Judul Buku : Pada Suatu Hari Nanti –
Malam Wabah
Penulis : Sapardi Djoko damono
Penyunting : Ika Yuliana K
Penerbit : Bentang Pustaka
Tebal 94 halaman + 88 halaman
Cetakan Pertama: 2013
ISBN : 978-602-7888-40-1
Setelah membaca beberapa review teman
yang tampaknya suka dengan keabsurdan buku ini, saya pun tergoda membaca
bukunya. Desainnya yang unik (mengingatkan saya akan novelnya Andrea Hirata)
dan bukunya yang tipis membuat saya makin penasaran. Okelah, cerita cerita di
bagian Pada Suatu Hari Nanti, konyol konyol unik. Isinya ada 9 cerita pendek,
sebagian besar merupakan dongeng yang sering kita dengar dengan penceritaan,
alur serta latar yang berbeda. Judul kisah pertamanya adalah Dongeng
Rama-Sita, Tentang cinta segitiga Sita, Rama dan Rahwana yang dikemas modern,
gaya cerita asal njeplak dan endingnya berbeda sekaligus bikin ketawa miris.
Ada juga tentang Nawang, Bidadari yang berkerja di kantor pos, yang selalu
menunggu surat untuk dirinya. Ada Malin Kundang yang mencari cari ibunya,
Kancil yang tidak lagi cerdik dan beberapa dongeng lainnya.
Sedangkan di bagian Malam Wabah, kita akan menjumpai cerita cerita yang baru. Beberapa absurd dan sebagian besar memiliki akhir kisah yang menggantung, seakan akan membiarkan pembaca ikut menentukan sendiri bagaimana akhir cerita tersebut. Tokoh tokohnya juga umum, malah mungkin mengingatkan kita akan orang orang yang ada di sekitar kita. Seperti seorang lelaki tua yang biasa biasa saja, anak laki laki yang suka dengan seorang anak perempuan di sekolahnya, atau anak perempuan yang tinggal berdua dengan ibunya saja.
Cerita favorit saya adalah Dongeng Rama-Sita, serta Bingkisan Lebaran. Mungkin saya lagi nggak mood juga membaca buku ini,jadi ada beberapa judul yang malah bikin saya bengong karena belum nemuin apa maksud penulis menceritakan kisah pendek tersebut. Barangkali, ada baiknya kalau dibaca lebih dari sekali. Namun bisa jadi penulis hanya ingin pembacanya mendapatkan sebuah kisah baru yang sederhana, nggak perlu mikir mikir gimana pesan moralnya.
Yah, selamat mencoba membaca buku ini. Sebab siapa tahu kamu bakal suka sama keseluruhan kisahnya ;)
Saya sebenarnya gak suka kumcer. tapi kalau ceritanya seru-seru, wajib nyoba nih
BalasHapussalah satu buku yang masih belum lunas reviewnya TT^TT
BalasHapusOh pak sapardi ternyata menulis cerpen juga ya...aku sekali puisinya berjudul Hujan Bulan Juni.
BalasHapusWaaah review kumcernya SDD, klo aku kurang suka sama cerpen rama shinta kak, walaupun bikin ngakak sih hhe
BalasHapusklo aku lebih suka puisi-puisinya sapardi kak, dibanding cerpennya