Shimmer (Riley Bloom 2)

Judul Buku : Shimmer (Riley Bloom 2)

Penulis : Alyson Noel

Penerjemah : Reni Indardini

Penerbit : Mizan Fantasi

Cetakan Pertama : April 2012

Tebal : 166 halaman, paperback

ISBN : 978-979-433-675-5

Bodhi dan Riley menikmati liburan mereka di St. John, bersama debur ombak dan jilatan lembutnya di telapak kaki yang menenangkan. Setidaknya cukup menenangkan sampai Riley melihat seekor anjing menyeramkan yang seakan hadir dari neraka. Terdesak rasa penasaran, Riley memutuskan untuk mengikuti arah datang anjing itu agar ia dapat mengetahui mengapa anjing itu muncul tiba-tiba, meskipun Bodhi sudah melarang Riley agar tidak ikut campur dalam urusan arwah yang tidak diperintahkan Dewan.
Riley yang terus berjalan akhirnya bertemu dengan hantu seorang anak perempuan bernama Rebecca di sebuah pemakaman lawas yang sudah tidak terurus. Di pemakaman itu Riley merasa amat sedih dan marah karena tiba-tiba saja ia mengingat masa lalunya yang menyakitkan. Setelah peristiwa dramastis itu, Rebecca menghilang, dan Riley sadar bahwa Rebecca bukanlah gadis yang manis seperti terlihat dari luar.

Rebecca punya sisi gelap -Hal.29

Yang lebih parah, Bodhi dan Buttercup si Anjing terjebak dalam permainan amarah Rebecca. Riley merasa bertanggung jawab karena kalau bukan karena dia yang keras kepala maka dua sahabatnya tidak akan bertemu dengan Rebecca dan kejadian buruk ini terjadi. Mungkin dengan menyeberangkan Rebecca bisa menyelamatkan Bodhi dan Buttercup, tapi bisakah Riley? Pengalamannya menyeberangkan saja baru dimulai kemarin.

Saat itulah hantu lainnya muncul, seorang laki-laki yang memperkenalkan dirinya sebagai Pangeran, padahal pakaiannya compang camping lebih mirip disebut pengemis daripada Pangeran. Tetapi lelaki ini menjelaskan hal-hal yang mungkin berguna bagi Riley untuk menyelamatkan sahabat-sahabatnya dan membantu menyeberangkan Rebecca.

Tapi tanpa bantuan dari Sang Mentor, apa Riley cukup percaya diri dan berani menghadapi Rebecca yang secara tidak langsung harus membuat Riley kembali merasakan pahit masa lalunya sendiri?

Buku kedua Riley Bloom ini cukup menghibur meski saya lebih suka buku pertamanya. Karakter Riley masih keras kepala, egois dan masih meledak ledak sama seperti di buku satu. Seakan-akan pengalaman menyeberangkan arwah sebelumnya masih belum mengajarkan sesuatu padanya. Sedangkan pada buku ini, kisah Bodhi mendapatkan versi yang lebih dalam terutama tentang masa lalunya yang misterius.

Kalau di buku pertama kita lebih disuguhi cerita yang ringan, di buku kedua ini penulis seakan sengaja menyisipkan petuah petuah hidup lewat pengalaman Riley saat menyeberangkan arwah-arwah yang ditahan oleh Rebecca, terutama pelajaran tentang keikhlasan dan memaafkan. Mungkin penulis berharap bahwa para remaja yang membaca kisah ini tidak hanya mengambil apa yang tersurat tetapi juga menyerap yang tersirat tentang kehidupan. Seringkali kita menyesal karena suatu hal atau barangkali kita memiliki pengalaman emosional sampai rasa marah yang akan selalu kita ingat karena suatu perbuatan. Di buku ini penulis menghadirkan sosok Rebecca sebagai wujud nyata yang seakan berbicara bahwa kenangan kenangan menyiksa itu akan menggerogoti jiwa kita perlahan-lahan. Dari dalam. Buat saya ini hal mendasar yang ada dalam kisah Riley kali ini.

Meski demikian tetap ada kekurangan cerita, yaitu pada alur dan keteraturan jalan ceritanya. Entah darimana kok Riley tiba tiba bisa menyebutkan benua Afrika atau pantai Karibia yang sebelumnya nggak dibahas. Sedikit typo juga saya temukan di beberapa tempat. Tapi pelajaran berharga yang saya dapatkan dari buku ini serta hiburan dari humor humor sarkatis dan bahasa yang nyablak yang digunakan, membuat saya betah dan enjoy aja baca buku ini.

Semoga demikian pula dengan kalian.

"Namun demikian, aku terus melangkah maju, menawarkan harapan, cinta, dan belas kasih - tiga kekuatan terbesar dan terkuat di alam semesta."- Hal. 126