Judul
Buku : Mendekap Rasa
Penulis : Aditia Yudis dan Ifnur Hikmah
Penyunting : Yuliya Febria
Penerbit : Bukune
Tebal : 394 halaman, paperback
Cetakan pertama : Januari 2013
ISBN : 978-602-220-091-8
Penulis : Aditia Yudis dan Ifnur Hikmah
Penyunting : Yuliya Febria
Penerbit : Bukune
Tebal : 394 halaman, paperback
Cetakan pertama : Januari 2013
ISBN : 978-602-220-091-8
Carissa
Purnadiredja adalah seorang desainer muda yang namanya tengah gemilang, baik
dalam hal bisnis maupun gosip terbaru yang mengungkit rencana pernikahannya
yang batal bersama Si Calon. Suatu ketika, ia berkenalan dengan Michael, lelaki
yang rencana pernikahannya juga gagal karena ditinggal oleh Si Wanita. Destiny?
Maybe.
~Balik
lagi ke cerita~
Singkatnya,
Carissa jatuh cinta terhadap Mike, panggilan untuk Michael, dan ingin menikah
bersama lelaki 'sempurna' itu. Padahal Carissa tahu bahwa Mike belum bisa
melupakan Amelia, wanita yang meninggalkan pernikahan mereka. Tapi Carissa terbiasa
menjadi yang terbaik, ia biasa menjadi idola. Nah, ketika ia tahu bahwa Mike
susah ditaklukkan, Carissa menempuh jalan terburuk untuk menjadikan Mike
suaminya.
Berhasil
sih.
Tapi
apa iya mereka terus bahagia?
Apa
iya Mike akhirnya bisa membuang ingatannya jauh-jauh dengan Amelia dan
menggantinya dengan Carissa?
Uhuk,
baca bukunya aja ya X)
Pertama
membaca judul buku ini dan melihat ketebalannya, saya sudah jiper duluan. Tapi
mau tak mau, karena ini hadiah dari Arisan GagasMedia dan Bukune (terima kasih
~~~\o/) maka harus saya baca. Donk. Dan eh ternyata saya selesai dalam dua hari
saja. *rekor juga nih XD
Carissa
adalah seorang wanita yang manja, meski sebenarnya ia terlihat cukup mandiri.
Ia terbiasa menjadi juara, menjadi yang paling diinginkan, menjadi yang paling
didambakan. Dan ia tidak terima ketika ada orang lain yang menolak kehadirannya
atau menggesernya dari peringkat "paling..."
Dengan
kebiasaannya itu, menjadikan Carissa memiliki sifat yang menyebalkan. Ia tidak
peka, bicaranya sinis, sering berburuk sangka, dan kadang sampai menghina.
Emosinya labil, bahkan sering meledak-ledak.
Sedangkan
Mike, adalah lelaki yang sabar, setia dan penuh pengharapan. Sayangnya ia
ceroboh, gegabah dan selalu memendam masalah. Mike orang yang efisien, meski ia susah sekali move-on dari masa
lalu.
Dua orang tokoh utama yang 'unik' ini
merupakan kekuatan yang membangun ide cerita. Karena perbedaan dan kesamaan
sifat negatif keduanya membuat cerita dalam buku ini tidak biasa, meski kadang
saya juga ikut sebal saat Carissa atau Mike 'berbuat ulah'. Tapi kan itu
kekuatan sebuah cerita, mampu membuat pembaca merasakan emosi yang terlibat di
dalamnya.
Nah, tapi selain hal-hal positif di atas,
ngga adil donk kalau saya ngga kasih masukan untuk buku ini? :p
Saat membaca halaman-halaman pertama, saya
masih bingung kenapa pertemuan Carissa dengan Narendra, (mantan pacar yang
mengenalkannya dengan Mike) dilakukan di Jogja? kenapa nggak langsung di
Jakarta saja, jadi alur ceritanya nggak banyak makan tempat.
Lalu di halaman 29, perpindahan lokasi
ceritanya kasar sekali. Kenapa Mike dan Carissa nggak liburan aja di Bali, jadi
ngga perlu memaksakan Gili Trawangan masuk ke dalam sempilan ceritanya.
typo di halaman 296 baris ke-16 :
Nareswati harusnya Nareswari
dan kalau saya boleh kasih masukan,
penggunaan hurufnya cantik sih di tiap bab, tapi jadi agak susah dibaca. Gimana
kalau milih yang cantik tapi gampang dibaca aja ._.
Overall saya suka dengan cerita di buku
ini, alur cepat dan tokoh unik. meski tetep pakai Drama, tapi menyenangkan kok
dinikmati. Bukankah hidup kita pun sebenarnya hanya drama?
Kutipan yang saya sukaaa banget di buku
ini,
”Mungkin, yang paling gue takutkan adalah ketika gue buka mata pagi hari dan dia nggak cinta lagi sama gue”-Hal.218
Be First to Post Comment !
Posting Komentar