Penulis : Dee/ Dewi Lestari
Penerbit : Penerbit Bentang
Cetakan Pertama : Juni 2011
Tebal : 162 halaman, soft cover
ISBN : 978-602-8811-49-1
Madre berisi tentang 13 cerita yang disuguhkan dalam bentuk istimewa. Kadang berupa cerita pendek, kadang puisi, kadang curahan hati penulis. Cerita yang dibawakan juga tak melulu kisah cinta seorang pria dan wanita, tapi juga mengisahkan “cinta” antara seorang ibu dengan calon anaknya, cerita tentang kepahlawanan di atas Jembatan, juga cerita tentang biang roti, Madre.
Madre, biang roti, berkisah tentang seorang pemuda bernama Tansen yang di darahnya mengalir darah Tionghoa, India dan Manado mendapatkan wasiat dari seorang yang tidak pernah dikenalnya, bahkan warisan itu pun lebih parah lagi hanyalah setoples Madre.
“Saya cari di Google, kata ‘Madre’ itu ternyata berasal dari bahasa Spanyol, artinya ‘Ibu’. Madre, Sang Adonan Biang, lahir sebelum ibu kandung saya. Dan dia bahkan sanggup hidup lebih panjang dari penciptanya. “
“Mengerikan.”
Dee tidak hanya pandai mengemas cerita dalam bahasa yang tertata dalam rima, ia juga pandai menyisipkan humor di dalam cerita-ceritanya, bikin orang yang membacanya bisa senyum senyum sendiri. Meski begitu hampir dalam tiap cerita di buku ini ada beberapa kalimat-kalimat yang saya suka. Saya ambil contoh beberapa,
”Itulah cinta. Itulah Tuhan. Pengalaman, bukan penjelasan. Perjalanan, bukan tujuan. Pertanyaan, yang sungguh tidak berjodoh dengan segala jawaban.”- Semangkok Acar Untuk Cinta dan Tuhan-
”Dan aku bertanya : apakah yang sanggup mengubah gumpal luka menjadi intan
Yang membekukan air mata menjadi kristal garam?
Sahabatku menjawab : Waktu ” – Percakapan di Sebuah Jembatan-
”Layang-layang itu bebas di langit. Tapi tetap ada benang yang mengikatnya di Bumi." – Menunggu Layang-Layang-
Yup, buku yang ringan, berisi, dan membuat saya nggak bisa berhenti membacanya. :D
UDAH BACA,,,ARTIKEL CERPEN YANG MENUNGGU LAYANG LAYANG KEREN BAGET YAH
BalasHapusiya. kereen!!
BalasHapus