Judul Buku : How to Ruin a Summer Vacation
Penulis : Simone Elkeles
E-book, 175 halaman
Liburan
jelas adalah suatu hal yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang, mulai dari para
pekerja sampai anak-anak sekolah. Apalagi libur panjang selama tiga bulan. Yup,
Libur Musim panas di Amerika memang selama itu, keren ya?!! Duh, kalau aku
pasti malah bingung mau ngapain libur tiga bulan? XD
Nah,
liburan kali ini, Amy harus ikut ayah kandungnya pulang ke kampung halaman, Israel. Awalnya
Amy menolak setengah mati, dia ngga mau pergi bersama ayah yang bahkan ngga
tinggal bersamanya dan ngga pernah ada untuknya. Apalagi si ayah itu sekarang
mengajaknya ke Israel,
negara yang kabarnya penuh dengan belantara bom dan nyawa melayang. Ouch! Amy
masih ingin hidup, donk. Mending juga dia menghabiskan liburan di Amerika, ikut
kemah atau nonton konser. Tidak pernah sekalipun terlintas dalam impiannya
bahwa ia akan ke Israel.
Tapi
sekuat apapun, Amy tetap harus menyerah, ikut dengan Ron, ke negara konflik di
Timur Tengah itu.
Liburan
Amy di kota
suci yang serasa neraka pun dimulai....
Mulai
dari bahasa Hebrew yang asing di telinganya, lalu sepupu perempuan yang jelas
memusuhinya, anak lelaki bernama Avi yang terus menerus mengganggunya. Amy
benar-benar ingin pulang ke Amerika, kecuali ada satu hal yang menahannya tetap
di Israel.
Alasan
itu adalah karena ibu Ron, terkena kanker. Safta, panggilan Amy kepada Sang
Nenek, adalah seorang wanita lembut yang pandai sekali bercerita. Amy merasa
nyaman dan bahagia berada di sisi wanita sepuh itu, sehingga ketika Amy
menghadapi masalah atau hanya ingin sekedar menghabiskan hari, Amy akan masuk
ke kamar Safta dan mengobrol dengannya.
Kisah
Amy nggak hanya tentang hubungan ia dan ayahnya, tetapi juga hubungan Amy
dengan cinta musim panasnya. Ah,
membaca buku ini membuat perasaan saya naik turun, kadang sebel kadang kasihan
juga sama Amy. Gadis ini tipe yang gampang meledak-ledak, susah dikendalikan,
semaunya sendiri dan yang memperburuk adalah sifatnya yang keras kepala. Amy
boleh jadi kecewa karena ia lahir dari hubungan semalam sepasang manusia yang
alhasil membuatnya merasa tidak diinginkan di dunia. Itulah yang membuat Amy
tidak suka dengan ayah kandungnya.
Secara keseluruhan, penulis membuat tokoh
Amy dalam kisah ini berkembang. Dari seorang yang kekanak-kanakan, akhirnya Amy
tumbuh menjadi lebih dewasa. Konflik yang digarap juga meski sudah biasa tetapi
bisa dibilang tidak sederhana. Tentang keluarga dan cinta anak muda. Yang
spesial dalam kisah ini adalah ada unsur relijius di dalamnya, yang jelas tidak
bisa dihindari karena latar cerita mengambil wilayah Israel. Kepercayaan,
Tuhan dan Cinta diramu menjadi cerita yang apik dan membuat pembacanya betah
menghabiskannya. Porsi masing masing juga sudah pas dan cerita tambahan di
dalamnya juga melengkapi cerita intinya.
Liburan Amy tidak hanya sekadar liburan
lagi. Ia bertualang menjelajah Israel, dan menjelajahi hatinya sendiri.
“You can run from some problems, but then you get caught up in others.”
3/5
bintang untuk kisah ini.
Be First to Post Comment !
Posting Komentar