Judul
Buku : Touché
Penulis
: Windhy Puspitadewi
Penerbit
: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan
Pertama : Mei 2011
Tebal
: 208 halaman, ebook (beli di getscoop.com)
Pernah
menonton seri Heroes? Yang lakonnya remaja-remaja berkekuatan super yang
tersebar di seluruh dunia. Saya dulusenang menontonserial ini, tapi kemudian
bosan oleh episode yang kepanjangan dan cerita yang makin suram.
Touché ini kurang lebih mirip dengan serial Heroes, untuk ide ceritanya. Tentang remaja remaja yang memiliki kemampuan unik saat mereka menyentuh sesuatu. Riska salah satunya, gadis ini memiliki kemampuan menyerap perasaan orang lain yang ia sentuh. Jadi ketika ia (sengaja atau tidak sengaja) bersentuhan (lewat telapak tangannya) dengan seseorang yang sedang bersedih, maka Riska seketika juga ikut merasa sedih.
Suatu hari Riska menemukan kenyataan bahwa ia bukanlah satu-satunya anak berkemampuan lebih dengan sentuhannya. Di satu sekolahnya, ada Dani yang memiliki kemampuan text absorber dan Indra, sang Mind reader. Pertemuan ini atas campur tangan Pak Yunus, guru baru mereka, yang kemudian bercerita lebih jauh tentang orang-orang yang memiliki kemampuan Touché dan sebuah berita buruk. Ada oknum-oknum yang satu demi satu menculik orang-orang yang berkemampuan spesial itu, di seluruh dunia. Bahkan kabarnya, sudah ada satu orang yang dikabarkan hilang, di Indonesia, tepatnya dekat dengan lokasi mereka saat ini, yaitu di Surabaya.
Sialnya, seminggu setelah Pak Yunus membeberkan misteri itu, ia malah hilang tanpa jejak. Penyelidikan Riska, Indra dan Dani menemukan bahwa Pak Yunus diculik. Anehnya, penculiknya meninggalkan sebuah pesan berbentuk puisi.
Mengapa dan dibawa ke mana guru mereka itu? Apakah mereka berhasil memecahkan teka teki ini dab menemukan Pak Yunus sebelum terlambat?
Plot utama cerita ini cukup mendebarkan. Karena cenderung teenlit, maka bacaan ini jelas lebih ringan porsi fantasinya daripada novel fantasi lain. Tetapi tetap saja membuat pembaca penasaran akan kelanjutan bab demi babnya dan ending kisah yang unik.
Pembangunan karakter dari awal lebih ditekankan pada karakter Indra, yang ternyata bermasalah dengan keluarganya karena kemampuan Touchénya tersebut. Riska dan Dani kurang berkembang, meski bisa dibilang dua orang inilah yang penulis jadikan sarana dalam mengembangkan karakter Indra.
Secara keseluruhan, saya cukup suka dengan novel ini. Diselingi humor humor sarkatis, penulis menjadikan bacaan ini tidak membosankan. Meski demikian, ada banyak bolong di plot settingnya. Mungkin karena lokasi settingnya benar benar ada dan bukan rekaan (dan saya tinggal di kotanya). Beda lagi kalau setting yang diambil adalah sebuah kota antah berantah yang rekaan, jadi mungkin saya ngga akan banyak berkomentar.
Jadi
begini detilnya.
- Disebutkan bahwa lokasi Kraton Solo, Pasar klewer dan Jurug ada di sisi Bengawan Solo. Okelah yg Jurug memang ada di dekat Bengawan. Tapi Kratonan dan Pasar Klewer tidak dekat dengan Bengawan.
- mencari rumah di ujung barat Taman Jurug pasti persoalan sulit.
Apalagi kalau rumah itu menghadap ke Barat. Sebab rumah rumah di daerah sana
memanjang dari Timur ke arah Barat sepanjang lebih dari 2 km.
- Grojogan Sewu tidak berada di Temanggung tetapi di TawangMangu. meski
kemudian selanjutnya disebut Tawang Mangu (yang benar)
Loh eh. Udah itu aja sih detil lokasinya. Kalau yang di dalam Kratonan, aku ngga pernah masuk jadi ngga tau benar apa nggak..
mbak vina, ini yg cover barunya gambar co ngadep papan tulis itu ya? (kayaknya iya d... #eh kok dijawab sendiri)
BalasHapus*udah baikan sama sekuup ya mbak?* ;p