filmnya jadi berasa datar aja gitu. Hahhaha.
Tapi aktingnya Ben udah keren, dia menjiwai peran Nick yang "kurang dewasa" dan tanpa arah saat menemui berbagai petunjuk yang menyudutkannya. Aktingnya Rose juga bagus, apalagi waktu sifat aslinya keluar. Beberapa detil memang berbeda dengan bukunya, seperti tanggal di jurnal yang tak sama dengan di buku. Di film juga lebih sedikit porsi "amazing amy" yang ditampilkan lewat masa lalunya, yah karena emang ngebosenin juga sih bacanya. Oh dan adegan hotnya, definitely ini bukan film untuk ditonton bersama anak anak.
Begitulah, dengan ini sepertinya saya akan memberikan 3 bintang untuk filmnya :)
skip baca reviewnyaaa, belom selesaiii T.T
BalasHapusIkut skip baca reviewnya *nunggu SS*
BalasHapusEh,udah baca reviewnya deng di goodreads kemarin
yaaaay, akhirnya bisa ninggalin komentar. Lama-lama kita buat Gillian Flynn fans club yuk Vin. Hihi. Baru mulai Sharp Objects niy :)
BalasHapusHahhahaha, @mia dan stef : kita bikin GG Fans club X)))
BalasHapus@Oky : bacaa ky, bukunya baaguuss