Judul Buku : Alien itu Memilihku
Penulis : Feby Indirani
Penerbit : Gramedia Pustaka
Utama
Cetakan Pertama : 2014
Tebal : 302 halaman, paperback
ISBN : 978-02-03-0541-7
Indah Melati Setiawan adalah
seorang survivor kanker, setelah divonis menderita Ewing Sarcoma yang langka,
karena biasanya kasus ditemui pada pasien anak-anak dan jarang sekali dialami
oleh orang dewasa. Di Maret 2009, kaki kiri Indah mulai terasa bermasalah,
terutama rasa nyeri di kala malam. Setelah dilakukan pemeriksaan, diobati
bermacam macam dan nggak mempan, akhirnya vonis pahit dijatuhkan, Indah
menderita Ewing sarcoma. Sejak itu hidup Indah berubah 180 derajat, di National
University Hospital Singapura, Indah menghabiskan hari harinya dalam perawatan
intensif bagi penderita kanker. Sel pemberontak itu pelan pelan menggerogoti
kapabilitas Indah dalam melakukan kegiatan sehari-hari, bahkan Indah sampai
mengalami patah tulang saat ia jatuh di kamar mandi. Di bawah pengawasan Dr.
Suresh, Indah dioperasi, diradiasi dan dikemoterapi, agar sel sel kanker benar
benar hilang dari tubuhnya.
Buku ini mengisahkan perjuangan
Indah yang luar biasa, pengalaman sakit yang dialami dan pelajaran berharga
yang juga didapat Indah selama proses penyembuhannya. Pahit, muram, tapi yah,
kanker memang penyakit yang pengobatannya tidak hanya membunuh sel-sel mati,
tapi juga meredupkan harapan selama perjuangannya.
Saya pribadi memang sering tertarik membaca memoar para survival kanker,
mungkin ada perasaan emosional dikala melihat mereka para pejuang itu yang
mengingatkan saya akan Mama yang pernah menderita kanker. Yah, tapi Tuhan lebih
sayang terhadap Mama, jadi saya tidak bisa merasakan bagaimana hidup bersama
seorang Survival kanker . Yang pasti, saya tahu bagaimana rasanya memiliki
seorang terdekat yang menderita kanker. Merasakan bagaimana perjuangannya dan
orang orang terdekatnya, melihat bagaimana kanker mengubah fisik seseorang
sampai 180 derajat, jadi sebagian besar yang diceritakan di buku ini, meski
pilu, saya bisa membayangkannya.. Ya seperti kembali ke masa lalu.
Indah adalah seorang yang beruntung, dengan dukungan orang orang tercinta di sekelilingnya, kemajuan teknologi dan akses yang mudah membuat ia menjadi pemenang atas kanker yang pernah menggerogotinya.
Secara keseluruhan, saya kurang nyaman
membaca buku ini. Dibandingkan beberapa buku serupa seperti Hairless milik
Ranti Hannah atau Chicken soup for survivor soul yang juga mengulas kisah hidup
penderita kanker, saya rasa buku ‘alien’ ini terlalu muram. Mungkin penulisnya
memang ahli membawa kisahnya kepada pembaca, sampai-sampai ikut ikutan murung.
Atau memang pembagian proporsi ‘sedih’ dan ‘pelajaran’ yang bisa diambil dari
kisah ini kurang berimbang. Yang sedih-sedih di awal, sedangkan pelajaran dan energy
positif yang bisa ditangkap baru di
akhir buku. Lalu untuk ilustrasinya, saya rasa lebih pas kalau foto-foto di
akhir buku yang diselipkan di tengah tengah kisah, alih alih menggunakan
ilustrasi, pasti akan lebih memberikan ‘feel’ bagi pembaca.
Biar bagaimanapun, membaca kisah
Indah membuat saya semakin mensyukuri hal-hal kecil dalam hidup ini. Terima kasih
karena telah mau berbagi, Indah :)
Oh dan terima kasih untuk Kak Yanah yang telah mengirimkan buku ini :)
Oh dan terima kasih untuk Kak Yanah yang telah mengirimkan buku ini :)
Genre Sick-lit bukan? penasaran andingnya meninggal nggak ya?
BalasHapusHaduh, malah jadi sedih baca kisah tentang Ibunya Vina.
BalasHapus