Pada suatu ketika, hiduplah
seorang gadis yang lucu, imut, dengan bahu kekar bernama Lupita. (Iya, Lupita
nama gadisnya bukan nama bahunya.) Di sebuah pasar di Semarang, Lupita kecil
diramal bahwa kelak ia akan menjadi wanita yang sukses, membawa hoki bagi
suaminya dan terbang ke sana ke sini. Musim berlalu, waktu berganti, Lupita
tumbuh menjadi gadis cantik dan cerdas yang kuliah di Singapura. Sebuah
kecelakaan kecil saat ia latihan lari membuatnya berkenalan dengan seorang
dokter tampan bernama Dani. Meski usia mereka berbeda 16 tahun, tetapi Lupita
merasa cocok sekali dengan lelaki yang memiliki dua gelar dokter spesialis itu.
Sayangnya, Bobby Sang Kakak dan
Mamanya Lupita nggak setuju kalau Lupita dekat dekat dengan Dani. Ditambah lagi
Mamanya Dani juga nggak suka dengan Lupita, maka pupuslah cinta mereka yang
bahkan belum sempat bersemi. (#tsaah)
Meneruskan pendidikan S2, Lupita pindah ke Australia dan berkenalan dengan Farly. Hubungan mereka makin serius, ditambah lagi Lupita yang menghindari kontak dengan Dani membuat Keluarga Lupita gembira anaknya telah menemukan calon suami yang sesuai bibit bebet bobotnya. Farly seorang lelaki tampan, pintar, sayang dan sopan terhadap Lupita, ditambah lagi dia adalah anak satu satunya dari sebuah keluarga konglomerat. Sempurna sudah.
Pernikahan dirayakan, kebahagiaan pun membanjiri Lupita. Sampai suatu ketika, di kala usia mereka mulai senja, tragedi kematian Farly membuatnya ingat kembali tentang Dani dan masa lalunya.
Beranikah Lupita (yang sudah tua) mengejar kembali cinta masa lalunya? (Eciyeeee)
Di sisi lain, kisah cinta anaknya Dani berujung masalah rumit yang membuat Dani terkenal tak hanya sebagai peraih nobel tetapi juga karena kasus hukum yang ditempuhnya.
Harus saya akui, saya tidak
berharap banyak pada buku ini saat membelinya. Murni karena kaypoh (mengutip
istilah penulis) dan karena tema baca bareng buku berating rendah lah, saya
memutuskan memilih buku ini.
Ternyata...penulis masih sama aja tingkat kepedeannya.
Buku ini rumit. Kalau dilihat dari
sinopsisnya (yang ternyata mengandung spoiler) terlihat sederhana. Ini harusnya
kan semacam cinta segitiga biasa, antara Lupita, Dani dan Farly. Singkat
cerita, Lupita berkenalan dengan Dani yang seorang dokter di Singapura. Mereka
saling jatuh hati tapi terlampau malu mengungkapkan perasaan masing masing.
Ditambah lagi Lupita tidak cocok dengan ibu Dani, dan keluarga Lupita juga
mempermasalahkan beda usia Dani yang 16 tahun dengan Lupita. Lupita meneruskan
kuliah di Australia, di sana ia jatuh cinta dengan Farly dan menikah dengannya.
Hidup bahagia sampai maut memisahkan.
The end.
Eh, nggak dink. Belum the end.
Di antara kisah segitiga itu, ada juga kisah percintaan anaknya Dani yang ruwetnya bikin kepala cenut cenut.
Dari awal cerita, saya sudah ilfil dengan bahasa yang digunakan penulis. Kaku dan diselingi humor yang garingnya lebih garing daripada keripik. Mana pakai bahasa Indonesia campur Inggris yang nggak konsisten. Kayak gini nih :
“Beneran nih, kamu nggak apa apa kalau aku langkahi? “, Dave menanyai kakaknya dengan raut muka seriius, daam bahasa Inggris (24)“Do I look unhappy to you?? .. I am perfectly happy with my own life now, thank you very much.” (26)
Nah, begitulah, ada yang ditulis
pake bahasa Inggris penuh, ada juga yang bahasa inggrisnya ‘ditempel’.
Terus pakai
istilah istilah yang sok modern, atau memang mungkin otak saya yang nggak prima
yah?
“Anak yang dididik seperti itu bakal menjadi global citizen. Bisa beradaptasi dna diterima sebagai inner circle di lingkungan pergaulan manapun. (7)
Bagaimanapun juga, setelah
membaca buku ini saya jadi penasaran.. Setiap penulis pasti secara tidak
langsung menyisipkan sifatnya ke dalam hasil karyanya. Di buku ini, jujur saja,
saya lebih banyak merasakan pesan pesan negatif daripada positif. Mungkin
penulisnya secara tidak sadar (atau malah sadar sambil berbangga bangga ya?)
menyisipkannya secara tersirat..eng..tapi banyak juga yang tersurat sih.
Seperti hal hal tentang
kekayaan, nama baik, kesombongan yah..seperti inilah contohnya
“Gaun putih selutut berpotongan sederhana….keluaran Chanel. Sepatu Jimmy Choo bertumit runcing…. Jam tangan bling bling bertatahkan berlian yang ia kenakan di pergelangan tangan kiri…. ……….Seisi lift sudah bergantian memelototi cincin kawin berlian yang dikenakan bertumpuk dengan cincin pertunangan berlian pink berbentuk hati di jari manis kanannya.” (184)
You know what, kalo saya ngeliat
tante tante umur 50an pake perhiasan kayak gitu di lift juga pasti saya
plototin, dia itu orang apa lemari pajangan berjalan x_x
Judul : Heart
Actually
Penulis : Yunisa
KD
Editor : Fanti
Gemala
Penerbit :
Grasindo
Cetakan pertama
: 2014
Tebal : 284 halaman,
ebook (getscoop.com)
(Dibaca demi posbar buku berbintang rendah di GR)
Ah, judulnya... kayak film Love Actually
BalasHapus