Judul Buku : Manxmouse
Penulis : Paul Gallico
Penerjemah : Maria Lubis
Penyunting : Abu Ibrahim
Penerbit : Media Klasik Fantasi (divisi Mahda Books)
Cetakan Pertama : April 2011
Tebal : 228 halaman, paperback
ISBN : 978-602-97067-3-4
Suatu hari, seorang perajin keramik bernama Tiddly merasa
akan membuat sebuah Mahakarya, yaitu seekor tikus yang akan amat mirip dengan
bentuk tikus aslinya. Tikus ini dibuat oleh Si Perajin dengan mengerahkan
seluruh kebijaksanaan dan pengetahuan yang ia miliki. Keesokan paginya, sambil
berharap-harap cemas seperti apa Mahakarya yang telah jadi, Si Perajin
mengeluarkan benda yang berada di dalam tungku. Tapi ternyata yang ia buat
bukan sebuah tikus biasa. Tikus itu berwarna biru, tidak memiliki ekor, cakar
depannya milik monyet dan telinganya panjang seperti kelinci.
Ya, Si Perajin membuat seekor Manxmouse, tikus yang memiliki
ciri tidak berekor.
Ajaibnya, tikus
keramik ini kemudian hidup dan melarikan diri dari rumah Si Perajin. Dan inilah
awal petualangannya..
Di jalan, ia
bertemu Clutterbumph, makhluk yang sangat suka menakut-nakuti siapapun,
termasuk si Manxmouse yang saat itu ada di dekatnya. Tetapi Clutterbumph tidak
bisa menakut-nakuti jika orang yang akan ditakutinya tidak memiliki ketakutan
terhadap sesuatu. Nah, Manxmouse ini ternyata sama sekali tidak takut terhadap
apapun. Jadi gagal donk perjuangan Clutter buat menakut-nakuti si Manxmouse.
Tapi di akhir pertemuan mereka, Clutter menyampaikan pesan
”Berhati-hatilah terhadap Kucing Manx”, Hal. 28
Manxmouse pada awalnya
tidak terlalu khawatir terhadap pesan yang disampaikan Si Kucing Manx. Tetapi
lama kelamaan hampir semua hewan yang ia temui selalu memberikan sorot mata
prihatin ketika menyampaikan pesan yang serupa, bahwa Manxmouse adalah milik
Kucing Manx, itu sudah ketetapannya. Semakin lama, ia mulai khawatir terhadap
Kucing Manx. Seperti apa wujudnya, dimana tinggalnya, bagaimana kisah akhir
hidupnya yang sudah ditentukan menjadi milik Kucing Manx tersebut?
Manxmouse bertemu
banyak sekali hewan dan orang-orang sebelum akhirnya ia bertemu Kucing Manx.
Ada Kapten Pilot Hawk Si Elang, Nelly si Gajah Gugup, Burra Khan Si Harimau. Tapi yang paling saya suka adalah pertemuannya dengan Wendy H. Troy, seorang
anak perempuan yang juga memberikan nama kepada Manxmouse, yaitu Harrison G.
Manxmouse. Si Wendy ini senang karena akhirnya memiliki teman, tetapi ketika ia
membawa Manxmouse ke sekolah, keributan terjaid dan Wendy dihukum karena
membawa makhluk imajinasi ke sekolah. Manxmouse juga ditangkap dan direncanakan
akan dibedah untuk diteliti jika ia tidak segera diselamatkan.
Satu kalimat indah
yang saya temukan di bab ini
”Karena kita tidak pernah diizinkan menyimpan impian kita yang paling kita sayangi.”~ Hal.110
Perjalanan
Manxmouse terus berlanjut sampai akhirnya ia memutuskan akan menghadapi
takdirnya sendiri. Ia akan mencari Kucing Manx. Namun sanggupkah ia menyerahkan
dirinya dengan rela untuk disantap Si Kucing?
Buku yang terdiri
dari 12 bab ini benar-benar menyenangkan dibaca dari awal sampai akhir.
Kalimat-kalimatnya sederhana, bahkan dalam dua hari saya sudah selesai
’menghabisinya’. Perjalanan Manxmouse mengantarkan saya pada satu pesan moral
yang kuat tertanam, bahwa
”Ketakutan itu ada karena ditanam. Selayaknya kertas, sebenarnya awal kita lahir ke dunia, kita tidak membawa ketakutan. Ia diciptakan bersama waktu dan pengalaman. Tapi bukan berarti harus ditinggalkan, karena terkadang ia harus dihadapi dan ditaklukkan.”
Sampul bukunya
sudah manis, Cuma agak keramaian kali ya, saya Lebih suka cover dari HarperCollins. Ilustrasi di dalam buku juga membantu
saya berimajinasi saat membaca. Terlebih font yang bersahabat dan tebal tidak
terlalu berat menambah nilai plus pada buku ini. Dan ending cerita
yang manis menjadikan saya merekomendasikan buku ini kepada mereka yang suka
bacaan ringan khas anak-anak.
Cerita manxmouse
ini telah diadaptasi menjadi seri televisi untuk anak-anak di Jepang dengan
judul Tondemo Nezumi Daikatsuyaku: Manxmouse (Manxmouse's Great Activity) dan juga telah disiarkan oleh Nickelodeon
pada tahun 1990an dengan judul The Legend of Manxmouse.
Empat bintang
untuk Manxmouse! :)
Sedikit tentang Paul Gallico
Ia lahir pada 26 Juli 1897 di New York. Karirnya berawal sebagai penulis dan
editor berita olahraga di New York Daily News. Dia telah menerbitkan lebih dari
30 buku yang beberapa diantaranya juga telah diadaptasi ke dalam film. Anda
bisa mengunjungi karya-karyanya di web http://www.paulgallico.info/
hihii lucu ya si manxmouse, pelajaran terhebat ada di bab terakhir kayaknya ...
BalasHapusya ilustrasinya juga menarik, dan setuju lagi, buku ini walo simpel tapi berbicara tentang hal besar, yakni takdir dari keberadaan kita di dunia ini. bahwa kita harus bersemangat dlm kehidupan
BalasHapuskalau lihat cver yang Harper Collins ko merasa bukan manxmouse ya, tapi seperttii kelinci
BalasHapusih, Manxmouse nya HarperCollins lucu banget yaa..
BalasHapus@ dion : setujuuuu
BalasHapus@ Mas Tezar dan Mbak Zee : eh tapi itu lucu.. dia kan memang punya telinga kelinci :D