Judul Buku : Beat The
Reaper – Menaklukkan Maut
Penulis : Josh Bazell
Penerjemah : Putri Dewi
Editor : Johanes Trihartanto dan Fransiska R. Uli
Penerbit : Esensi (Penerbit Erlangga)
Cetakan Pertama : 2012
Dilihat dari judulnya, mungkin memang buku ini masih ada
hubungannya antara dokter dan mafia. Tapi kalau tokoh utamanya adalah seorang
dokter yang dulu pernah jadi mafia, nah, itu dia yang membuat buku ini punya
cerita yang tidak biasa.
Dr. Peter Brown sebenarnya adalah seorang dokter residen yang
biasa-biasa saja. Jam di putaran hidupnya sebagian besar ia gunakan untuk
bekerja-bekerja dan bekerja. Sampai suatu hari pertemuannya dengan seorang
pasien membuat Peter makin waspada.
Pasien itu adalah seorang kenalan Peter dulu saat ia masih
bergelut di dunia mafia, namanya Squillante. Tetapi setelah berbagai hal
terjadi dalam hidupnya dan Mafia hanya membuat semuanya makin berantakan, Peter
melarikan diri dari dunia penuh darah itu. Nah, Peter bingung harus ia apakan pasien itu, apa ia biarkan sembuh atau lebih
baik ia bunuh?
Toh kalau dibunuh,
hidup Peter akan tetap normal dan tak ada yang perlu dirisaukan lagi. Nah,
sialnya, si Pasien ini telah memberitahu anak buahnya kalau-kalau ia mati,
berarti ia dibunuh oleh Bearclaw, nama panggilan Peter saat ia masih menjadi
mafia. Karena itu, kemudian Peter berusaha menyelamatkan hidup pasien itu, yang
tidak bisa dibilang mudah.
Berhasilkah Peter
mempertahankan pekerjaannya dan menyelamatkan nyawa si pasien itu?
Bagaimana
kehidupan dokter di rumah sakit sepertinya merupakan bagian besar yang
diceritakan penulis di buku ini. Melalui alur yang maju mundur, pembaca juga
diberitahu asal mula Peter masuk ke dunia mafia sampai akhirnya ia memilih
menghilang dari kehidupan kelam itu.
Yang membuat cerita ini unik, menurut saya
adalah tokoh Peter itu sendiri. Saya rasa nggak banyak kisah yang memilih tokoh
utamanya adalah ex-mafia dan seorang dokter residen.
Mmebaca buku ini
mau tak mau mengingatkan saya dengan Dr. House, sebuah serial yang memiliki
tokoh utama seorang dokter yang cuek, semaunya, tapi lihai dalam analisa
terhadap pasien. Bedanya mungkin karena House bukan mafia, ya.. :D
Banyak istilah
kedokteran yang digunakan dalam cerita di buku ini, yang berimbas kepada
catatan kaki yang aduhai kadang panjang-panjang dan huruf yang menurut saya
ukurannya kurang besar untuk dapat dinikmati.
Di awal cerita
memang sempat membosankan, tapi saya akui saya penasaran dengan kisah si Peter
ini. Secara keseluruhan saya rasa tiga setengah bintang layak untuk buku ini.
haha, sama mbak, aq jadi inget sama Dr. House, mungkin karena gayanya yang sinis dan seenaknya sendiri itu ya, cmn kalah aksi bela-dirinya aja :D
BalasHapusEndingnya dooong... yang di ruang pendingin apalah itu... gila banget!!!
BalasHapuswuiiih...