Judul Buku : Nedera
Penulis : Alexia Chen
Penyunting : Salahuddien Gz
Penyelaras Bahasa : Endah Sulwesi
Penerbit : Dolphin
Cetakan Pertama, 2013
Tebal : 416 halaman, paperback
ISBN : 978-979-1701-07-5
Ini novel kesekian yang saya baca
yang berhubungan dengan Vandaria. Beberapa teman menyarankan saya membaca novel
ini karena menurut mereka novel ini lebih ringan untuk dinikmati daripada novel
Vandaria lainnya yang telah saya baca. Maka ketika ada tawaran swap dengan
Rahib (Om Tanzil), berbahagialah saya mendapatkan buku dengan sampul keren di
depannya. Apalagi latarnya biru, warna favorit saya, harapan waktu membuka
halaman pertamanya adalah, semoga novel ini tidak mengecewakan saya.
Cerita ini tentang kakak beradik,
Leofric dan Lyse Tordynn yang tinggal di sebuah desa bernama Hoven. Mereka
merupakan keturunan separuh frameless yang memiliki kemampuan untuk bisa
merasakan kehadiran 'sesuatu' yang gelap dan terasa jahat. Kehidupan mereka di
Hoven awalnya baik-baik saja, sampai kemudian muncul seorang lelaki bernama
Skys Rothis.
Skys adalah warga dari desa
tetangga, Nedera, desa yang ternyata telah dikuasai oleh Deimos,
makhluk-makhluk kegelapan yang seharusnya tidak dapat muncul ke tanah Vandaria.
Skys mengunjungi kakak beradik itu untuk meminta pertolongan agar mereka
membantu menyelamatkan adik perempuannya, Faye, yang terperangkap di Nedera dan
tubuhnya separuh dikuasai oleh deimos wanita yang licik dan jahat.
Demikian pula dnegan seluruh warga
Nedera, tubuh-tubuh mereka telah dikuasai Deimos yang kemudian berubah bentuk
saat malam tiba. Mereka dikurung oleh Skys dalam Nedera sehingga tidak ada satu
deimos yang dapat keluar-masuk seenaknya.
Leofric jelas menolak membantu, ia
harus melindungi adiknya dari apapun, terutama setelah orang tua mereka pergi
dan belum kembali lagi sejak lama. Tetapi serangan deimos meluas, tidak hanya
Nedera, bahkan penduduk Hoven pun terancam keselamatannya. Untuk itu Leofric
harus membuka semua rahasia yang selama ini telah ia pendam tentang dirinya dan
adiknya, tentang orang tuanya yang pergi, tentang kemampuan mereka, dan apa
yang mungkin bisa mereka lakukan terhadap Nedera.
Apa yang sebenernya disembunyikan
Leofric? Sanggupkah mereka menyelamatkan Faye dan menghancurkan Deimos yang
bersemayam di Nedera?
Secara keseluruhan, saya setuju
bahwa novel ini jauh lebih ringan ketimbang novel Vandaria lain yang sudah saya
baca (Ratu seribu Tahun, Redfang, Takdir Elir, dan beberapa judul lain). Meski
alurnya di awal masih terasa kurang cepat, tapi di akhir-akhir, penulis mampu
membuat saya penasaran akan tindakan apa yang akan dilakukan para tokoh utama.
Novel ini buat saya juga terasa feminin, karena ada unsur romance yang cukup
banyak mengambil porsi, tidak seperti kisah Vandaria lainnya yang sangat
maskulin. Meski demikian, unsur perangnya tetap diceritakan dengan detail,
meski tidak brutal.
Dialog antar tokoh juga terbangun
dengan apik, masing-masing memiliki ciri khasnya sendiri dalam mengambil
pilihan kata. Peristiwa yang runut dan ilustrasi yang ada di dalam buku ini
juga memberikan kepuasan sendiri bagi si Pembaca. Hanya saja buat saya pribadi,
alurnya di awal masih kurang cepat dan agak membosankan. Ide cerita untuk
menyelamatkan Nedera terasa biasa saja, seakan bukan ide utama kisah ini.
Mungkin penulis perlu memberikan sentuhan lainnya atau menyelipkan
kejutan-kejutan dalam perjalanan mereka ke Nedera, misalnya, atau tentang
penjelasan fakta yang lebih menarik alih-alih didapat dari mimpi atau kemampuan
magis salah satu Tokoh Utama.
Tokoh
favorit saya adalah Leofric, kakak yang punya muka selalu ditekuk ini sangat
sayang terhadap adiknya. Ia memikul tanggung jawab melindungi Si Adik, meskipun
harus menyimpan rahasia yang membuatnya 'mungkin' menyebabkannya dibenci.
Leofric juga tangkas dan cermat dalam menyusun strategi, meski ia keras kepala
dan susah untuk percaya dengan orang lain, tapi toh ternyata dia juga punya
sisi halus dalam dirinya.
"Aku akan melindungi orang yang berarti bagiku."- Skys Rothis
Nedera
mengajarkan kita untuk mencintai dan mempertahankan apa yang kita miliki,
apalagi jika itu adalah orang-orang terdekat kita. 3/5 bintang untuk Nedera. :)
Review ini diposting dalam rangka Baca Bareng BBI 'Novel Debut 2013'
jadi sebenernya seri vandaria ini saling berhubungan nggak vin satu sama lain? pengen nyobain baca tapi agak bingung mulai dari mana ;D
BalasHapusAku jg bingung dengan vandaria saga ini, entah ada berapa banyak buku trus nyambung apa gak seperti kata mba astrid diatas.
BalasHapusAku cuma baca yang vandaria buku paling pertama aja deh, trus sayangnya kurang sesuai dengan selera aja makanya brenti tapi lumayan lah indonesia udah mulai punya serial fantasi meskipun masih berbau barat
hahah, klau paling awal ceritanya mungkin baca Ratu seribu tahun.
BalasHapustapi iya bener, esi, emang masih kebarat baratan sih menurutku ._.