Memoir of A So-Callled Mom

Judul Buku : Memoir of A So-Callled Mom

Penulis : Poppy D Chusfani

Tebal : 152 halaman, e-book (getscoop.com)

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Cetakan Pertama : Maret 2014

Siapa bilang menjadi ibu itu mudah? Ada banyak kursus bahasa inggris, les mata pelajaran, kursus melukis, tapi tidak ada kursus menjadi seorang Ibu.Amelia adalah Si Bungsu dari enam bersaudara yang akhirnya memutuskan menikah setelah berpacaran selama delapan tahun. Tak lepas dari sindiran saudara saudara jauh, Amelia dan Baron, akhirnya memiliki anak setelah cukup lama bersabar hati, ini karena ada masalah dengan rahim Amelia. Selama hamil pun, kerap sindiran sindiran dan kata kata pedas diucapkan oleh saudara saudara jauh Amelia, mulai dari pantangan ini itu selama hamil, cecaran pertanyaan tentang kehamilannya dan lain sebagainya yang seakan tak ada habisnya.

Setelah anak Amelia lahir pun, kehidupan Amelia tak semudah impiannya. Tapi ia selalu bersyukur, dan berusaha, oh dan sedikit emosi pula yang turut berperan dalam perjalanannya menjadi seorang Ibu. Orang lain boleh berkata ini itu, tapi bagi Amel, keluarga kecilnya adalah sumber kebahagiaannya. Dan ia tidak boleh melupakan itu.

Buku ini ringan sekali bahasannya, selesai dalam sekali baca. Membaca kisah Amelia mau tak mau membuat saya ingat masa awal saya menjadi ibu. Sama seperti Amel, sesantai santainya seorang Ibu, tetap saja menjadi seorang yang perfeksionis untuk keluarga terutama untuk sang anak. Tapi untungnya keluarga besar saya ngga rese kayak Amel. Mungkin karena kami juga cuma keluarga sederhana, kalau Amel di kisah ini kan Keluarga besarnya sukses sukses dan hampir semuanya mapan berkecukupan, sampai-sampai Amel yang hidup sederhana malah diejek saudara jauhnya. Yah, beruntungnya saya dan betapa ingin saya menyuruh Amel menjitak kepala saudara-saudaranya yang songong itu satu persatu.

Memang sih, kalau sudah menikah, apalagi menjadi Ibu, dukungan keluarga itu perlu. Untungnya keluarga dekat Amel (Ayah, Ibu, kakak kakaknya) banyak mendukung Amel dalam bertransformasi menjadi seorang Ibu.

Karena ini memoir, jadi memang tidak terlalu banyak percakapan di dalamnya, sebagian besar memnag curhatnya Si Amel. Tapi tak perlu khawatir akan pengaturan waktu penceritaannya, karena Mbak Poppy, Sang Penulis, membuat buku ini memiliki alur yang cepat serta padat. 

Pada akhirnya sih, saya suka sama buku ini, dan cocok dibaca sebagai bacaan ringan para Wanita yang ingin menikah atau para lelaki yang ingin melamar pacarnya. 

Kalau kata Amel : Beberapa hal tampak lebih sulit daripada kenyataannya

Buku ini saya baca lewat aplikasi Scoop di android, awalnya sih saya sempat bermasalah dengan gagal mendownload buku yang telah saya beli. Tapi syukurlah, pihak Scoop mau saya kejar-kejar untuk bertanggung jawab terhadap buku yang telah saya beli. Sempet kapok, tapi karena saya punya bayi, dan lemari saya sudah hamper ambrol, saya pilih-pilih lagi kalau meau membeli buku cetak. Lalu kembalilah lagi saya membeli di Scoop ini, dengan tekad bahwa jika kali ini gagal, maka kapok beneran lah. Eh, ternyata buku berikutnya berhasil saya download. Cara membayarnya juga mudah, bisa melalui ATM atau internet banking, karena tagihannya nanti dalam bentuk tagihan Telkom dengan nomor transaksi tertentu yang harus dimasukkan. Setelah melakukan pembelian, dalam 1x24 jam melakukan pembayaran, lalu secara otomatis buku bisa langsung didownload. Total sudah ada 5 buku yang saya download di aplikasi ini. Membacanya juga praktis karena bisa saya lakukan sambil menemani si Adik tidur atau sambil nganggur nunggu jemput kakak sekolah. Cukup bawa hape, dan file aplikasinya juga ngga besar.

Untuk ke depannya, semoga makin banyak buku yang bisa didownload di Scoop ini, serta kalau bisa harganya lebih miring dooonk.,Masa buku cetak sama elektronik bedanya dikit doank. Oh sama respon CS dan admin onlinenya, kalau bisa tiap hari diupdate donk perkembangannya, jadi kita ngga ngerasa ditinggalkan kalau udah komplain ._.