Judul Buku : Miracle Journey – Kisah Perjalanan Penuh
Keajaiban Kitta Kafadaru
Penulis : Yudhi Herwibowo
Penerbit : Elex Media Komputindo
Cetakan Pertama :
Januari 2013
Tebal : 174
halaman, paperback
ISBN :
978-602-02-0379-9
Tak ada seorang
bayi yang dilahirkan ke dunia dengan membawa semua hal yang ia ingini,
begitupun dengan Kitta Kafadaru, seorang anak lelaki yang dilahirkan dengan
punuk di punggungnya.
Tersebutlah di
sebuah desa bernama Kofa, di utara kota Larantuka, Nusa Tenggara Timur dulu
sekali pernah terjadi hujan debu yang kemudian menutupi Kofa hari itu. Desa itu
memang merupakan desa yang gersang, hujan jarang turun di sana, tapi kemudian
cuaca berubah drastis, Kofa berubah menjadi desa yang subur, begitu hijau dan
hampir semua tanaman dapat mengakar. Di empat penjuru desa juga terdapat empat
mata air yang selalu mengalir bahkan sampai membentuk danau kecil. Singkat
kata, Kofa adalah oasis berharga di tengah daerah yang kering kerontang.
Di desa itulah
Kitta Kafadaru dilahirkan dan dibesarkan, semula orang-orang sering mengejek
keadaannya yang spesial, tapi lama kelamaan mereka merasa sungkan sendiri,
karena mereka menyadari ada yang berbeda dengan Kitta. Ia memiliki kemampuan
untuk menyembuhkan seseorang, sehingga banyak yang kemudian segan terhadapnya.
Suatu hari, Kitta berhasil menyembuhkan seorang gadis yang berparas jelita dari
luka bakar yang parah, dan Kitta jatuh cinta terhadap gadis itu. Tetapi sayang
cintanya bertepuk sebelah tangan, sehingga Kitta kemudian melakukan perjalanan
jauh mengembara meninggalkan desa tercintanya.
Di perjalanan,
Kitta bertemu dengan banyak orang yang menceritakan banyak kisah terhadapnya.
Ada seorang lelaki tua yang memiliki kisah-kisah ajaib, lelaki dengan elang yang melayang di atas
kepalanya, lalu ada perempuan bernama Tiana yang sering bersenandung misterius
di hutan mati. Kitta juga bertemu dengan seorang lelaki yang mengisahkan
tentang bencana desanya karena seorang anak Iblis, bertemu dengan perempuan
yang merindukan air bah dan ia juga bertemu dengan Sang Legenda yang merupakan
pemanggil hujan.
Dalam perjalanan
itu Kitta berusaha menutupi kemampuannya dalam menyembuhkan seseorang, ia hanya
ingin menjadi manusia biasa yang berkelana, tak lebih dari itu. Tapi kejadian
demi kejadian selalu menggerakkan hati Kitta sehingga ia kemudian melunakkan
keinginannya dari yang bertekad tidak akan menolong siapapun kemudian menjadi
akan menolong tiga orang dalam perjalanannya kelak.
Mungkinkah dengan
demikian Kitta akan berhasil menjadikan dirinya seperti manusia biasa lainnya?
Atau memang keistimewaan yang ia miliki merupakan anugerah yang seharusnya ia
syukuri bukan ia tutupi?
Kitta bagi saya
seperti pencerminan dari manusia-manusia yang ada di dunia ini. Kita semua
diberikan kelebihan meski mungkin ada sebagian orang yang kurang mensyukuri
kelebihannya tersebut. Dengan membaca cerita Kitta, saya sebagai pembaca jadi
lebih bersyukur atas apa yang Tuhan berikan kepada saya, alih alih meratapi
kekurangan yang ada.
Saya seperti
diajak berkelana bersama Kitta, dan bagian yang paling saya suka adalah ketika
Kitta bertemu dengan lelaki tua yang memiliki kisah-kisah ajaib. Dan satu
pesannya yang cukup berkesan bagi saya,
“Semua yang diciptakan tentu selalu ada tujuannya.”- Hal. 41
Dan sepertinya
buku ini memang dibuat untuk tujuan yang lebih dari sekadar menceritakan
perjalanan Kitta yang luar biasa, tapi untuk menyentuh hati pembacanya dengan
cara yang tak biasa. Selamat membaca. :)
Be First to Post Comment !
Posting Komentar