Judul buku : The Gathering
Penulis : Anne Enright
Penerjemah : Rika Iffati Farihah
Penyunting : Reni Indardini
Penyelaras Aksara : Ike Sinta Dewi
Penerbit : Voila (PT Mizan Publika)
Cetakan I : November 2009
ISBN : 978-979-3714-52-3
”Terkadang harus ada kematian untuk menyadarkan kita akan pentingnya kehidupan”
Sejujurnya saya membeli buku ini karena label “ A New York Times Bestseller dan A Man Booker Prize Winner” di cover depannya. Kisahnya berawal ketika Abang Veronica yang bernama Liam ditemukan meninggal dunia karena bunuh diri di laut. Jenasahnya ditemukan oleh orang-orang di pesisir Brighton. Kabar buruk ini harus ia beritahukan kepada ibu mereka. Wanita yang telah melahirkan 12 belas anak dan telah mengalami 7 kali keguguran itu sayangnya sedang sakit jiwanya, sehingga untuk mengabarkan berita dukacita itu Veronica berupaya agar hati-hati sekali. Veronica juga harus memberitahukan berita kemalangan ini terhadap saudara-saudaranya yang lain, yang masih hidup tentunya, sebab beberapa saudaranya juga telah meninggal dunia.
Selain menceritakan kisah Veronica, penulis juga menceritakan tentang kisah Ada Merriman, nenek Veronica, ketika ia masih muda. Bagaimana pertemuan Ada dengan seorang laki-laki yang menjadi suaminya, bagaimana kisah hidup Ada dan kenyataan-kenyataan pahit yang terjadi di keluarga mereka selama 3 keturunan. Serta kemungkinan penyebab Liam bunuh diri, yang tidak diketahui saudara-saudara apalagi oleh Ibu mereka. Semuanya masih diceritakan dari PoV Veronica, sayangnya batas antara itu kenyataan atau angan-angan Veronica tidak ada batas yang jelas di cerita ini. Belum lagi tentang hantu-hantu masa lalu yang bangkit dan menggentayangi Veronica, mereka seperti menceritakan kembali kisah-kisah hidup mereka dalam pikiran Veronica.
Penulis menceritakan kisah di buku ini dengan humor- humor yang sarkatis dan sayangnya beberapa penggal kisah diceritakan dengan bahasa yang agak berbelit-belit. Seperti di halaman 136, yang saya malah jadi bingung maksudnya.
”Tak ada yang tidak akan dikatakan Ayah”
Nuansa drama yang timbul ketika membaca kisah ini juga sangat kuat sekali, PoV Veronica yang bercerita tentang dirinya dan keluarganya yang suram ikut membuat saya merasakan betapa kacaunya keluarga itu. Penulis juga dengan lengkap menceritakan bagaimana latar suasana dalam cerita, yang membuat saya mampu membayangkannya dan membantu memahami jalan cerita.
Entahlah, menurut saya bahasa yang digunakan yang kadang berbelit-belit dan alur cerita yang maju mundur secara tidak jelas, serta kebingungan saya dalam menentukan apakah itu imajinasi Veronica atau benar-benar kenyataan membuat saya hanya mampu memberikan dua bintang untuk novel ini.
Sekilas tentang Anne Enright
Anne lahir pada 11 Oktober 1962 di Dublin, Irlandia. Setelah belajar menulis kreatif di bawah bimbingan Malcolm Bradbury dan Angela Carter di University of East Anglia, dia bekerja sebagai produser dan Direktur Radio TelefÃs Éireann, Dublin, selama enam tahun. Sambil bekerja, ia menulis cerita pendek, yang kemudian dibukukan dalam The Portable Virgin. Buku yang terbit pada 1991 ini menjadi karya perdananya.
Sejak memutuskan menjadi penulis profesional pada 1993, ia semakin aktif mengeksplorasi tema-tema, seperti hubungan dalam keluarga, cinta, seks, keadaan Irlandia di masa-masa sulit, dan semangat zaman modern. Tiga novelnya yang lahir berturut-turut adalah The Wig My Father Wore (1995), What Are You Like? (2000), dan The Pleasure of Eliza Lynch (2002). Pada 2004 ia menulis buku nonfiksi berjudul Making Babies: Stumbling into Motherhood.
Sebelum menerima Booker, karya-karya Anne tidak banyak mendapat perhatian publik, padahal beberapa penghargaan telah diraihnya. The Portable Virgin memenangi penghargaan Rooney Prize for Irish Literature 1991. Sementara itu, What Are You Like? masuk daftar pendek The Whitbread Novel Award dan memenangi The Encore Award.
Adapun mengenai The Gathering, peresensi di The New York Times berpendapat bahwa ia tidak menemukan adanya kesenangan dan keriangan dalam buku ini. Anne mengakui, biasanya ketika sedang mencari buku, pembeli selalu memilih buku-buku yang dapat menceriakan mereka. "Dengan motivasi seperti itu, mereka tidak akan memilih buku saya," ujarnya.
Tapi kini, setelah menggondol Booker, bisa dipastikan penjualan buku-bukunya bakal melejit, seperti telah terjadi pada pemenang-pemenang sebelumnya. Banyak di antara novel karya pemenangnya yang kemudian menjadi novel laris, misalnya The Line of Beauty pada 2004, Life of Pi pada 2002, dan Vernon God Little pada 2003.
The Man Booker Prize adalah penghargaan untuk novel terbaik sepanjang tahun berjalan yang ditulis oleh warga negara di negara-negara persemakmuran Inggris dan Irlandia. Novel asli harus diterbitkan dalam bahasa Inggris dan tidak dipublikasikan sendiri. Penghargaan yang telah memasuki tahun ke-39 ini disponsori perusahaan keuangan dan investasi Man Group Plc.
*dari Harian Koran Tempo 4 November 2007 dengan judul "Jeblok di Pasar, Jaya di Booker".
kayaknya bagus ya mbak...selalu penasaran dengan buku2 berlabel "winner of..." di sampul depannya =D
BalasHapusheheh.. iya, tapi label "bestseller atau bla bla bla winner" gitu juga kadang ga cocok ama selera kita, hehehe. Jadi makanya perlu review biar yakin bagus apa nggak.. :D
BalasHapus