Judul Buku : Fangirl
Penulis : Rainbow Rowell
Penerjemah : Wisnu Wardhana
Penerbit : Spring
Tebal : 456 halaman, paperback
Cetakan Pertama : November 2014
ISBN : 978-602-71505-0-8
Untuk benar benar menjadi seorang kutu buku, kau harus lebih menyukai dunia fiksi daripada dunia nyata.
Akhir akhir ini lagi banyak fangirl
berkeliaran di sekitar kita, apalagi di dunia maya. Yang mereka suka juga
beraneka karakter, mulai dari manusia nyata, artis artis korea misalnya atau
cowok cowok ganteng dari film, atau yang sederhana saja..seperti tokoh dalam
sebuah novel.
Cath dan Wren adalah kembar identik, keduanya saling melengkapi, saling ada satu sama lain terutama setelah ibu mereka pergi meninggalkan keluarganya saat mereka berumur delapan tahun. Keduanya tumbuh menjadi remaja yang memiliki kesukaan fanatik yang sama terhadap tokoh Simon dan Baz, dari sebuah seri novel fantasi. Cath dan Wren bahkan menulis fanfiksi tentang dua karakter tersebut, diposting di sebuah forum khusus untuk fanfiksi dan memiliki ribuan penggemar di dunia maya yang terus menanti tulisan mereka.
Ketika akhirnya mereka kuliah di Universitas yang sama, berbarengan meninggalkan rumah dan memulai kehidupan baru di kampus, mereka ternyata menjalani rutinitas yang sama sekali berbeda. Keputusan Wren untuk tidak tinggal sekamar, mengambil jurusan yang berbeda, dan mengubah penampilan membuat Cath sering merasa terabaikan. Padahal mereka dulu selalu ada satu sama lain, saling mendukung dan menyemangati. Setelah mulai kuliah, Wren jelas terlihat mulai menjauhi Cath, dan Cath juga berusaha tidak ambil pusing dengan hal itu. Ia sudah cukup kerepotan dengan tugas tugas kuliah, terutama Kelas Penulisan Fiksi. Ia juga masih berusaha menyamankan diri dengan Reagan, teman sekamarnya yang sering membawa pacarnya ke kamar. Ia terus melarikan diri ke dalam dunia fanfiksi yang ia buat, berusaha tenggelam di dalamnya dan terlihat survive. Tapi apakah ia benar benar bisa bertahan?
“Apa gunanya memiliki saudara kembar kalau kau tidak memperbolehkannya menjaga dirimu? Kalau kau tidak memperbolehkannya berjuang di belakangmu?" - 121
Wah akhirnya saya menamatkan buku ini, sebenarnya agak jiper di awal karena kok tebeel bukunyaaa. Tapi ceritanya asyik, ringan dan membacanya juga jadi ngga kerasa, tahu tahu saja selese. Tokoh pilihan Rowell mungkin memang kisaran gadis usia belasan, karena seperti Eleanor dan Park, di sini Rowell juga menjadikan sang tokoh utama bermasalah dengan seseorang dalam keluarganya. Bedanya dalam Fangirl ini masalahnya sederhana, bisa terjadi pada siapa saja, mungkin kita dengan kakak atau adik kita, tapi Rowell memilih menceritakannya dengan cara yang unik, lewat cara pandang saudara kembar. Sang tokoh utama juga harus menyelesaikan masalahnya sendiri, ia tidak mendapat pertolongan dari superhero manapun atau orang luar siapapun karena mungkin Rowell berpendapat bahwa hidup memang menuntut kita untuk menyelesaikan masalah kita sendiri.
Saya suka tokoh Cath, meski mungkin Wrenlah yang terlihat berkembang di dalam cerita dan Cath... Cath memang berkembang meski perlahan. Alur ceritanya memang lambat, dan tokoh lelakinya, Levi, entah kenapa terlihat cukup sempurna di buku ini. Tapi toh tokoh Park di Eleanor dan Park juga cukup sempurna, dan masalah memang ada di dalam tokoh utama bukan dengan pacarnya, ini yang membuat saya suka dengan novel novel Rowell, permasalahan bukan melulu tentang cinta kamu sama pacarmu.
Dalam novel terjemahan ini, mungkin saya merasa sedikit kurang cocok dengan pilihan katanya. Mungkin karena agak asing ya, dan saya juga nggak tahu dengan novel aslinya apakah menggunakan bahasa slank, karena kalau di Eleanor Park dulu kayaknya kok bahasanya wajar wajar aja sih. Tapi ini mungkin karena pembiasaan saja sih, dengan demikian kita jadi punya pilihan kata kata baru, belajar mengenal kata kata baru. Footnotenya tidak konsisten, entah saya harus bersyukur atau tidka dengan inkosistenan ini. Karena kadang hal-hal sepele seperti jenis makanan juga dibuatkan footnote. Layoutnya juga kurang nyaman dibaca karena sisa tepian halamannya sempit, tapi toh mungkin dibuat agar bukunya tidak terlalu tebal dan menekan harga penjualan. Sah sah saja tentunya. Covernya...saya suka covernya meski kurang ngejreng, tapi memang imut sih.
Empat bintang buat Fangirl!
Be First to Post Comment !
Posting Komentar